Oleh: August Triono Sanudin, Djoko (65422) 19 tahun yang lalu
Tujuan Thread Ini untuk bertanya sekaligus share........ dalam olah digital sebuah foto.. mungkin setiap orang ( digitaler ) mempunyai konsep yang berbeda beda dalam mengolah sebuah foto.. tetapi mungkin dalam setiap konsep olahan digital, tentu ada kesamaan mendasar... lewat thread ini saya harapkan rekan rekan dapat membagi hal penting dalam pengolahan digital sebuah foto, sesuai konsep olahan anda sehingga olahan digital menjadi peningkat cita rasa sebuah foto, bukan melemahkan cita rasa foto tersebut.. misalnya ada rekan saya yang setiap konsep olahannya selalu menaikkan saturasi antara warna biru dan hijau di setiap fotonya... ada juga yang selalu menaikkan level nya... ada yang hanya memainkan contrast.... ada yang main burning and dodge .. :) bahkan ada yang bermain dengan grainy.... and you ?..... salam digitaler
Oleh: Purwanto Nugroho (41202) 19 tahun yang lalu
Bagi saya yang pake kamera manual, dan juga sudah usang, olah digital penting, terutama untuk kembali memunculkan warna agar bisa sesuai dengan yang kita inginkan. Karena pengaruh keadaan kamera dan lensa yang sudah 'tidak semestinya'. Sebagai contoh... kamera saya shutter bladenya udah ada bagian yang kurang rapet, jadi kalo ekspose terlalu lama pada sumber cahaya, pada hasil cetakan akan terlihat seperti foggy di daerah tertentu. mau nggak mau olah digital 'bermain' disitu.
Oleh: Alva F.P. Sondakh (9358) 19 tahun yang lalu
pernah lihat konsep olah digital Ben Goosens ?? itu dia yang namanya olah digital.... foto - foto FN yang ngaku - ngaku hasil digitaler belum apa - apanya dibandingkan dia....hehehe, termasuk saya... foto - foto FN yang di "olah digital" cuma sekedar memuluskan sebuah foto....bukan menciptakan (creating) Digital Photo-Art
tambahan dikit, apa yang dilakukan oleh "olah digital" di FN, sama persis yang dilakukan oleh "Wet Darkroom" Masters.... untuk nambah saturasi warna tertentu terutama di cetak BW, cuma pake campuran tertentu.... kalo mo nambah kontras, tinggal pake filter tertentu di Enlarger... kalo mo burning dan dodging juga sama.... de el el.... jadi sama aja, "olah digital" dengan "wet darkroom"...."olah digital" = "digital darkroom"....hehehe sorry Djok, agak OOT....for mind-opening aja...hehehe
Oleh: Risna Sagitasari (4307) 19 tahun yang lalu
jadi sebenernya batasan olah digital sendiri apa dong?
Oleh: Ign. Herri Prasetyanto (28332) 19 tahun yang lalu
Alva: kalau saya lebih nyaman dengan istilah kamar gelap dan kamar terang Risna: ikuti aja panduan , sedangkan sejauh mana batasan olahan digitalnya adalah sejauh imajinasi menjangkau, di topik sudah banyak didiskusikan Back to topic..... Djoko Triono : yang saya lakukan biasanya unsharp mask (kalo foto kurang tajam), setting level, tambahin saturasi, contrast, desaturasi (foto BW) Kalo untuk proses lebih jauh (kategori olah digital) ya bikin layer banyak, ubah2 blur, sandwich, lens flare, color balance, ganti BG, Color Balance (mengubah warna), burning/dodging, liquify. Tergantung konsep kita sendiri maunya apa, masing-masing foto tentunya beda-beda konsep dan perlakuannya. Btw topik ini mirip dengan ini ya? :-? beda ding maksudnya....
Oleh: Indi Soemardjan (7483) 19 tahun yang lalu
Ben Goosens mungkin jago main2 olah digital tapi menurut saya selera nya agak norak.
