Oleh: eddy hasby (143) 21 tahun yang lalu
Saya pikir forum ini sudah nggak sehat, lepas dari tema. Menurut saya sudah terjebak dalam "Out of focuS" itu sendiri. Di forum ini jadi ajang diskusi moral bukan lagi penilaian sebuah karya, padahal setiap hari (maaf...maaf) saya sendiri sudah jenuh melihat pelanggaran moral di depan mata sendiri. Saya belum bisa memberikan penjelasan soal foto yang ada dalam satu frame di folder "Out ot focus" kalau rekan-rekan disini masih emosional dan bukan membicarakan soal-soal konsep dari pemaknaan "Out of focuS" itu sendiri. Dan yang perlu diingat bahwa penilaian foto itu adalah amat subyektif, orang bisa bilang bagus itu tapi yang lainnya bicara jelek, seperti telapak tangan kita sendiri yang memiliki hitam dan putih dan tak akan pernah menamparkannya ke wajah kita sendiri. Dan bila kita hendak menghujamkan belati kita kepada lawan dengan tak perlu mencari legalitas untuk meyakinkan bahwa ia musuh kita, namun lakukan sendiri dengan penuh tanggug jawab. Tapi perlu diingat pula tak ada lawan sejati maupun kawan sejati. Di sisi kebajikan pasti pula ada sisi kejahatan, begitu juga siang dan malam. Jadi kalau kita menyadari dalam diri kita, pasti ada sifat baik dan buruk, namun sayangnya kita selalu menutupi keburukan kita itu sehingga kita menganggap itu sebagai aib yang orang lain tidak perlu mengetahuinya dan bila perlu sipembuat aib dihukum mati, sesuatu percakapan moral yang tak akan pernah habis. Saya tidak pernah memaksakan rekan-rekan untuk mengerti dalam frame atau folder "Out of focuS", karena itu adalah catatan pribadi yang pasti membangkitkan emosi. Jadi dalam target "Out of focuS" kita bisa menyadari bahwa pikiran-pikiran dan emosional kita dalam kerangka out of focus atau in focus. Mari kita renungkan .... dan menilainya sendiri. Seperti telapak tangan ada hitam dan putih ... dan ada # Out of focuS # ada pula © Miraculous mirroR ©, mungkin ini akan jadi bahan renungan, bahwa diri kita telah dirasuki pikiran negatif. Kalau saya pribadi berpikir sangat sederhana, bahwa saya semakin tahu emosional berlebihan tak akan pernah memberikan penilaian foto yang baik, dan semakin menguatkan bahwa penilaian karya foto itu amatlah subyektif dan dari kacamata mana kita melihatnya dan memahaminya terlebih dahulu sebelum memberikan penilaian. salam, eddy hasby
Oleh: haris wijaya (1903) 21 tahun yang lalu
Seorang teman dekat mengkritik foto yang akan saya upload ke situs ini karena katanya jelek dan nggak pantes, sementara dia tahu saya punya stok foto yang lumayan banyak yang katanya lebih ok. Saya cuma ketawa, tapi foto yang jelek dan nggak pantes itu tetap saya upload karena saya senang ngeliat foto itu. Memang teman saya terbukti benar, kemudian saya mendapat penilaian yang jelek atas foto itu. Sekali lagi saya ketawa, karena ternyata foto yang saya upload telah mampu membuat orang belajar untuk tidak membuat foto yang sejelek foto saya. Dengan kata lain, kebodohan saya telah membuat orang lain menjadi lebih PINTAR. Wassalam, HaWe
Oleh: Andi Lubis (14072) 21 tahun yang lalu
Memang terkadang kita perlu cermin untuk mengetahuinya...
Oleh: ABBO simanjuntak (2086) 21 tahun yang lalu
eh ..eh.....maaf mo ikutan,....hehehehe....eh bukannya Moral dan Karya dalam berkesenian itu adalah suatu kesinambungan yang harus dijaga keseimbangannya.layaknya sepasang kaki kita, dua duanya mesti "fit" kalau gak mau pincang. atau bukan yah...hehehehe maaf deh kalau salah.....Sadam eh Salam....! :)
Oleh: Fehmiu Roffy Tavare (16427) 21 tahun yang lalu
Nurani selalu berbicara sendiri pada diri dalam hati, dan sebaiknya tanpa orang lain tau apa isi nurani kita saat ini. Sifat introvert hati nurani itu biasanya tercermin dalam apa yang kita bilang 'foto'. Dan apa pun kata orang..itu kata mereka. Nurani selalu berbicara sendiri tanpa dialog, seolah bisu tapi dapat berbicara.... Mereka yang dapat mendengar kata hati orang lain adalah mereka yang dengan sendirinya punya hati..dan nurani...(Gitu kali ya?!)
Oleh: Bay ISMOYO (4497) 21 tahun yang lalu
Sebenarnya seperti penilaian itu sendiri yang bersifat subyektif, foto juga sesuatu yang sangat subyektif yang tercipta dari seorang fotografer...Jadi jelas suka atau tidak sebenarnya tidak akan berpengaruh apa2 terhadap kedua belah pihak.
Oleh: Muhammad Hifdhiy (3729) 20 tahun yang lalu
sintesa subjektifitas dan keobjektifan...
Oleh: Wilhelmus ,WeWe, Wilyanto (122) 20 tahun yang lalu
Ikut ya. Saya nggak tahu ini tentang apa. Saya coba telusur di halaman Pak Eddy Hasby, ternyata folder itu udah kagak ada. Tapi mungkin saya kira ini tentang foto yang agak-agak mengundang perhatian. Saya rasa kita harus mengakui ketubuhan kita juga, sama seperti kita mengagungkan kejiwaan dan nilai-nilai kita. Toh, seperti juga baik dan buruk yang saling melengkapi dan mempertontonkan. Artinya, bila tak ada aku, maka tak ada juga kamu. Justru dengan demikian nilai-nilai terbentuk karena ada comparisson-nya.
Oleh: Indi Soemardjan (7483) 20 tahun yang lalu
after all, it's all good.... like buddhist people say... it's all good... and let there be goodness in every good intention to photograph anything we see... :)
Oleh: Benny Pandawa (3588) 20 tahun yang lalu
Bagus,jelek..kurang,lebih...sering diliat dari kacamatanya orang lain..jadi kita berkarya,ber solek,bersosialisasi,ber "dunia" memang ada tekanan dari pihak luar. Tapi hidup 'ga selalu untuk dinilai orang lain...
Oleh: Bedoel Achmad (424) 20 tahun yang lalu
mungkinkarena situs ini adalah situs fotografer makanya penilaian sangat subyektif. kasus yang terjadi telah membuktikan bahwakita masih dalam belajar. dan dalam belajar hanya murid yang baik yang mengakui semua kebodohanya.
Oleh: Edwin Ervanto Soelistyo (5221) 20 tahun yang lalu
When judging the photo, just follow your feeling...do not let your eyes cheat on you....the bottom of the heart is the right one...there is no right or wrong in photography....IMHO