Pengarah gaya, dibutukankah?

Oleh: Jodi Nain (36)    19 tahun yang lalu

  0 

FNers,

Saya melihat di majalah-majalah Indonesia banyak dicantumkan kredit untuk pengarah gaya. Yang saya tahu dalam team pemotretan hanya ada beberapa pemain, yaitu sang fotografer, stylish (pengarah busana), make-up artist, hair stylish, asisten fotografer (mungkin), dan sang model.

Setahu saya juga bahwa fotografer mirip perannya dengan movie director (sutradara?) dimana tugasnya adalah menyalurkan fisinya dan merekamnya ke sebuah media (negatif/digital/dsb). Dari yang saya amati dari workshop, fotografer yg sudah berpengalaman malah tidak lagi mengutak-atik kameranya, itu tugas asisten. Saya pernah melihat fotografer terkenal in action, situsnya adalah Claudiobasso dot com. Luar biasa sekali dia dalam mentransformasi model yang belum berpengalaman untuk memberikan gaya, koneksi, dan emosi yang dia inginkan. Seorang fotografer harus bisa mengarahkan subyeknya sehingga apa yang dia lihat dari viewfinder kamera adalah yang dia inginkan sebelum dia menekan tombol kameranya.

Mungkin sebagai pemula, sure, saya butuh juga bantuan pengarah gaya. Tetapi tujuan saya adalah suatu hari untuk menguasai pengarahan gaya/subjek seperti kita megarahkan anggota keluarga kita sewaktu kita foto keluarga. Pengarahan seperti "geser kekiri sedikit" "yang didepan jongkok" itu pengarahan gaya, kenapa butuh seseorang lagi untuk mengarahkan sang keluarga? Sama kan analoginya untuk profesional shooting?

Sang fotografer menguasai pengarahan gaya dan sang model menguasai pemberian gaya. Poin saya adalah TIDAK ADA RUANGAN untuk orang lain menjadi pengarah gaya selain sang fotografer itu sendiri.

Lalu mengapa banyak pengarah gaya dikreditkan di gambar-gambar di majalah Indonesia?

Mohon pemasukan bagi fotografer yang sudah berpengalaman (tidak pengalaman juga boleh) terhadap pengamatan saya yang pemula ini. Terima kasih sebelumnya.

Re: Pengarah gaya, dibutukankah?

Oleh:  Arbain Rambey (103716)    19 tahun yang lalu

 0 

Anda belum pernah ketemu model yang sulit diarahkan sih.....

Selain itu, kerja pengarah gaya bisa juga memilihkan busana dan lokasi pemotretan.....

Re: Pengarah gaya, dibutukankah?

Oleh:  D. Setiadi (81319)    19 tahun yang lalu

 0 

Biar cantik, sexy dll kalo gayanya datar, gak enak diliat ya sama aja boong.
Penata rias juga tidak kalah penting.
Kalo dandannya kayak celepuk, belepotan atau menor kayak di TL kan juga gak enak diliatnya....:|

Fotografer juga berperan penting dalam menentukan gaya.

Re: Pengarah gaya, dibutukankah?

Oleh:  Heri C., Winale (5653)    19 tahun yang lalu

 0 

Setahu saya, pengarah gaya ini mungkin setara maksudnya dengan art director. Kalau pemotretan memang dibuat demi art (photography) itu sendiri, memang pengarah gaya (art director?) tugasnya ialah menentukan pose yg bagaimana baiknya yg harus dilakukan si model.

Kalau art director, tugasnya agak makin jauh dan tidak sekedar pada objek model manusia. Photography yg mengerjakan produk komersil, malah peran art director inilah yg lebih utama. Misal, si art director menentukan pose simodel harus begini-begitu sehingga bikini yg lagi "dijual" lewat postur tubuh si model haruslah tepat sasaran. Artinya si art director itu mengaitkan kemolekan tubuh si model, pose dan mimik dengan theme dan kekhasan produk bikini yg lagi dan akan "dijual" itu. Art director memikirkan bagaimana brand bikini lewat tubuh si model mampu menciptakan imej, pipularitas, karakter dan atau bahkan mewakili kekhasan dan filosofi perusahaan si pembuat produk di mata yg melihat foto itu. Jadi berat juga tugas art direktor ini.

