Oleh: Richard A Schifferling (853) 19 tahun yang lalu
saya baru aja gabung dengan forum ini, first of all, salam kenal dulu, second, saya mau tanya tadi saya meminjam kamera teman saya, karena keadaan terpaksa, dia menggunakan olympus e-300, dan cukup enak juga, bagaimana menurut anda2 sekalian mengenai kamera tsb?dan bisa tdk seh LCD nya dipakai untuk viewfinder?? thx guys..
Oleh: Irwansyah S (52460) 19 tahun yang lalu
Semua DSLR, LCD nya tidak bisa digunakan sebagai finder kecuali Canon. Semua DSLR Canon juga LCD nya tidak bisa dipakai sebagai viewfinder, kecuali satu yaitu yang seri 20Da. Mungkin kalau di Indonesia agak sulit menemukan asesori dan lensa Olympus.
Oleh: Aditya Budiprasetya, Didit (37512) 19 tahun yang lalu
setauku yg pake E-300 Husein Anis yg jg anggota FN, coba cari aja di daftar anggota, trus tanya gimana pengalamannya pake kamera itu. Kalo ga salah DSLR yg LCDnya bisa dibuat viewfinder cuman Fuji S3Pro...
Oleh: Judhi Prasetyo. (38908) 19 tahun yang lalu
Walaupun belum pernah pakai E-300, tapi saya pernah ngetes E-1 untuk artikel sebuah majalah di Singapura dan Malaysia. LCD nya tidak bisa dipakai sebagai viewfinder. Saya pikir LCDnya E-300 itu sama saja dengan E-1, gak bisa untuk viewfinder.
Oleh: Briano Kawenang (7277) 19 tahun yang lalu
Pak Arbain kalo nggak salah pake E-300 kok...
Oleh: Ismawan Ismail (6941) 19 tahun yang lalu
Saya juga menggunakan E-300 Mas, memang LCD-nya tidak bisa digunakan sebagai viewfinder. Tapi saya lebih suka gitu koq, jadi waktu kita melihat frame yang sedang kita bidik, kita nggak terganggu dengan 'pemandangan' yang lain. Kalau kita view di LCD, mata kita kan masih bisa lihat ke mana-mana, saya jadi nggak konsen... :)
Oleh: Jody (30) 19 tahun yang lalu
gmn kalo di bangdingkan dgn D70s ??
Oleh: masbaz (39152) 19 tahun yang lalu
tidak ada keunggulan signifikan dibanding D70s kecuali sensor antidebu. Tapi itupun juga tidak akan banyak dipakai, karena lensanya masih jarang jadi nggak akan gonta-ganti lensa...
Oleh: Sugeng Sugiharto (1108) 19 tahun yang lalu
Saya juga pake kamera ini dengan double lens-nya. Kalau pilihan yang ada antara Nikon D70s vs E-300 saya harus menengok juga lensa ikutannya. Andaikan dengan budget yang sama untuk mahasiswa macam saya maka bisanya adalah Nikon D70s + AF-s ED 18-55/3.5-5.6 DX + AF-s ED 55-200/4-5.6 DX vs E-300 + EZ 14-45/3.5-5.6 +EZ 40-150/3.5-4.5 Nah bandingannya head to head Body - Built quality E-300 win, largely dari allumunium alloy, plastik hanya 2/3 kulit saja. Nikon largely plastic atau malah plastic semua. - Speed, mungkin D70s win, burstnya apalagi - color, saya prefer E-300, lebih nendang - 8MP vs 6MP, silahkan dipertimbangkan sendiri - seingat saya Nikon ngga ada VG-nya, Oly ada dan murah. AF-s ED 18-55/3.5-5.6 vs EZ 14-45/3.5-5.6 - relatif imbang. Cuma lensa Nikon ada ED element dan asperis, lensa Olympus cuma ada asperis dua biji plus very high refractive lens. Kecepatan lensa relatif sama. Cuma kalau coating ndak ada yang bisa nandingi zuiko. Ini bawaan dari lensa endoskopi yang masuk lambung juga coatingnya ngga copot. Lensa zuiko juga punya firmware sendiri sekalipun updatenya menyebalkan. AF-s ED 55-200/4-5.6 vs EZ 40-150/3.5-4.5 - Disini Olympus menang telak. Nikon ngisi lensa tele ekonominya dengan element ED dan asperis. Tapi cuma mampu F/4-5.6. Olympus ndak ada asperis atau ED sama sekali. Tapi mampu lebih cepat(F/3.5-4.5). Kalau ditancepin special element jadinya ya kayak ED 50-200/2.8-3.5 yang kata Mike Johnston the best zoom lens for digital Sharpness, kalau merujuk data teknis, zuiko win, tested at 20 and 60 lp/mm. Saya ndak ketemu MTF-nya Nikon. Jadi kalau beli Nikon saya anggap beli kucing dalam karung, infonya ngga lengkap. Saya hanya beli yang datanya komplet aja, setidaknya itu meminimalisir salah beli. Pengalaman saya selama beberapa hari ini megang E-300. lenskitnya agak soft di F/3.5, mulai bagus di F/4.0, dan sangat tajam di F/5.6 keatas. EZ 40-150 sudah bagus dari wide open. AF lebih cepat daripada lenskit. Entuk kelas sub USD 300, EZ 40-150 unbeatable, dan MTF-nya juga ngga boong. Yang menyebalkan dari E-300 ini AWB-nya, jadi sampai sekarang saya masih belajar WB manual. Kalau mau mudah bawa kertas putih selembar dan hajar pake one touch WB. Akurat dech. Yang saya sesali dari E-300 ini adalah saya ngga mampu beli EZ 14-54 dan ED 50-200. #-o. Pas saya nulis jawaban ini saya dapat peringatan dari Pak Kristupa soal quota dan komentar. Tapi saya pilih di"ban" Pak Kristupa daripada diskors Professor saya gara-gara kebanyakan moto buat ngejar target di FN ;)). Lagian emang FN mau dipasangin foto snapshoot asal jadi [-(
thank mas sugeng infonya.. mas sugeng pd program M settingan diaframa (depan )dan speednya (blkng ) di body kan, seperti D70 ? BTW kalo skrng saya punya property nikon + lensa std 28-80 &24-120 lebih baik beli yg mana, dilihat dari sisi harga tdk jauh beda ? tapi sayang alat nikon yg lain, ada masukan ??
