Oleh: Radix R (2382) 19 tahun yang lalu
E-300 udah ada stock tuh, di jpckemang.com, kit-nya dihargain 9,25jt Rio... jadi ganti ke DSLR ga? :)
Oleh: Risagarniwa.Y.Y, Yoris (43421) 19 tahun yang lalu
Mahal juga ya? di Jepang baru dua bulan sejak peluncuran sudah turun harganya kira-kira 20%-an. Sekarang harganya kira-kira 6,5-7jt rupiah.
Oleh: Arifin Johani (4896) 19 tahun yang lalu
Mau tanya ya(mudah-an nyambung)...apa E-300 masih tetap pake card dr olimpus sendiri, apa cf juga bisa??? itu lho keberatannya salah satunya.
Yoris : hah, udah segitu harganya kak? ckckckck mau doooong :) tapi emang sih, di yg di US juga udah ada yg pasang harga 899 USD. wow, kalo ditambah Sigma 55-200mm seharga 99 USD berarti bisa dapet DSLR dg range eq FOV 28-400mm dibawah 10 juta ya.... wow... menarik nih... Arifin : iya kak, E-300 storage utamanya memang CF kok. nah kalo mau pake xD ada converternya. kalau untuk link spesifikasi dan review E-300 bisa dilihat di sini
Oleh: Aldo Sompie (4937) 19 tahun yang lalu
Menarik juga nih E-300 dibawah 10j radix : emang ada sigma 4/3 55-200mm ? Wah..pengen nih..:)
Oleh: Rudy Subagyo (8761) 19 tahun yang lalu
E 300 itu crop factornya 2X yah ?
Oleh: D. Setiadi (81319) 19 tahun yang lalu
Rio mau ganti E-300? apa gak jadi noisy tuh kamera dipake si Rio? ;))
Oleh: Arie Lendra Putra, ST (20556) 19 tahun yang lalu
sensornya masih kecil dan noise tinggi............lensa dikit..............kayaknya bakal kurang poluler neh
Aldo : iya kak, sigma udah ngeluarin 3 lensa zoom dg mount sistem 4/3... buat spesifikasinya bisa diliat di link atas tuh. Saya juga ada contoh sample hasil sigma 55-200mm dg E-300, tapi nanti saya cari dulu link-nya. Rudy : emmm iya kak, bisa dibilang begitu, crop factor 2X :) soalnya ini memang didesain digital from the ground up, jadi memang ga didesain buat lensa film. Tapi kalo mau pake lensa2 zuiko lama tinggal tambah adapter, bisa minta sama Oly, for free! (saat ini sih, ga tau kalo nanti) Setadi : siapa tau kalo Rio ganti dslr jadi ga begitu noisy lagi hehehe Arie : sensornya masih kecil? heheh lah emang sensornya sistem 4/3 kan standarnya segitu, ga bakalan nambah gede dong :) lagian ga beda jauh2 amat ama yg laen kok. Buat lensa, udah lumayan tuh, coveragenya eq 35mm FOV 14-600mm dan 14-400mm cukup dg 3 lensa. Tahun 2005 ini bakal keluar 5 lensa lagi dari Oly, 3 diantaranya prime. Sementara Sigma udah ngeluarin 3 lensa. Lagipula gosipnya, satu merek lain (kodak/fuji/panasonic?) bakal ngeluarin body 4/3 juga, so bisa diharapkan ada lensa 4/3 lainnya... mudah2an... kayanya Oly serius dg format 4/3 ini, mungkin mau bikin sistem kaya OM dulu. Sementara kalo baca2 sih, disono E-300 laku kaya kacang goreng (ga mungkin bgt ya! :) terlalu hiperbolis)... kebanyakan sih buat backup, dan orang2 tua, biar punya kamera enteng dibawa2.
Aldo : ketemu nih kak link tentang Sigma 55-200mm... coba liat disini atau disitu
Oleh: masbaz (39152) 19 tahun yang lalu
sebenarnya keraguan saya terhadap format four-third adalah belum adanya lensa2 cepat. Apakah lensa2 yang ada sudah mencukupi untuk kebutuhan seorang enthusiast? Bagaimana dengan DoF? Bagaimana dengan kemampuannya di low-light?Bukan mau pesimis, tapi prediksi saya four-third mungkin masih belum bisa diterima oleh pasar Indonesia. Tidak ada significant advantage dari merek yang established, bahkan dari segi harga. Taruhlah Olympus C8080WZ misalnya. Saya sempat mengobrol dengan seorang pemilik toko kamera di Ratu Plaza, katanya meski Oly C-8080WZ dianggap kamera terbaik di kelas 8MP menurut banyak review, dia belum berhasil menjual satu pun kamera tersebut.Olympus harus menyerang pasar entry-level jika ingin E-Volt laku. Jaringan distribusi yang luas dan manajemen yang ad-savvy bisa jadi kartu as Olympus dalam perang pasar DSLR. Jika saja distributor Olympus di Indonesia mau menyewa saya jadi marketing consultant...... :D :D :D
pemikiran saya sama dengan masbaz..........