Contoh lain. Memotret produk makanan (sbg model). Secara teknis di dalam studio sangat gampang menyusun perangkat dan material pemotretan. Semuanya sudah ada, yg dibutuhkan yah maksimum dua org. Fotografernya sendiri dan barang kali asisten fotografer. Tapi betulkah cuma begitu? Ternyata tidak. Di studio prof dan dengan client yg nggak sembarangan, kehadiran art director sudah sebuah keharusan. Sebab art director akan menetukan sisi estetis produk yg bakal dipotret (mewakili kepentingan client), di mana sebisanya dia menata objek agar berkesan menggiurkan dan mendatangkan minat untuk mencicipi bagi yg melihat (pada contoh pemotretan produk makanan).

Apa memang harus selalu dibutuhkan kehadiran art direktor itu? Ya nggak selalu. Kalau fotografernya bisa dan mampu bertindak sebagai art director, ya makin bagus. Nggak repot mencari orang lagi.

Re: Pengarah gaya, dibutukankah?

Oleh:  Kupluk Merah (10549)    19 tahun yang lalu

 0 

semakin banyak orang yang ditugasi (dan memiliki fungsi masing-masing secara profesional), semakin mahal fotonya :D

Re: Pengarah gaya, dibutukankah?

Oleh:  Sandjaja Kosasih, SanKo (29705)    19 tahun yang lalu

 0 

Betul kata pak Arbain. Semua punya peran. Coba sesekali tengok acara fotografinya di FTV, disitu motret bisa sepasukan orangnya.

Re: Pengarah gaya, dibutukankah?

Oleh:  Erwin Ferdiana (20896)    19 tahun yang lalu

 0 

wah mungkin kalo sudah terjun secara profesional saya rasa perlu tuh pengarah gaya... kita sebagai fotografernya juga sepertinya diuntungkan, karena tinggal tau jepret aja kali yah.. :D
apalagi kalo ketemu model yg seperti bang Arbain bilang susah diarahkan..:)

Re: Pengarah gaya, dibutukankah?

Oleh: Jodi Nain (36)    19 tahun yang lalu

 0 

Wah, terima kasih semuanya yg sudah kasih input

Saya terima semua poin yg sudah dilontarkan. Sdr. Arbain benar ttg sulitnya bekerja dengan model yang susah diarahkan. Nah, kalau kita berbicara soal magazine shooting, kalau sulit diarahkan berarti modelnya belum cukup pengalaman, bukan? Model professional (yg biasanya digunakan utk "magazine tear sheet") sudah dianggap bisa untuk diarahkan. Model menurut saya bisa disamakan sama seorang actor/actress, dimana dia harus bisa akting atau memberikan emosi/ekspresi yang diminta oleh seorang fotografer.

Saya sendiri belum pernah mengarahkan model yg susah diarahkan, tapi sebagai pemula saya bergelut dengan pengarahan model secara umumnya dan itu harus saya pelajari dan kuasai. Saya sudah mendengar keluhan fotografer (di workshop) ttg seorang model yg sulit diarahkan. Yah benar memang waktu di potret dengan fotografer pengalaman, tetap saja sulit diarahkan, tapi kesulitan itu berletak pada modelnya. "Pengarah Gaya" pun akan kesulitan dengan model tersebut.

Apa mungkin ini hanya perbedaan bahasa saja seperti yang Sdr. Herry N. katakan? Mangkanya saya ingin tahu sama FN member yang shooting fashion, apa mereka memperlukan pengarah gaya?

Re: Pengarah gaya, dibutukankah?

Oleh:  Bernard Juniardy,Beben (50050)    19 tahun yang lalu

 0 

Menurut pendapat saya pengarah gaya itu perlu... Namun itu semua tergantung pada kemampuan tehnis sang fotografer dalam mengarahkan gaya si model, sebetulnya ada trik2 khusus buat fotografer dalam mengarahkan gaya si model, apalagi model tersebut wanita, demikian pendapat saya...