Oleh: Kurnia Wijaya (22855) 19 tahun yang lalu
setuju sama mas sugeng kalo invest dari awal boleh lah beli oly E300 tp emang lensa 14-54 dan 50-200 nya itu bagus banget (cost more than 1000 US$) for both of them. jauh hasil nya dibanding kit nya (14-45 dan 40-150)
Oleh: Adi Rama (32) 19 tahun yang lalu
Mas Hardjito, nanti mas Sugeng pasti kasih masukan dari pengalamannya langsung, tapi kalau menurut saya tergantung lagi kebutuhannya mas Har gimana... Mas masih mau pake Nikon film-nya ga? kalau engga, apakah lensa2 nikon di atas masih memenuhi kebutuhan motret mas? karena kalau dipasang di D70 jatuhnya ga begitu wide lagi. Artinya kalau mau wide harus beli lensa lagi kan. Setuju dengan mas Kurnia, kalau memang mau mulai dari awal, E-300 bisa jadi pilihan dg harga yg sekarang. Karena 2 lensa kit-nya itu bagus loh (ini saya agak kurang setuju ama Mas Kurnia), di majalah jerman foto magazine, 2 lensa kit ini cukup dipuji2 dibandingkan lensa2 kit lain. Dan bedanya dengan lensa 14-54 dan 50-200 juga ga begitu jauh kok, kecuali kalau memang butuh lensa yg lebih cepat dan weatherproof. Ibaratnya sama aja kok kalau beli 350D terus pengen beli 17-40mmf/4L ama 70-200mm f/2.8L ya jatuhnya mahal juga. Bedanya, kalau beli E-300 dg 14-45 itu cukup memuaskan, jadi kebutuhan upgrade ke kelas setara 17-40 L itu engga mendesak. Intinya sih, kalau beli DSLR kayanya harus difikirkan dulu ke depannya Mas Har mau koleksi berapa banyak lensa dan yg kualitasnya spt apa. Kalau maunya lensa AFS 17-55mm f/2.8 DX + AF 80-200 f/2.8 ya harus siap dana puluhan juta buat lensa saja. Kalau budget terbatas, E-300 dg 2 lensa kit mungkin sudah cukup memuaskan. Kayanya begitu menurut cerita di forum2 olympus. Untuk review kamera dan lensa2 kit E-300 mungkin bisa di lihat di situs pak Wrotniak ini. Dan yang tidak kalah penting adalah dicoba dulu masing-masing, mana yg paling enak di tangan dan dipake motretnya. Selamat berbelanja.
mas Adi, apakah dgn bilzt yang built in sudah cukup untuk motret group pada resepsi kawinan ?? posisi comandnya ada dimana depan dan belakang Nda ?
rasanya sih untuk foto grup seperti kawinan perlu external flash ya... command dial di E-300 cuma satu mas, letaknya di belakang
saya sudah mencoba menggunakan E300 beberapa kali, dan ternyata hasilnya cukup bagus kok, meskipun memang lensa2 yang disediakan terbatas, dan harga cukup mahal, but secara kseluruhan kamera ini cukup baik, terutama bagi para pemula, mengingat harga e300-kit (14-45) yang cukup terjangkau... tapi masi banyak yang belum saya coba, oya, jadi teringat, noise yang dihasilkan untuk long exposure cukup kentara.. =( dan saya penasaran, E300 ini dapat digunakan untuk exposure lebih dari 8 menit tdk yah?