Oleh: Rendra Kartadinata (19382) 19 tahun yang lalu
Fenomena menarik tentang Olympus.. Bicara keraguan dari om Baz, ada beberapa hal yang mana Olympus E-system ini sudah menjawab kebutuhan professional. Seorang pengajar di Nikon School sendiri bahkan menganjurkan untuk digital system memakai Olympus ini sebagai satu alternatif. Dia melihat kualitas foto digital dari Olympus D-SLR sangat bagus. FYI, digicam Olympus (non SLR Digital) menempati peringkat yang bagus dari sisi penjualan di Indonesia. Ini saya peroleh dari beberapa distributor besar di Jakarta. memang bicara untuk level amatir serius/professional, perlu memakan waktu untuk bisa diterima oleh kalangan fotografer. Apalagi Olympus E-System merupakan system yang totally berbeda dibanding generasi Olympus OM sebelumnya. Saya sih senang ada alternatif lain di luar Canon/Nikon untuk SLR Digital maupun Digicam yang memiliki kualitas bagus dan harga terjangkau..
Bas : setuju kak... marketing dept oly emang perlu terobosan jitu kalau mau masuk pasar the big two, ga cuma pasang iklan gede2 hampir tiap hari :) perlu ada sesuatu yang bikin orang percaya pake produk mereka, selain kualitas produknya. But, oly always known as a niche camera, anyway. kalau untuk DoF -> E-system, karena ukuran sensor (yang relatif sedikit) lebih kecil dari dslr lain, mungkin memang bukan kamera yang tepat untuk bikin foto jerawat di idung model blur sementara matanya tajem :) untuk lensa, sistem 4/3 ini kayanya sedang terus berkembang (dilihat dari roadmap lens-nya oly), dan oly terlihat serius ngegarapnya. sementara yg udah ada rasanya lumayan cepat juga: zoom : 11-22mm, 14-54mm, 50-200mm (eq. 22-400) di 2.8-3.5 50mm macro dan 150mm di 2.0 300mm di 2.8 (meskipun yg ini emang buat orang immortal :D) untuk performa lowlight, kebanyakan laporan pemilik E-300 bilang AF-nya cukup cepat dan cukup reliable (tentunya perlu dibuktikan dg nyoba sendiri nantinya :D). Kalau untuk noise di iso tinggi, oly rupanya memang memilih untuk tidak menerapkan noise processing berlebihan di kamera. Beberapa contoh memang menunjukkan kalo noise bisa dibersihkan cukup baik nantinya lewat SW. mungkin Rio bisa konfirmasi ini :D :D dan gosipnya oly juga sedang coba mendevelop IS untuk lensanya. oh iya, kak... analisis yg menarik juga mengenai oly C-8080... mungkin karena nanggung ya kelasnya, harganya ga beda jauh dg dslr kelas consumer, jadinya untuk disini orang mending pilih langsung ke dslr aja, atau kalaupun ada milihnya ke sony... mungkin itu salah satu alasan c-8080 ga laku disini ya. sementara E-300 kayanya bakalan makan pasarnya c-8080 juga. oh iya, kalau misalnya bener jadi marketing consultan-nya oly, saya daftar jadi asisten ya :D :D Rendra : analisis yg menarik kak, memang the more the merrier :) mudah2an semua berlomba bikin dslr yg murah ya. Mungkin ga lama lagi bakal ada DReb MarkII, atau harga D70 juga ikutan turun. Terus semua dslr pake teknologi sensor anti debu, ama IS di bodinya, ama rotating LCD yg bisa live preview, sama... heheh ngimpi ya :)
Om Rendra: bisa jadi... Cuma belum tahu saja karakter dari sensor four-third, FOV ekuivalen-nya kan hampir 2X tuh... apa saja drawbacknya? Kalau sensor APS-C kan udah ketahuan karakternya... Mungkin memang harus coba dulu four-third, baru yakin ;) FYI saya termasuk yang melirik perkembangan E-Volt sejak pertama kali diintrodusir... kalau harganya bisa drop ke kisaran 6-7 juta mungkin akan memaksa saya berpikir keras hehehMengenai angka penjualan, itu angka penjualan value atau unit ya? Bagaimanapun penjualan Oly yang tinggi tidak mengejutkan bagi saya. Dia juga no. 4 di Amerika setelah Sony, Kodak, dan Canon. Oly banyak tertolong oleh product line kamera pocket yang beragam, serta C740/C750 yang laris manis. Yang saya anggap gagal di Indonesia adalah C5050, C8080, E-10, E-20, dan E-1. Padahal kesemuanya kamera yang kualitasnya bagus.Coba bandingkan angka penjualan C8080 dan Nikon 8700 serta Sony 828 di Indonesia. Pasti njomplang, padahal dari segi kualitas bagusan 8080 kemana2...
