Muka
Galeri
Galeri
Foto Terbaru
Menurut Negara
Menurut Provinsi (Indonesia)
Menurut Kamera
Menurut Lensa
Foto Pilihan Editor
Daftar Kategori
Abstrak
Arsitektur
Budaya
Olah Digital
Fashion
Humor
Interior
Jurnalistik
Komersial
Landscape
Lubang Jarum
Makro
Manusia
Model
Nature
Olahraga
Panggung
Pedesaan
Perkotaan
Pets
Potret
Satwa
Snapshot
Still Life
Stock Photo
Transportasi
Wisata
Lain-lain
Bawah Air
Pernikahan
Forum
Forum
Topik Terbaru
Artificial Intelligence
Photography
Bincang Bebas
Pengumuman
Fotografi Umum
Konsep dan Tema
Olah Digital
Fotografi Hitam-Putih dan
Teknik Kamar Gelap
Abstrak & Still Life
Eksperimen & Special
Effect
Infra Red
Jurnalistik & Olah Raga
Landscape, Nature & Satwa
Makro
Manusia (Portrait & Human
Interest)
Model, Fashion & Wedding
Strobist
Street Photography,
Perkotaan, Arsitektur
Underwater
Lomba Foto
Seminar/Workshop/Pameran
Hunting
Kumpul FN & Ucapan
Liputan Acara
Canon
Nikon
Olympus
Fujifilm
Sony
Merk Lain
Asesoris Fotografi
Studio Lighting
Printer & Scanner
Artikel
Artikel Terbaru
Seputar Fotografer.net
FN Video
Berita Fotografi
Portfolio dan Photo Story
Teknik Fotografi
Opini dan Editorial
Exposure: Be Inspired
Exposure: Photo Essay
Exposure: My Project
Exposure: Traveling
Exposure: Perangkat Foto
dan Olah Foto
Cari:
Galeri
Forum
Artikel
Register
Login
Home
Artikel
Teknik Fotografi
Black & White Developer
Black & White Developer
Tanggal: Selasa, 06 Jan 2004 11:53 PM
Oleh:
david hermandy
0
Developer hitam putih yang kita kenal umumnya terdiri dari empat komponen yaitu:
Developing agent
Preservative
Accelerator
Restrainer
Keempat komponen ini yang bekerja menimbulkan image baik pada film maupun paper.
DEVELOPING AGENT
Ada 4 jenis developing agent yang paling sering digunakan saat ini yaitu Hydroquinone Metol Phenidone Ascorbic Acid. Developing agent lainnya yang juga masih digunakan adalah Pyrogallic Acid (pyro), Amidol Glycin para-Aminophenol hydrochloride Chlorhydroquinone Pyrocatechin (Catechol), dan para-Phenylenediamine (ppd). Tiap developing agent tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda, dan kegunaan yang berbeda pula.
Kombinasi developing agent yang paling sering digunakan dalam developer adalah Hydroquinone dan Metol biasanya disebut MQ (Q=Quinol istilah lain untuk Hydroquinone) atau kombinasi Hydroquinone dan Phenidone (PQ). Hydroquinone memiliki karakter kontras tinggi, sehingga jika menggunakan hydroquinone saja akan diperoleh negatif/foto dengan kontras yang sangat tinggi dan shadow detil tidak terlihat sama sekali, untuk memperoleh shadow detil dikombinasikan dengan metol atau phenidone yang memiliki karakter kontras rendah/soft.
Dengan kombinasi yang tepat bisa didapatkan developer dengan kontras yang normal dan shadow detail yang baik. Sebaliknya penambahanatau pengurangan jumlah salah satu developing agent menghasilkan developer dengan kontras yang tinggi maupun rendah. Kita bisa melakukan modifikasi pada developer yang biasa kita gunakan dengan menambahkan sejumlah hydroquinone atau metol untuk mendapatkan kontras yang sesuai dengan selera kita. Modifikasi developer sebaiknya hanya dilakukan pada paper developer karena jika kita melakukan kesalahan tidak berakibat permanen seperti pada film.
