Produsen kamera medium format Mamiya merilis kamera digital terbarunya pada ajang Photokina 2004 di Cologne, Jerman bulan September lalu. Pada event pameran fotografi terkemudia dunia itu, Mamiya merilis Mamiya ZD, kamera medium format digital 22 megapiksel (MP). Selain itu, Mamiya juga merilis Mamiya ZD Back, digital back untuk kamera medium format yang resolusinya sama dengan kamera Mamiya ZD. Melengkapi kehadiran kedua kamera digital baru tersebut, Mamiya juga merilis Mamiya RZ67 Pro IID, kamera medium format 6x7.

Mamiya ZD bisa dibilang merupakan pengembangan dari Mamiya 645 AFD, kamera medium format 645 yang autofokus. Terbukti, lens mount di Mamiya ZD sama dengan yang ada di Mamiya 645 AFD, sehingga diharapkan pemakai Mamiya 645 AFD bisa membeli Mamiya ZD tanpa harus beli lensa baru.

Mamiya ZD menggunakan sensor CCD Dalsa berukuran 36x48mm dengan resolusi 22 MP. Mamiya mengklaim bahwa proses merekam gambar di Mamiya ZD merupakan yang tercepat di kelas 22MP, yakni 1,5 fps (frame per second. Hal ini dimungkinkan berkat teknologi ASIC (Application Specific Integrated Circuit), yang berfungsi mengoptimalkan pemrosesan data dari sensor CCD.

Mamiya ZD juga cukup fleksibel dengan menyediakan 2 slot untuk memory card, yakni Compact Flash (CF) dan Secure Digital (SD). Disebutkan bahwa dalam kartu CF kapasitas 4GB bisa tersimpan sekitar 100 foto. Buffer size-nya pun relatif besar, dengan jumlah 11 foto tanpa henti. Jumlah ini cukup fleksibel, sehingga fotografer tak perlu sering-sering mentransfer foto dari kartu memori ke komputer atau digital storage. Fotografer pun tak perlu lagi repot membawa laptop sembari memotret, yang sangat tidak praktis dan merepotkan.

Seperti layaknya DSLR kelas 135, Mamiya ZD pun bisa merekam dalam format JPEG selain dalam format RAW. Tersedia 2 pilihan color mode yakni Adobe RGB dan sRGB, tinggal disesuaikan dengan kebutuhan. Pilihan ISO juga cukup fleksibel, yakni ISO 50 sampai ISO 400, dalam pecahan 1/3 stop. Selain itu ada fasilitas tambahan berupa filter Low-Pass yang bisa tidak permanen. Jadi, penggunaan filter tersebut bisa disesuaikan dengan kondisi pemotretan, kalau tidak dibutuhkan bisa dilepas.

Seperti layaknya kamera medium format autofokus kelas 645, finder Mamiya ZD pun bertipe fixed. Mamiya ZD menggunakan prisma tipe eye-level viewfinder dengan cakupan area 98%. Pilihan modus pemotretan juga mirip dengan DSLR 135, yakni aperture priority (Av), shutter priority (Tv), Program (P), Manual (M) dan Bulb. Sistem pengukuran cahayanya adalah TTL (Through The Lens) dengan 3 opsi: Average, Center-weighted, Variable Ratio dan Spot. Tersedia pilihan auto-bracketing dengan berbagai opsi, sehingga pemotretan bisa berlangsung lebih cepat dan pengecekan exposure bisa lebih akurat. Kelengkapan ini masih ditambah lagi dengan setting shutter speed mulai dari 30 detik hingga 1/4000 detik, plus X-sync pada 1/125 detik.

Harga diperkirakan berkisar pada angka 10.000 Euro.

Selain merilis kamera digital medium format Mamiya ZD, Mamiya juga merilis digital back terbaru Mamiya ZD Back. Digital back beresolusi 22MP ini dirancang untuk dipasang pada kamera medium format terdahulu Mamiya 645AFD dan kamera medium format terbaru Mamiya RZ67 Pro IID. Desain yang eksklusif ini juga memungkinkan kamera "berkomunikasi" dengan digital back melalui pin-pin Mamiya Serial Communication (MSC).

Ukuran sensor CCD di Mamiya ZD Back sama persis dengan sensor yang terdapat di Mamiya ZD. Selain itu, sama seperti di Mamiya ZD, Mamiya ZD Back juga dilengkapi dua slot kartu memori, masing-masing untuk CF dan SD. Untuk mem-preview hasil pemotretan juga disediakan LCD berukuran 1,8 inci. Spesifikasi lainnya di Mamiya ZD Back sama persis dengan yang terdapat pada Mamiya ZD.

Di kelas medium format 6x7 andalannya, Mamiya pun tetap tak ketinggalan dengan merilis versi terbaru yakni Mamiya RZ67 Pro IID. Melihat namanya, memang kamera ini merupakan pengembangan dari versi pendahulu Mamiya RZ67 Pro II. Dan, memang semua spesifikasi teknis di kedua kamera ini sama persis, kecuali di versi terbaru ditambahi MSC yang memungkinkan "komunikasi" antara kamera dan digital back. Data-data yang dikomunikasikan, antara lain: kecepatan rana, ISO, shutter release, jumlah ruang yang tersisa di kartu memori, dan status baik di bodi kamera maupun di digital back.

Tak seperti di Mamiya ZD, Mamiya RZ67 Pro IID mewarisi fasilitas di versi pendahulunya, antara lain prism finder yang bisa ditukar-tukar dan banyak ragamnya. Belum diketahui apakah winder yang merupakan kelengkapan optional di Mamiya RZ67 Pro II harus dipasang pula di Mamiya RZ67 Pro IID jika hendak memakai digital back Mamiya ZD. Belum jelas juga apakah fasilitas revolving back alias back yang bisa diputar-putar juga berlaku apabila Mamiya ZD Back dipasang. Jika fasilitas ini berlaku maka memakai kamera Mamiya format 6x7 tak perlu repot-repot me-rotate foto di komputer, karena fasilitas revolving back tadi.

Spesifikasi di Mamiya RZ67 Pro IID memang sama persis di versi pendahulunya. Artinya, lensa-lensa Mamiya RZ pun tetap bisa dipakai. Prism finder untuk Mamiya RZ lawas pun tetap sinkron, termasuk RZ II AE Prism Finder yang dilengkapi pengukur cahaya dengan akurasi 1/6 stop.

Format 6x7 memang termasuk yang digemari di kalangan fotografer, karena jika hendak mencetak ukuran 8x10 tak perlu cropping lagi. Selain itu, sistem bellows focusing yang juga unik untuk Mamiya seri RB dan RZ juga memungkinkan pemotretan dengan minimum focusing distance yang hanya satu dua sentimeter saja. Masih tentang fasilitas yang eksklusif di Mamiya RZ, bahwa terdapat sinkron flash di semua kecepatan rana, mulai dari 8 detik hingga 1/400 detik. Fasilitas ini membuat leluasa fotografer untuk memotret di ambient lighting, mix lighting, maupun di situasi-situasi pencahayaan yang kompleks.

Akhirnya muncul juga alternatif medium digital selain PhaseOne maupun Kodak (yang sudah diskontinu)..
Bungkus satu nih Letjen ? :)

harganya berapa ya pak letjen? saya tertarik sama zd-nya tuh, buat gantiin RZ saya, he..he..eh tapi kalau nanti ada zd yg lebih tinggi mega pixel-nya harus ganti kamera ya?...mungkin lebih baik yg zd back.,.