Oleh: Hans T Winata (62931) 19 tahun yang lalu
Banyak yg percaya good copy dan badcopy itu banyak terjadi dan bener2 umum, Saya baca di PopPhoto bulan Maret ,editor blg hanya sugesti aja krn ada QC di factory yg ngecheck sblm di release ke dealer . Kenyataannya saya sendiri ngetest di toko kenalan saya , 1. 2 buah Sigma 28-105 f2.8-4 , jepret pake 20D (tripod mounted , pake timer shot, viewfinder ditutup, ke arah objek boneka teddy bear ,lalu buka di PC toko tsb , view 100% keliatan sepintas ketajaman yg satu lbh tajam tipis dari lainnya (hampir ga kentara lah) 2. Tamron 70-300 f4-5.6 Macro , 3 lens dijajal , wah ini kentara banget ada 2 yg hampir sama kualitas ketajamannya , dan 1 yg superior banget tajamnya 3. Canon 75-300 III USM , 3 lensa juga nah ini beda tipiis sekali , cuma ada 1 yg lbh tajam dibanding 2 lainnya Gimana menurut rekan2 ? kalo saya mikir sich yg namanya QC gak mungkin seketat itulah dan tiap maufaktur pasti QCnya beda2 standarnya , bahkan 100-400 L pun (saya gak coba di toko) cuma antara teman saya punya dan punyaku bisa beda 'sweet spot'nya , lensaku tajam di 400nya ,lensa temanku tajam di 300nya , udah bolak balik tukar pasang di kamera masing2 (sama2 20D) Do you believe in good copy or bad copy factor ?
Oleh: D. Chen (45239) 19 tahun yang lalu
I believe! I believe! Yakin dan percaya... Kejadian menimpa saya, Sigma fisheye 15mm yang saya beli ternyata badcopy, AF bermasalah, sebelumnya saya pikir mungkin karakter lensanya begitu. Tapi dari hasil posting di forum FN dan juga forum FredMiranda, ternyata badcopy. Lalu sampai dua kali saya melakukan test perbandingan dengan lensa type sama di tokonya. Akhirnya memang terbukti bahwa lensa saya itu gak bener. Tapi untunglah lensa badcopy saya ini direplaced oleh tokonya kemarin dengan lensa yang ok. So, case closed. Moral of the story adalah: lesson learned. Lain kali beli lensa mesti test luar dalam terlebih dahulu. Kalau ada masalah langsung komplain minta goodcopy yg lain. Hal yang lain tentang badcopy, mungkin QC-nya tidak bagus sehingga meloloskan badcopies. Atau manufacturer mempunyai toleransi tertentu, apakah sebuah lensa termasuk good atau bad. Kalau masih dalam range toleransi tsb, maka akan diloloskan, Nah kalau pas nilai toleransinya adalah ambang paling rendah, yah mungkin akan bener2 kentara. Salaam!
Oleh: Arie Lendra Putra, ST (20556) 19 tahun yang lalu
Sigma APO 70-300 saya pun pertama bad copy, tapi komplain ke ek-gadget , padahal 3 hari lagi 1 bulan, eh masih ditukar dengan yang baru, nah yang sekarang GooD Copy, Tajam even di 300mm WOpen........ Good COpy lainnya adalah 75-300 Canon MkIII beli dari si Judhi P... Tajam juga di 300, but dijual buat ambil Sigmanya... biasanya masalah bad-copy or not berkaitan dengan alignment lensa pada saat manufacturing, kalo ada yang kepasang miring salah satu elemen , kemungkinan besar jadi bad-copy lensa tsb
Oleh: Bernardo Halim, jeber (19660) 19 tahun yang lalu
percaya kok... ya, itulah. Tes dulu dengan baik sebelum beli.. Setuju dengan batas toleransi, khan tidak mungkin barang-barang elektronik (sejenisnya) dikerjakan oleh mesin sepenuhnya..AFAIK..
Kalo menurut gue AF salah itu udah bukan masalah good/bad copy tapi udah missproduction uth, Yg gue maksud good/bad copy tuh yg miss under/upper focus tipiis cuma jadi kentara hairline antara supertajam dan rada soft (benernya bukan soft tapi missed spot nya) yang aneh gue lagi nemuin antara lensa L series jenis yg sama ,sweet spot sharpness nya bisa beda lho , gue punya 100-400 sweet spotnya di 400 diadu sama 400f5.6 sama2 pake tripod di 2kamera 20D bisa ngalahin tajamnya prime lens di 400nya , pdhl yg temen gue punya 100-400, 400nya soft banget
Oleh: Fendy Siamala (2691) 19 tahun yang lalu
Kalau begitu cara ngetesnya gimana dong yang bener?