PRESERVATIVES
Developing agent merupakan bahan kimia yang bereaksi dengan udara (oksidasi). Reaksidengan udara mengakibatkan developer menjadi lemah dan rusak. Untuk memperlambat oksidasi ditambahkan preservative dalam developer. Preservative yang paling sering digunakan adalah sodium sulfite. Pada developer dengan konsentrat tinggi biasanya digunakan potassium sulfite.
ACCELERATOR
Pada dasarnya developing agent sangat lemah, untuk melakukan proses developing bisa dibutuhkan waktu beberapa jam, untuk mempercepat proses developing ditambahkan bahan yang besifat alkali. Bahan ini disebut accelerator. Dengan accelerator proses developing hanya membutuhkan waktu beberapa menit. Karena developing agent bereaksi lebih cepat dilingkungan alkali maka untuk menghentikan proses developing digunakan stop bath yang bersifat acid/asam. Accelerator dibagi menjadi tiga jenis yaitu:
1. Mild alkali dengan nilai pH antara 8 sampai 10. Bahan yang termasuk mild alkali antara lain Balanced Alkali, borax, sodium metaborate dan sodium sulfite.
2. Moderate alkali dengan nilai pH antara 10 sampai 11 (sodium carbonate, potassium carbonate, dan trisodium phosphate)
3. Caustic alkali dengan nilai pH diatas 12 (potassium hydroxide, sodium hydroxide) Accelerator juga berpengaruh terhadap kontras. Semakin alkali atau semakin banyak jumlah accelerator semakin tinggi kontras developer. Sodium carbonate dan potassium carbonate paling sering digunakan untuk melakukan modifikasi developer.
RESTRAINER
Restrainer digunakan untuk mencegah fog, baik fogging karena safelight, maupun chemical. Pada film developer ada pendapat yang mengatakan restrainer tidak diperlukan karena proses berlangsung pada keadaan gelap total. Penggunaan restrainer pada film developer menyebabkan developer menjadi terlalu alkali. Tapi umumnya film developer tetap menggunakan restrainer sebagai antisipasi jika terjadi error pada developer. Bahan yang paling sering digunakan sebagai restrainer adalah Potassium Bromide. Penggunaan potassium bromide dalam jumlah yang banyak membuat developer menjadi warm tone. Bahan lain yang agak jarang digunakan adalah Benzotriazole (BZT). Efek antifogging dari benzotriazole lebih kuat dibandingkan potassium bromide. Berbeda dengan potassium bromide, benzotriazole menimbulkan efek blue-black tone. Karena efek antifogging yang kuat, benzotriazole digunakan jika melakukan printing pada paper yang sudah expired dan terlihat mulai ada tanda-tanda fogging karena outdated.
MODIFIKASI DEVELOPER
Dengan mengetahui komponen dari developer kita bisa dengan leluasa melakukan modifikasi pada developer hingga sesuai dengan keinginan kita. Modifikasi yang paling umum adalah kombinasi Bromide dan Carbonate pada paper developer.
Modifikasi dilakukan dengan menyiapkan larutan carbonate dan larutan bromide 10%. Larutan carbonate dibuat dengan cara menyiapkan 60 gram sodium carbonate kemudian campur dengan 750 ml air setelah itu buat larutan tersebut menjadi 1 liter. Jika tergesa-gesa bisa langsung mencampur 60 gram sodium carbonate dengan 1 liter air, hasilnya sama saja. Larutan bromide 10% dibuat dengan cara melarutkan 100 gram potassium bromide dengan 750ml air kemudian tambahkan air hingga larutan menjadi 1 liter, atau bisa langsung mencampur 100 gram potassium bromide dengan 1 liter air. Carbonate menigkatkan speed developer sedangkan bromide menurunkan speed developer sehingga bisa dikatakan tidak terjadi perubahan speed dari developer.
Efek dari penambahan bromide terlihat pada bagian highlight yang lebih menonjol detilnya. Sedangkan carbonate bisa menambah hitam lebih pekat. Kombinasi yang dianjurkan untuk modifikasi ini adalah 1 bagian bromide ditambah 3 bagian carbonate. Penambahan sebaiknya dilakukan bertahap sedikit demi sedikit hingga diperoleh hasil yang maksimal. Penggunaan bromide dan carbonate yang terlalu banyak dapat menimbulkan fogging.
Komentar
Error Found
×
×
Login
Email address/Username:
Password:
Ingat saya