Oleh: Judhi Prasetyo. (38908) 19 tahun yang lalu
Sejak memiliki Canon PowerShot A80 tidak lama setelah bergabung dengan FN, saya merasa banyak terbantu dalam belajar memotret dan merasa tambah senang membuat foto. Mungkin karena bentuknya kecil, ringan, ada full manual mode, dan layar LCD nya bisa diputar-putar sehingga memudahkan dalam memotret dari sudut sempit sekalipun. Bahkan kini setelah memiliki DSLR Canon EOS 20D, saya masih senang membawa si A80 dalam setiap kesempatan. Bukan karena saya tidak percaya kemampuan 20D, tapi masing-masing kamera ada kegunaannya pada situasi tertentu. Bukankah seorang Samurai juga membawa dua bilah pedang? Yang satu panjang (Katana) dan yang satu pendek (Wakizashi). Belakangan ini saya mendapati bahwa kedua kamera kesayangan saya ini tidak ada yang sanggup menangkap cahaya Infrared dengan baik. Penyebabnya sudah pasti hot mirror yang terlalu agresip. Solusinya bisa aja sih dibawa ke Koh Harlim sang dukun kamera, tapi selain jauh juga agak sayang kalau harus dibongkar. Dan lagi, anak dan istri saya nampaknya juga mulai sering memakai si A80. Maka mulailah saya mencari 'teman baru' yang bisa dipakai memotret infrared. Akhirnya pilihan jatuh pada si tua Canon PowerShot G1, saya membelinya second hand dengan harga kurang dari setengah harga A80 yang baru. Gambar-gambar berikut adalah contoh hasil jepretan Canon PowerShot G1 (Jiwan) yang mudah2an bermanfaat untuk teman-teman yang yang ingin mencari kamera yang tidak mahal namun handal dan baik. Semua foto infrared diambil dengan menggunakan filter Hoya R72.
Contoh gambar infrared dengan Auto White Balance, sekedar resize saja tanpa retouch. Diambilnya handheld.
Contoh gambar infrared dengan custom white balance yang mengambil rumput sebagai referensi.
Ini contoh gambar infrared yang sudah digeser-geser Hue nya.
Ukurannya yang kecil memudahkan mengambil komposisi dari jendela pesawat terbang seperti ini.
Dan suara shutternya yang tidak sekeras DSLR tentu tidak mengundang perhatian orang untuk memotret di tempat umum.
Infrared lagi, yang ini pakai njepretnya pakai Wireless Remote Control agar kamera tidak goyang. Remote Controlnya bisa juga dipakai untuk mengontrol penampilan gambar (slideshow), sangat berguna jika ingin rame-rame nonton hasil jepretan di layar televisi atau proyektor.
Maklum gak bawa tripod, terpaksa bikin penyangga darurat dari troli tas :) Untung si Jiwan tidak terlalu berat. (difoto pakai 20D)
Atasnya pakai clampod yang terbukti serbaguna.
Start up time nya si Jiwan ini tidak terlalu lama, setidaknya saya sempat menyalakan kamera dan mengambil gambar ini sambil menunggu pintu lift terbuka.
Percayakah Anda ini diambil dengan diafragma f/2.0? Bahkan saya hanya resize tanpa sharpening lagi.
Sebetulnya ada mode hitam-putih juga di Jiwan, tapi foto ini saya buat hitam putih dengan software. Bayangkan, kalau motretnya pakai DSLR mungkin gelandangan itu akan terbangun dari tidurnya :D
Hal lain yang tidak dimiliki A80 pada Jiwan ini adalah hot-shoe untuk flash. Saya coba E-TTL flash dengan lampu Canon 420EX pinjaman dari Muh. Baja Akhsa (foto di bawah). Perhatikan bahwa algoritma E-TTL dengan sukses menghitung kekuatan flash yang diperlukan tanpa membuat latar belakang menjadi gelap.