Bang Baz, Wah.. kalo untuk anda sih udah mending terusin Nikon aja ! Sayang D70nya entar... :) Olympus E-System lebih ditujukan bagi mereka yang sama sekali belum memiliki system kamera sebelumnya baik 35 mm ataupun digital. Breatktrough dari sensor 4/3" ini cukup bagus meski pada saat ini mendapat tantangan yang cukup berat dari sisi megapixel race seperti Canon untuk seri 1-nya. Salah satu payoff dari sensor 4/3 dengan FOV 2.0 adalah kecenderungan output noise yang lebih besar dibanding APS-C Size sensor. Tapi masih acceptable imo. Mengenai penjualan Olympus di Indonesia , total unit kameranya donk yang cukup tinggi.. Selain dukungan distribusi yang baik, kualitas kameranya sendiri tidak mengecewakan. Hanya saja memang positioning produknya sangat tanggung imo. Ambil contoh D-SLR E-1, Olympus sendiri memposisikan kamera ini untuk kelas professional (Build quality dan beberapa fiturnya), akan tetapi responsifnya belum setara dengan EOS 1D ataupun D1/D2 Nikon sehingga orangpun berpikir 2x untuk membeli dan cenderung memilih Canon/Nikon untuk itu. Untuk C8080W, bisa saja orang melihat range zoomnya yang 'cuma' 28-140 mm (setara di 35 mm) yang ketilep oleh F828 ataupun CP8700. Maklum kan konsumen kita lebih cenderung melihat lensa yang zoomnya gede rationya tanpa mempertimbangkan kualitas fotonya dihasilkannya. Juga dengan harganya yang setara dengan SLR Digital seperti EOS 300D ataupun D70 juga mengurangi hasrat orang untuk mempertimbangkan kamera ini sebagai pilihan utamanya.. just my opinion..
Olympus saya cuman suka di Consumer/ProSumernya.kualitas gambar TOP pisan.untuk 4/3nya kayaknya.....hmm....E1 aja noise lumayan..meski di ISO50 bersih.........dengan 2 FOV (1.96) apa masih bisa main Blur-Blur an dengan mudah........kayaknya DLSR harusnya cenderung menuju mendekati bahkan menyamai 35mm....bukannya mengecil....IMHO loh, IMHO
Rendra : setuju kak, mending kak Baz tetap dg D70-nya aja :) karena secara fungsional E-300 mah ga beda jauh dg D70, sayang koleksi lensa nikkor-nya (meskipun nikkornya bisa dipake juga di E-system pake adapter). E-system memang ditujukan buat yg blm punya SLR, atau orang2 yg udah punya sistem SLR tapi butuh kamera yg lebih ringan dan ringkas buat dibawa jalan. (terutama buat fotografer tua2 yg ga kuat bawa 1Ds plus 100-400 L nya... mungkin E-1/E-300 bisa jadi alternatif) :D :D kalau soal E-1, dg harga $1200 buat kit dg lensa 14-54mm plus flash FL20, rasanya bargain yg cukup menarik untuk kamera kelas 'pro' (in term of build quality, weatherprofing, etc) dibanding kamera pro merek lainnya, dan lebih ringan buat dibawa jalan. Arie : betul kak, DoF jadi lebih luas di E-system relatif terhadap DSLR lain...tapi rasanya sih bukan berarti ga bisa blur-2an kaya di digicam prosumer. sementara kalau noise, memang lebih tinggi untuk iso 400 ke atas dibanding dg C/N, karena oly memang lebih konservatif untuk noise processing. Tapi mustinya sih lebih bagus dari C-8080(atau kelas prosumer lain) soalnya kan ukuran sensor 4/3 udah 4X-nya :) Kalau memang kebutuhannya untuk hasil foto yg bersih di iso tinggi dan suka dengan outputnya Canon, lebih baik ke Canon , IMHO. Tapi ga ada salahnya untuk nyoba E-sistem kak, siapa tau bisa buktiin suka apa engga dg outputnya oly yg digembar-gemborkan lebih natural dan lebih mirip film itu... nanti kalau udah, kasih tau kita hasilnya beneran bagus apa engga :D :D oh iya, ini ada gambar ukuran sensor DSLR yg dicomot dari sitenya pak Reichmann. biar ada gambaran aja seberapa beda ukuran masing2 sistem. Yellow = 35mm full frame film or digital (Canon 1Ds / Kodak 14n) Red = Reduced-frame digital (Canon 10D dan 300D / Nikon D100 dan D2 / Fuji S2) Green = 4/3 format ( Olympus E-1/E-300 )