Oleh: Adi Rama (32) 19 tahun yang lalu
Gue test foto teddy bear , liat di monitor CRT besar yg udah dikalibrate , view di 100% , liat dan bandingkan ketajamannya , gue milih objek teddy bear biar gampang liat ketajaman foto di detail helai2 bulu halus nya lbg mudah dibandingkan
Saya mengerti yang Sdr. Hans maksud, buat saya pengertian badcopy adalah semua yang seharusnya tidak pass QC tetapi lolos, termasuk masalah AF saya, di mana kalau tidak bener2 diperhatikan, tidaklah kelihatan.
Oleh: Muhammad Baja Aksha (6711) 19 tahun yang lalu
tambahan.. beli lensa auto focus jangan lupa check tombol 'AF/MF' nya. saya pernah dapet lensa yang MF (manual focus) nya ga berfungsi dengan semestinya (yaitu AF tidak aktif). walau sudah di 'klik' ke MF, AF lensa tsb masih juga aktif.
Oleh: Andie Tanadi (1418) 19 tahun yang lalu
Rekan- rekan FN ingin dapat lensa yang nggak bad copy, coba beli leica lens atau beli "Prof lens" dari setiap produsen kamera (nikon , canon , dll) Ingat Kwalitas itu ada harganya. !!!
kak Andie... :D 'Prof Lens' itu apa si? kalau lensanya EF 18-55mm/3.5-5.6 tapi dipakai secara 'professional' dengan artian dapet duit... apa ini termasuk 'Prof Lens'? :P btw, ada yg coba lensa Leica di body EOS?
He he he
Oleh: Dhian Raharjo (11690) 19 tahun yang lalu
hihihi
Mas Andie, rasanya dari contoh di atas ada juga lensa L yg bad copy, bahkan yg sampe 6x baru dapet good copy juga lensa L. Lensa L bukannya lensa Canon kelas "prof"?
Oleh: Agung Trijatmiko (1718) 19 tahun yang lalu
Pengalaman saya: Sebuah lensa, testnya kalo full-test, luengkap buanget, mulai dari masih berupa material, lensa udah jadi, s/d udah assembly, bahkan dg camera dan test foto2 dsb.. Namun, biasanya nih, tidak semua test itu diberlakukan di tiap set lensa, jadi hanya di per"berapa" lensa (misal per 1 lot), dan toleransi itu berlaku, ada range2nya, kenapa tdk semua lensa ditest dg full-test QC? Utamanya adalah production time, kan tdk mgk tiap 1 lensa ditest ketahanan yg bisa makan wkt berhari2? Jadi, namanya kesalahan produk yg keluar dg istilahnya NG (not good) bisa terjadi, tapi standar check utk lensa mahal dan murah pasti beda juga... Makanya yg paling baik yah, cari referensi2 dulu mana yg cocok, trus datengin tokonya utk coba2, kalo cocok ambil deh tuh... Hek.. Salam...
Oleh: Dihapus or cancel (20) 19 tahun yang lalu
Lensa canon kadang juga suka ada debu di dalam lensa...
Bener ,tuh gue sendiri pernah ketemu , bukan cuma debu tapi ada cacat di coatingnya (sisi dalam) BTW gue mau nanya kalo di lensa kamera gini di nitrogen filled ga sih? pengalaman gue kalo riflescope merk2 bagus pasti di nitrogen filled dalam tubenya (airtight sealed) gunanya utk anti internal fogging dan anti oxidasi (nir O2) Nah kalo Nitrogen filled , terus kalo kita service kamera (taruhlah di authorized dealernya di Indonesia) apa mereka punya peralatan refilling Nitrogen?
Sdr Muhammad Baja Aksha: Maksud saya prof lens itu biasanya "Fast lens" contohnya lensa 80-200mm/2,8 D atau lensa 200mm : 2.0 AFS dari Nikon atau Canon atau semua Fix lens dari Nikon atau Canon. Atau lensa yang biasanya diproduksi untuk memenuhi kebutuhan fotografer prefesional(yang hidupnya dari fotografi , dengan standard di eropa atau negara maju lainnya .) Bagus tidaknya lensa tergantung, dari ketat, tidaknya kontroling pada produksi lensa, dan biasanya third party lens tidak mempunyai standard yang tinggi untuk lensa consumer (kalau tidak pasti harganya jadi mahal dan tidak ada yang beli !!). bukan beranti lensa original lebih bagus, karena beberapa produsen kamera belakangan ini juga mengeluarkan beberapa produk lensa untuk kwalitas consumer class (asal murah ,biasanya dijual paket set bareng kamera). biasanya lensa consumer class ini bisa anda kenali dari standard yang rendah , contohnya bajonet lensa dari pelastik (tidak saya anjurkan untuk mereka yang sering tukar lensa !!!). Sekali lagi menurut saya , Kwalitas itu ada harganya, (kalau ingin lebih murah, saran saya beli second original lens , terutama Fast lens)