Re: Pengarah gaya, dibutukankah?

Oleh: Jodi Nain (36)    19 tahun yang lalu

 0 

Saya setuju sekali dengan komentarnya Sdr. Andri Thaslim, bahwa kita boleh berasumsi dimana budget sebuah shooting itu akan bertambah dimana semakin banyak jumlah orang di creative teamnya. Mungkin ini di Indonesia saja yang ada seseorang khusus untuk memberikan/mengarahkan gaya dari seorang model, walaupun model itu sudah profesional dan berpengalaman banyak.

Saya juga setuju dengan Sdr. Sandjaja Kokasih tentang shooting team yang biasanya besar untuk shoot yang penting. Saya sendiri belum pernah melihat FTV, tapi saya pernah melihat cuplikan dari swimsuit shooting paling terkenal di Amerika yaitu Sport Illustrated Swimsuit. Sang fotografer mempunyai beberapa asisten, kadang bisa sampai empat asisten untuk memegang beberapa reflektor besar.
Tapi balik ke pertanyaan saya, saya tidak melihat pengarah gaya. Kalau modelnya sendiri yang sudah menguasai gaya-gaya yang menarik dan tinggal diperbaiki oleh sang fotografer kalau tidak suka. Yang saya perhatikan, sang editor ada disebelah/didekat fotografer. Mungkin dialah yang menjadi ART DIRECTOR yang disebut oleh Sdr. Herry N. Tapi masa sih pengarah gaya memilih gambar yang akan dicetak? Tidak kan? Jadinya ada perselisihan disini. I want to know what it is.

Untuk menjawab komentar Sdr. Erwin Ferdiana, kalau fotografer menjadi tukan pencet tombol saja, sebentar saja akan bosan dong kita? I want to believe that a photografer is the head of the creative team. He tells the stylish, hair dan make-up artist, and model what he wants and record it on film.

Re: Pengarah gaya, dibutukankah?

Oleh:  Ronny H. Yudy, MOX (10675)    19 tahun yang lalu

 0 

saya setuju dengan Sdr. Herry Winale, kehadiran pengarah gaya ataupun art director penting, karena dia bisa menentukan pose mana yg bisa "dijual", tetapi tidak menutup kemungkinan kalo sang fotografer sendiri bisa mengarahkan gayanya. Menurut pendapat pribadi saya sebagai fotografer model (konsumen), kadang kala saya dibayar untuk menghasilkan sekitar 70 pose dengan 1 orang model. Sempat terjadi juga saya kehilangan ide, "mau pose apa lagi ya?" Maka bagi saya kehadiran pengarah gaya sangat saya perlukan.

Pengarah Gaya = Creative Director/Editor?

Oleh: Jodi Nain (36)    19 tahun yang lalu

 0 

Saya sendiri masih sedikit bingung dan ingin mengerti apakah ini hanya perselisihan bahasa atau memang perselisihan kultur atau memang saya yang masih sedikit pengetahuannya tentang pro-photography session (terutama yang dibayar majalah).

Kesimpulan yang bisa saya ambil dari diskusi diatas adalah adanya perselisihan bahasa. Saya masih menunggu anggota FN lainnya, yang pernah foto disponsor majalah dsb.

Re: Pengarah gaya, dibutukankah?

Oleh:  Yano (15849)    19 tahun yang lalu

 0 

sangat setuju dengan bang arbain!

Pengarah gaya sangat dibutuhkan terutama untuk pemotretan fashion dan advertising. kenapa mereka dibutuhkan? karena mereka lah yang biasanya tahu segala macam trend dan gaya berbusana, maupun penggunaan busana tersebut.

mungkin ga pernah terpikirkan oleh kita para photographer, busana apa sih yang sedang trend sekarang, apa sepatu berhak tinggi masih jadi trend? apa penggunaan pashmina masih jadi trend? apa eye shadow yang cocok dengan baju berwarna biru? apa warna tas yang cocok dengan warna coklat? sepatu dan tas apa yang cocok digunakan untuk pemotretan kebaya encim?

pertanyaan seperti di atas mestinya kita bisa jawab sendiri. tapi maukah kita membuang waktu dengan menyelaraskan semua trend dan perkembangan di dunia? padahal disisi lain kita juga mesti menyelaraskan diri dengan trend photo yang sedang berlangsung atau kita memperdalam lagi idealisme dan kreatifitas kita tentang lighting, angle, dan komposisi. selain menambah jam terbang di sisi pemotretan.