heheh saya kan cuma mikir doang... bukan mau beli ;))
oh iya, untuk perbandingan fitur dan spek, antara E-300, D70, 300D, dan 20D... di imaging resource ada tabelnya yg lumayan komprehensif, berikut ini link-nya http://www.imaging-resource.com/PRODS/E300/E30A.HTM dan Phil baru saja ngeluarin review lengkapnya di DPreview http://www.dpreview.com/reviews/olympuse300/ dan katanya itu kit-lens-nya E-300 lumayan juga...
Baca aja pro / cons dari dpreview itu. Meski dirating "Recommended" tapi ada beberapa point seperti resolusi saya lihat cukup memuaskan. Sedikit OOT, kemampuan C8080W ternyata sangat baik ya ...
Rendra : iya kak, conclusion-nya si Phil ini kadang terasa agak 'menyesatkan' juga ya. Terutama label above average/recommended/highly recommended/etc itu. Kebayang kalo orang2 yg baru mau beli dslr dan dia cuma liat konklusi itu, terus dia mikir ah E-300 mah cuma recommended doang, mendingan beli yg highly recommended, dan akhirnya dia beli kamera yg highly recommended waktu taun 2000 :) dan 8080 emang mantap ya! kalo boleh dibilang sih si E-300 ini "8080 MkII" dengan tambahan: - much better AF and speed performance - no shutter lag - much better write time time - dan bisa gonta ganti lensa
ya, memang C8080WZ ini unsung hero. Kalau hanya bicara specifications memang E-300 sudah sangat memadai, toh ini kamera entry level. Namun tingginya noise itu isu yang menarik, dan jadi masalah laten kamera SLR (or SLR-like) Olympus sejak E-10. Menurut saya Olympus memposisikan E-Volt melawan kamera prosumer, atau paling tidak menjembatani prosumer dengan DSLR. Lihat saja bentuknya, dengan viewfinder agak ke samping dan bagian atasnya shaved habis... lebih soccer mom friendly. juga fitur dengan scene yang sangat banyak untuk ukuran DSLR, nampak bahwa produk ini dibuat dengan American market in mind. Saya rasa E-Volt bisa sukses di sana :) buying power-nya kan tinggi... beda dengan di sini. Konsumen Indonesia sangat berorientasi pada perceived value pada investasi yang dilakukan. Selama mereka merasa bahwa mereka made a good bargain, mereka akan dengan senang hati membeli. Sayangnya perceived value tersebut lebih banyak pada merek... itu mungkin sebabnya kenapa C8080WZ ndak laku :(
Oleh: Guewin_WY ( Wiwin Yulius ) (103497) 19 tahun yang lalu
Saya puas sekali dgn C5050 saya ... awet sampe sekarang :D the best :)
Wiwin : yap 5050 katanya emang ok ya, dg lensa F1.8 dan optical VF-nya... sayang 5060 dan 8080 ga ngikut kaya gitu ya :( ini baru ada berita kalo Panasonic tanda tangan kerjasama dg oly untuk format four third ini. Olympus and Panasonic Sign Joint Development Agreement for Interchangeable Lens Type Digital SLR Cameras mungkin ga lama lagi ada lensa Leica buat body 4/3 ya... ***mimpi terus*** emang kebeli hehehe
hmmm di JPCkemang.com sekarang harganya udah 8,5jt.... ckckckck menggoda... :))