Oleh: Deria Lexon Aritonang, Derry (11757) 19 tahun yang lalu
Apa tidak sebaiknya kita membedakan kata 'Olah Digital' dan 'Rekayasa Digital'...? Olah Digital (utk fotografi) : Mengolah sebuah foto menjadi lebih baik (subyektif) tanpa merubah substansi dari foto tersebut. Rekayasa Digital : Melakukan sebuah rekayasa foto dengan teknik-teknik digital (like Mr Ben Goosens) Dan kebanyakan dari FNers hanya melakukan Olah Digital karena hanya sebatas level, tone, burning, sharpen dan sedikit montage yang jelas tidak merubah substansi apa-apa dari foto bersangkutan. Mr Ben Goosens...? Benar-benar sebuah rekayasa digital.
Oleh: Hendra Wijaya (1195) 19 tahun yang lalu
setuju dengan mas derry kitakan ngolah doang bukan merekayasa
Oleh: Fajar Setyawan (2534) 19 tahun yang lalu
lol saya suka tertawa sendiri begitu banyak photographer yang sangat sensitive dengan the dreadful big "M" word: Manipulation, karena tidak ada photography yang "murni" dan "tanpa rekayasa" saya tidak perduli itu 'film' atau 'digital' dan bila kita berbicara 'digital' photography mau tidak mau memang harus diolah/manipulasi (seperti juga dengan film mau tidak mau harus dimanipulasi baik pre-exposure atau post exposure) yang membedakan dengan digital maka manipulasi lebih mudah dilakukan. Saya pribadi karena saya penggemar monochrome (b&w) dan juga hampir 100% menggunakan digital camera, maka segi pengolahan saya adalah conversion ke B&W, lalu contrast diatur dan juga dodging dan burning, hal ini sama yang saya lakukan dengan chemical darkroom tapi sekarang melalui computer bedanya. Apakah hal ini (computer atau darkroom) kedua-duanya bisa disebut rekayasa/manipulatian? YOU BET, but do I have problem with that? Absolutely NOT, after all there isn't such thing as 'pure' photography, cheers everyone :)
Oleh: Budiarto Gondowijoyo (14643) 19 tahun yang lalu
Kalau tak salah pengertian kategori olah digital pada FN adalah foto-foto yang diberi sentuhan software pengolah gambar sehingga penampilan akhir foto tersebut berbeda dengan aslinya.Di masa lalu teknik demikian lebih dikenal dengan manipulasi foto atau teknik kamar gelap.Jadi bila hanya menggunakan tool/menu dasar seperti curve, kroping,pengaturan level,hue/saturation,sharpening dan sebagainya tak termasuk dalam kategori olah digital. Setiap fotografer mempunyai selera sendiri-sendiri dalam penggunaan olah digital,ada yang hanya diberi sentuhan sedikit saja agar gambar tetap seperti aslinya atau sebaliknya membuat gambar berbeda sama sekali dengan aslinya.Hal yang disebut belakangan itu sampai saat ini masih menjadi pro kontra tentang keberadaan seni foto digital dalam khazanah seni fotografi umumnya. Menurutku olah digital telah mempermudah para fotografer untuk menuangkan ide-idenya dibandingkan di masa lalu..Saat fotografi menggunakan film, bagi penggemar fotografi melakukan teknik kamar gelap relatif lebih sulit dan mahal ,selain tak memiliki kamar gelap juga teknik-tekniknya harus dilakukan secara berulang-ulang dan coba-coba sebelum diperoleh hasil akhir yang memuaskan.Saat ini dengan olah digital hasil akhir dapat dilihat secara instan,bila belum puas dapat diperbaiki lagi dengan segera sehingga menghemat waktu dan biaya. Sebagai perbandingan anda dapat melihat: -Digital Photo Art -Digital Art and Retouching
Oleh: Andrian Purnama T.S. (10973) 19 tahun yang lalu
Wah thread nya banyak yang OOT nih ... dikembalikan dong ke maksudnya mas djoko triono, olah digital yang terkonsep di kepala anda itu apa Kalau saya konsep pengolahan dengan urutan ini seperti ini : 1. Color cast removal : monitor saya cukup terkalibrasi, jadi kalo di monitor keliatan rada kuning / terlalu warm (gara2 lensa sigma saya) maka saya pake photographic filter di PSCS dan kasi cooling filter sedikit. 2. Exposure and contrast correction : benerin exposure, yang biasa saya lakukan adalah yang cara susah. 3. Olahan sesuai subject matternya ... apakah dodging burning, menghaluskan kulit, tergantung subject matternya. 4. Save ke PSD buat file-file yang saya suka, JPEG hi buat lainnya. 5. Resizing dan sharpening for output. Kalo ke printer color taggingnya ga diganti dari adobe RGB, kalo ke web tagging diganti ke SRGB
Oleh: Dedi Syarifudin (140) 19 tahun yang lalu
olah digital yang baik bagaimana? karena kadang background tida matching dengan object yang dituju? pakai bakcground hasil orang lain tidak boleh yah, meskipun ide muncul pas ada photo kita dan photo orang lain??