Kalau pertanyaanya seperti diatas, kita tambahkan lagi dengan pertanyaan kita sendiri, berpengaruhkah semua di atas itu? jawaban saya sangat berpengaruh. ada satu sesi photo saya untuk ad yang memerlukan busana pria dan wanita. akhirnya art director dan saya sepakat untuk menghire seorang pengarah gaya, karena keterbatasan kita dalam hal memilih busana yang cocok dan gaya model yang sedang menjadi trend. setelah sesi pemotretan klien pun puas karena gambar yang dihasilkan sesuai dengan keinginan klien yang ingin produknya terlihat trendy. jasnya trend D&G, gaunnya seperti keluaran lanvin, make upnya trend shu uemura terbaru, sepatu dan clutchnya cocok.

untuk pemotretan fashion di majalah saya merasa terbantu sekali dengan adanya pengarah gaya, karena mereka tahu bagaimana cara memakaikan baju2 couture keluaran designer ke badan sang model yang kadang karena kekreatifan para designer, pemakaiannya memerlukan 'ritual' khusus. selain itu pemotretan majalah juga menggunakan props, seperti baju, spatu, tas ikat puinggang pinjaman, kadang juga perhiasan. merekalah yang bisa dan tau caranya mentreat agar semuanya dikembalikan ke pemiliknya dalam keadaan sempurna. selain itu props tidak hanya satu tapi bisa berpuluh-puluh. bagaimana kerja fotografer jika terbebani segala macam seperti di atas.

saya ga ngeliat fashion stylist itu sebagai asisten tetap sebagai mitra. karena mereka juga mengeluarkan ide2 kreatif tentang komposisi dan angle2 yang bisa menjadi tambahan ide buat kita. semakin banyak yang membantu ide2 kreatif kita makin hebat pula gambar yang kita hasilkan. dan detailnya pun makin sempurna. malah saya pernah ketemu stylist yang punya asisten.........heheheheheeh

semoga bisa membantu bang nainggolan untuk mengartikan seorang stylist.

peace:

ps: saya pernah tuh juga denger ada fotografer yang menuangkan idenya diatas kertas........saya ingin lighting foto yang serpeti ini, kemudian asisten lightingnya bekerja keras mengarahkan dan memprogram lampu sesuai dengan keinginan sang fotografer. setelah selesai si fotografer megkomposisikan dan jebret...........kemudia operator komputer akan berteriak "tajam!" jebret......."tajam"! pada akhirnya sekarang memang seorang fotografer juga adalah seorang manager yang harus bisa membawahi beberapa asisten. IMHO!

Akhirnya mengerti

Oleh: Jodi Nain (36)    19 tahun yang lalu

 0 

Jaya,

Terima kasih, akhirnya saya mengerti. Sepertinya pengertian saya tersandung di arti kata "GAYA." Kalau diikuti tulisan saya diatas saya selalu mengartikan kata GAYA dengan POSE, jadinya Pengarah Pose. Lebih dibingungkan lagi dengan penjelasan Sdr. Arbain yang justru membenarkan bahwa pengarah gaya itu juga pengarah pose, yang juga memilih busana dan lokasi shooting.

Sekarang baru mengerti bahwa pengarah gaya itu adalah stylist. Dan benar, pengarah gaya itu dibutuhkan, tapi opini saya adalah bukan dibutuhkan untuk pengarahan pose, itu adalah tugas fotografer, walaupun segala input pose bisa diberi oleh semua anggota tim kreatif. Sekali lagi, terima kasih semuanya, terutama Jaya.

Re: Pengarah gaya, dibutukankah?