Zoom 3x memang tidak terlalu besar, tapi cukup untuk mengambil gambar orang yang menyeberang seenaknya ini dari atas jembatan penyeberangan.
Kemampuan pengambilan foto malam yang rendah derau (low noise) adalah faktor utama saya memilih Canon. Gambar di bawah tidak dimanipulasi dengan software untuk noise reduction seperti Neat Image, PhotoShop dan semacamnya.
Terakhir dan yang paling asyik, baterenya sama dengan batere EOS 20D. Waktu saya hendak mengambil gambar di bawah ini, batere si Jiwan sudah tidak bisa bertahan. Mungkin karena usia yang sudah uzur jadi hanya tahan sekitar 100 jepretan. Untung si Jiwan bisa pinjam batere punya 20D :D Sekarang saya tidak perlu lagi bawa berbagai macam batere dan charger, cukup membawa beberapa batere dengan model yang sama untuk kedua teman setiaku.
Oleh: firsha mawaldy aditya (693) 19 tahun yang lalu
wah tertarik nih pengen punya Jiwan juga.. mas.. Judhi second-nya berapa nih? bisa dapet dimana?
Kak Firsha, saya beli S$250 dari anggota www.ClubSnap.org di Singapura (dia yg nawarin ke saya). Coba eBay atau Yahoo Auction deh.
Oleh: Harlim (146795) 19 tahun yang lalu
Harga segitu namanya rejeki nomplok :)) , utk Jkt 3.25Jt kadang masih jadi rebutan. Sedikit tip utk si jiwan , sebelum kejadian ada baiknya jangan charge batery dari jiwan, sebaiknya upgrade firmware yg barunya bisa kontrol charge hingga 1300mAh jaga2 suatu saat kepepet perlu charge lewat si jiwan. Andai kecelakaan tersebut terjadi dan mati total kalo keputusannya menjadi temen abadi alias tidak dijual lagi , cukup buka lalu cari board yg ada tuliasan dc/dc sesuatu yg berwarna coklat dan ada juga yg putih dgn tulisan 0.xx A atau 1.xx A cukup by pass dgn serat kabel yg kecil. "Hi Canon kami tahu semua board anda selalu ada fuse pengaman jadi jangan selalu minta ganti board dc/dc "
Oleh: Nina Marzoeki (27061) 19 tahun yang lalu
jadi tertarik beli untuk uti (anak)... makasih judhi... si jiwan... :x
Oleh: Triadi S (22045) 19 tahun yang lalu
Mas Judhi... makronya gimana?.. Pakek lcd kayak gitu kan lebih enak, nggak usah pakai 'nginceng' dan 'ndlosor' segala kayak DSLR ..
Oleh: Guewin_WY ( Wiwin Yulius ) (103497) 19 tahun yang lalu
JP baru tau kalo G1 bisa IR dgn bagus :D :D ... ini kan berita lama ... eniwei .... welcome to IR world ...... lapor pak RT Harlim 1x24 jam yach .....
Oleh: Yudhi Fiandono (34613) 19 tahun yang lalu
I miss my G1 ..:( .. Ditra .. mau dijual lagi nggak ? loe kan dah pake D100 .. heuheuhue.. canda Dit
Oleh: Ahmad Syafiq, Syafiq (39799) 19 tahun yang lalu
Menarik ulasan dan foto2nya Kak Judhi... thanks for sharing, emang lagi pikir2 nyari pocket digital sebagai backup.
Oleh: Putra Djohan (12182) 19 tahun yang lalu
wah...apa ini berarti C 20 D itu berisik suaranya, susah buat motret street photography...? :-? :D
Oleh: Karmela Amanda Hasan, Mel (39039) 19 tahun yang lalu
Mas Judh..*ngulurin cepekan duit singapore* *harap2 cemas* Boleh dibeli lagi dengan harga segitu atau udah keburu jatuh cinta ama Jiwan? :D