Oleh: D. Risanti (56932) 19 tahun yang lalu
Kalau saya tergantung bahan dasarnya. Kalau under exposure ya treatment ribet under exposure gabungan tips bung adrian sama tips ala saya hehe :D Kalau over exposure laen lagi, burning sama layering. Lain² paling naikin/kurangin saturasi, kontrast USM, dah. Kalau kurang kerjaan ya sandwich :D
Oleh: Andy Sugiharto (54126) 19 tahun yang lalu
Biasanya yang pasti dipake : Burning dan Dodging, dengan mempergunakan dua tools ini aja dengan optimal , hasilnya akan membuat foto yang kadang nggak kepake bisa jadi foto yang bener-bener layak tampil....kalo udah gitu untuk pemanis kasih dikit warna , biasanya kalo nggak maen di saturasi, ya pake layer warna yang dimaenin blending modenya , hasilnya pasti lebih ' lezat'....nyam..nyam
apapun namanya, saya betul2 nggak peduli. pokoknya saya senang cari hasil bagus dengan menggunakan fungsi photoshop. entah apa itu namanya, kalian boleh cari deh nama yang tepat nanti lantas bisa usul ke Yus Badudu. alva bisa aja bilang ini bukan olah digital dan itu iya, spt halnya ada fotografer yang bilang karya anda bukan fotografi sama sekali karena alasan ini itu... tapi lantas tujuannya untuk apa? labelling belaka?
Oleh: Budhy Setiyawan,idub (1802) 19 tahun yang lalu
saya masih anyar di dunia fotografi, karena saya berprofesi di bidang Komunikasi Visual dan banyak berkecimpung di desain grafis. Hingga saat ini saya hanya menggunakan photoshop untuk mengolah hasil foto saya, tools yg digunakan sebatas levelling, saturasi dan teknik menggelapkan bagian2 yg tidak ingin ditonjolkan (saya tidak tahu istilahnya) dg layering. Beberapa kali saya gunakan masking (kalo lagi males milih konsep yg sesuai) untuk mencari alternatif , misalnya dengan color dodge atau linear dodge, atau secara total menggunakan difference atau exclusion. Menurut saya tetap ada batasan2 dalam mengolah foto karena "bahan mentah" tetap sebuah suatu moment yang diabadikan, bukan merekayasa suatu "art" dengan software.
thanks for share :)
Oleh: Reza Riantono Sukarno (5717) 19 tahun yang lalu
Saya pokoknya asal ngeklik. Kalau jelek ulang2 lagi sampai bagus
Oleh: Ahmad Syafiq, Syafiq (39799) 19 tahun yang lalu
Pak Alva Sondakh, thanx atas info mengenai Ben Goosens, luar biasa sangat surealis!
thanks all
Oleh: Mahardika Aryaputra Irawan (3175) 19 tahun yang lalu
ben Goosens memang luar biasa....., he2 x nggak nyambung ya....,tapi saya setuju dengan pendapat Mr Heri Prasojo.....