Oleh: Yumie.H (5782)    19 tahun yang lalu

 0 

pengarah gaya ya? tergantung apa temanya kalo menurut saya, but kalo ada ya bagus juga, nggak ada juga gpp mungkin. Hanya saja, memang kalo ada pengarah gaya atau at least orang yg paham fashion dan foto, lebih enak juga kayaknya. Sebagai fotografer bisa bertukar pikiran sama pengarah gayanya, kita bisa belajar dari dia juga, dan mungkin juga sebaliknya.
But, kalo saya kebetulan, sampai saat ini masih merangkap semuanya,fotografer iya,make up artist dan stylist juga iya,graphic designer juga.Weleh...semua diembat sendiri jadinya ^_^. Hanya saja, dengan begitu,rasanya jadi bener2 bisa ekspresiin apa yang saya suka dan saya inginkan.Kelemahannya yang saya rasakan, ya sangat menguras stamina lho.Untung kalo modelnya 1, pernah 4 model! sampe keder waktu itu,mana itu pengalaman pertama make up serius setelah selesai kursus make up.Untung aja masih sempat motret.

Re: Pengarah gaya, dibutukankah?

Oleh:  Yano (15849)    19 tahun yang lalu

 0 

bang naingolan, ada kalanya si pengarah gaya juga mengarahkan pose, karena mereka lebih mengerti gaya apa yang bagus bila menggunakan baju2 tertentu hingga bisa tertangkap detail2nya. dan memang saya rasakan sendiri kalau sekarang ini fotografer lebih ke arah menghasilkan angel dan komposisi yang bagus. tapi soal gaya diserakhkan pada pengarah gaya/stylist. mungkin ada baiknya bang nainggolan mencoba memotret dengan menggunakan stylist, sapa tau ada perbedaanya

memang apa yang di katakan yumie benar bahwa dengan mengarahkan segalanya kita bisa mendapatkan hasil yang seperti kita mau, tapi apakah hasil yang kita mau itu sesuai dengan keinginan klien/art director. kalau memang bisa menghasilkan photo yang sudah sesuai dengan keinginan klien, saya salut banget. saya merasakan kesulita ajah kalau tidak bekerja dengan team. yah mungkin saya belum bisa, sapa tau nanti bisa =)

peace.

Re: Pengarah gaya, dibutukankah?

Oleh: Yumie.H (5782)    19 tahun yang lalu

 0 

um...tapi,kalo saya pikir sih...mungkin sebagai fotografer ada baiknya ngerti fashion juga, jadi selain si model sendiri juga kan emang mesti peka fashion, dimana dia bisa ngebawain dan ekspresi sesuai konsep dan karakter fashionnya itu.Nah..fotografer ngerti itu buat bisa nentuin pose/angle/komposisi dan lighting yg gimana sih biar karakter fashion dan modelnya bisa di-capture dgn baik juga.
Dunno...itu pendapat saya sih..

Re: Pengarah gaya, dibutukankah?

Oleh: Jodi Nain (36)    19 tahun yang lalu

 0 

Okay,

Bagaimana menurut moderator yang juga fotografer berpengalaman banyak, Pinky Mirror? ditunggu masukannya yang sangat dihargai.

Re: Pengarah gaya, dibutukankah?

Oleh: Victor W (263)    19 tahun yang lalu

 0 

menurut pengalaman saya sih semua tergantung dengan budget.
kalau budgetnya besar, kenapa tidak memperkerjakan Pengarah Gaya ?
kenapa tidak gunakan Full power ?
itu sudah specialty mereka, saya yakin lebih bagus hasilnya kalau teamnya lengkap. nb : Art Director bukan Pengarah Gaya

Re: Pengarah gaya, dibutukankah?

Oleh:  Yano (15849)    19 tahun yang lalu

 0 

yah mungkin yummie, sendiri menyukai fashion, bagaimana kalau seorang fotografer, tidak begitu menyukai fashion(latest trend, latest model, latest color dll) tapi dia dituntut untuk membuat suatu fashion pages? mungkin anda belum merasakan ketatnya waktu dan belum menemui klien yang sulit. jadi waktu anda masih banyak. betapa terbantunya kami dengan adanya seseorang dalam team yang dia mengerti semuanya. kita, photographer, cukup mengerti kulitnya saja. yang penting ngga gelagapan amat kalau membicarakan tentang suatu topik, the rest sisakan buat yang memang mengerti dan berkecimpung. ayo dah jepret lagih

peace.