mas Richard, koleksi lensa E-system memang terbatas, tapi sudah mencakup focal lenght 7-300mm (setara 14-600mm film), jadi silahkan anda butuh yang mana. harga cukup mahal? lensa yang mana ya? kok saya ga pernah dengar orang lain bilang kalau Nikon/Canon mahal ya? coba kita bandingin aja deh, misal di jpckemang: E-300 + 14-45mm + 40-150mm + CF 1GB = 9,75jt, Canon/Nikon? ZD 14-54mm f/2.8-3.5 = $450, Canon 17-40mm f/4L = 6jt, Nikon AFS DX 17-55mm f/2.8 = 12jt ZD 50-200mm f/2.8-3.5 = $900, Canon 70-200mm f/2.8L = 11jt, Nikon AF 80-200mm f/2.8D = 8jt ZD 150mm f/2 = $2000, Nikon AFS VR 200mm f/2G = 38jt, Canon ? ZD 300mm f/2.8 = $6000, Canon 600mm f/4L = 80jt, Nikon?, mahal? :D jadi lensa mana yg mahal? mungkin yg pakai KM bakal bilang semuanya mahal selain KM. Lensa yg mas Richard butuh yg mana nih? kalau memang butuhnya lensa2 spt di atas sih, mau Canon/Nikon juga pasti mahal jatohnya. Kecuali kalau mau pakai Bigma... pakailah C/N/KM, tapi toh Sigma juga anggota konsorsium 4/3, mrk juga bakal ngeluarin lensa2 tsb suatu hari kalau demand-nya ada... mengenai noise untuk long exposure, rasanya semua DSLR juga kalau pakai long exposure pasti akan banyak noise-nya dari sensor yg kepanasan (hot pixel), makanya kamera digital pakai metode dark frame substraction untuk menghilangkan efek tersebut dg menghidupkan di menu kamera. Silahkan lihat di E-300 image samples atau E-300 Noise Removal atau E-300 Long Exposure noise reduction / Night shots di DPreview
thanks mr.Adi.. ur replies sure has opened a new perseption..
no probs mas Richard, glad to share it with you... menurut saya, oly sekedar memberikan alternatif lain dari yg selama ini sudah ada, competition's a good thing, membuat C/N/dll menjadi lebih bersemangat lagi. seharusnya semua dikembalikan lagi ke kebutuhan motret dan dana yg tersedia. Misalnya 70-200mm f/2.8L mungkin hasilnya sangat memuaskan, tapi mungkin tidak semua orang suka memakainya krn terlalu berat, dan akhirnya akan lebih banyak nongkrong di drybox daripada dipakai motret. Sama kasusnya dg ZD 50-200mm, lensa ZD 40-150mm mungkin hasil dan build quality-nya tidak sebagus lensa pertama tapi karena ukurannya lebih kecil dan ringan dg hasil yg cukup baik maka bisa dijadikan alternatif telezoom. Bisa jadi lensa tsb akan lebih sering dipakai motret dibanding kalau punya lensa yg lebih mahal, tapi lebih berat dan lebih besar.
Mas Adi, numpang tanya lagi.. berarti saat kita pakai Pogram M agak kesulitan saat setting diafragma dan speed yach..
wah, mas Sugeng / mas Ismawan mana ya... :) mas Har, soya coba jawab ya, nanti mas-mas yg lain akan koreksi kalau saya salah. Untuk pakai program M mengubah setting diafragma tinggal puter command dial (pake jempol kanan), kalau mau pindah setting speed tekan tombol exposure compensation (+/-) yg letaknya sebelah kiri atas (pake jempol kiri) terus puter lagi command dial-nya. Ergonominya cukup baik deh rasanya, lagipula tombolnya ga perlu ditekan terus selama muter command dial ke kiri/kanan. mudah2an cukup jelas, atau mas Har lebih baik baca saja review di wrotniak atau dpreview. Atau lebih baik lagi download manualnya saja mas di situs olympus, ga apa2 kok baca-baca dulu, meskipun nanti belinya D70s :)
Oleh: Didik Witono (10876) 19 tahun yang lalu
Alternatif lensa untuk E300, Saya nggak punya E300 jadi belum pernah pegang, cuman dari baca dan feeling , kita bisa bikin adapter lens E-300 dari Zuiko manual caranya, cari Body cup E-300 , bolongin tengahnya sambung dengan zuiko lens manual, contoh 50.mm f 1.8 . proses sambungan, buat lubang pada tepi ring bodycup dengan solder sesuaikan dengan lubang mur (mount zuiko) pasang mur. bekas mount ring zuiko dilepas terlebih dahulu. aperture, ini yang unik pada zuiko...., setiap lensanya ada needle untuk lihat depth of view, dengan dipencet bersamaan dengan shutter aperture bekerja normal. catatan : mungkin jarak focus akan begeser dari angka jarak di lensa tapi tampilan view finder tetap presisi. Juga internal light meter tidak bekerja (bisa pakai eksternal) nah.... , tinggal nyari zuiko 50.mm seharga 150- sampe 200 an ribu. di pasar baru , jadilah lensa equivalen 100mm. (tolong dikoreksi kalau salah) kalau bisa nemu zoom juga lebih bagus. selamat ber prakarya :-)