Re: Pengarah gaya, dibutukankah?

Oleh: Yumie.H (5782)    19 tahun yang lalu

 0 

Pak Jaya Wikarta,ada benarnya juga. Mengerti garis besarnya mungkin akan lebih baik ketimbang nggak ngerti sama sekali. Ya, maksud saya ya seperti itu, setidaknya tahu2 dikit lha.Sorry,kalo ada yg salah tangkap maksud saya.

Fotografer dan timnya

Oleh: Jodi Nain (36)    19 tahun yang lalu

 0 

Jaya, Victor, Yumie, dll.

Saya sendiri sudah mengerti sekarang bahwa Pengarah Gaya itu adalah Stylist (Wardrobe). Dan seorang stylist itu sangat perlu dalam fashion fotografi, soalnya berapa fotografer sih yang mengerti fashion trend? Fashion fotografi tentunya dia harus kuasai, yang jelas jauh beda sama landscape fotografi! Yang saya berselisihan adalah kalau Stylist adalah penentu pose, yang mengontrol pose dari seorang model.

Setelah saya baca lagi postinya Sdr. Jaya, memang dia mengatakan bahwa Stylist BISA membantu sang fotografer untuk memberikan ide pose dengan pakaian tertentu. Tapi fotograferlah yang menentukan apa yang akan diabadikan di kameranya. Saya sudah melihat beberapa top NY fashion fotografer beraksi, interaksi terbanyak adalah antara fotografer dan modelnya, yang lain hanya membantu, dan pekerjaan stylish adalah membusanakan sang model dan melihat kekurangan (baju lecek, label kelihatan, dll) pada saat shooting.

Yang saya takutkan adalah kalau FNers jadi mengira bahwa Pengarah Gaya yah itu, seorang pengarah Pose, kan menyimpang dong pengertiannya, bukan?

Saya masih hijau, jadinya input dari kalian sangat berharga untuk ide/ilmu tambahan. Mungkin malah kita-kita disini bisa kolaborasi di Jakarta suatu hari.

Re: Pengarah gaya, dibutukankah?

Oleh: Yumie.H (5782)    19 tahun yang lalu

 0 

oh...begitu Pak maksudnya, saya salah persepsi, saya kira maksud anda itu pengarah pose = pengarah gaya. Kalo fashion stylist, ya saya setuju, itu memang perlu banget sih! sense of fashion itu nggak semua orang punya, dan kalo ada pun blm tentu up to date dan bagus serta sesuai dengan keinginan market gitu kali yah.

Re: Pengarah gaya, dibutukankah?

Oleh:  Yano (15849)    19 tahun yang lalu

 0 

yup, bener banget kesimpulannya bung nainggolan. Ada satu lagi bung, yang bisa menentukan posenya, selain kita photographer, dan biasanya jabatan ini hanya ada di majalah2 fashion, yaitu fashion director, jabatan satu ini sangat berpengaruh dengan gaya pemotretan kita, bahkan bisa merubah gaya memotret dan angel serta komposisi kita. karena dialah yang menjadi konseptor utama dari sebuah pemotretan, hingga ke pembuatan storyboard. beberapa majalah fashion Indo pun sudah menggunakan fashion director, sehingga kadang terlihat, sebuah foto, bukan hanya hasil karya sang fotografer, tapi lebih banyak sentuhan dari fashion directornya, sehingga orang kadang dengan melihat satu foto di majalah fashion sudah bisa menentukan oh.....ini si 'anu' yang fashion directornya pasti karena gaya2 photo2nya seperti ini. mungkin bung nainggolan bisa melihat2 majalah fashion franchise terkenal yang suidah mencantumkan nama fashion director. saya malah cenderung mengatakan fashion director itu mirip dengan art director jika di perusahaan advertising agency.

peace.