Oleh: Risna Sagitasari (4307) 19 tahun yang lalu
Mudah2an blum ada topik yang serupa, tadi udah coba dicari sih tapi gak ketemu... Kakak2ku yang baik... mo nanya nih. Saya dulu biasa menggunakan autolevel atau auto contrast untuk memperbaiki foto yang kontrasnya gak terlalu bagus. Tapi setelah itu gambaran histogramnya kadang terlihat putus2, walaupun gambarnya terlihat lebih baik. So, masuk ke pertanyaan... 1. Apakah gambaran histogram yang seperti itu bukan merupakan suatu masalah? 2. Apakah itu bisa diabaikan? 3. Apakah gambaran histogram yang seperti itu bisa mempengaruhi kualitas foto saat diprint?, klo iya seperti apa nantinya terlihat? Lalu, dulu... saya pernah diajarin untuk menggunakan despeckle tool, yang katanya untuk menghindari kekosongan pixel akibat penggunaan autolevel tadi, alias terlihat sebagai gambaran histogram yang putus2 tadi. Tapi setelah menggunakannya, foto saya jadi terlihat kurang tajam.Nah... jadi nanya lagi deh nih.. 4. Apakah alasan penggunaan despeckle seperti itu memang benar? klo emang gak... 5. Pada saat keadaan yang seperti apa kita seharusnya menggunakan despeckle itu? Mohon pencerahan dari kakak2 smua... maap, saya masih pemula banget...jadi pas diajarin dulu manut aja gituh... :"> Makasih sebelumnya yaaa... :)
Oleh: P. Theodor Sudarja, THEO (2831) 19 tahun yang lalu
Pada dasarnya tidak ada hubungannya... :)
pada dasarnya memang despeckle memang untuk menurunkan noise, semacam gausian blur gitu. jadi hasilnya emang agak blur... coba baca di help PS nya deh... (search)
nga tau deh knapa jadi putus2... tapi memang normalnya begitu. tidak perlu di despeckle.
begini tulisan di help : Despeckle Detects the edges in an image (areas where significant color changes occur) and blurs all of the selection except those edges. This blurring removes noise while preserving detail.
kak theodor menulis: 'pada dasarnya tidak ada hubungannya..' hubungan antara apa dengan apa kak? Klo emang gak perlu despeckle, brarti gak mempengaruhi kualitas cetak? (yang ini hubungannya dengan gambaran histogram yang putus2 itu) makasih kakak... :)
Oleh: Gerry Soetanto (1352) 19 tahun yang lalu
histogram yang terputus- putus berarti nilai/ budget lightness yang tersedia (8 bit/ 256 levels untuk RGB ) tidak seluruhnya digunakan. pada "putus" yang cukup parah, gradasi dalam foto akan tampak seperti patah (istilahnya "banding" atau "efek berpita" ), seperti gradient hitam ke putih sejauh 300 pixels yang di- posterize atau di- save sebagai GIF 8 bit. Memang benar efek ini paling besar resikonya pada tahap printing, tapi penggunaan fungsi despecle rasanya kurang berguna, karena kasus ini simply put adalah foto/ gambar digital yang kekurangan detail, sedangkan despecle, meski memperhalus gradasi (to certain extent), tapi pada saat yang sama juga mengurangi detail. despecle sendiri jarang saya gunakan, paling2 untuk mengurangi efek noise atau efek halftoning pada hasil scan dari koran.
Oleh: Arbain Rambey (103716) 19 tahun yang lalu
"Rentang warna" pada sebuah foto itu bisa dimatematikakan sebagai angka 0 sampai 100. Kira-kira begini, nol untuk putih, 100 untuk hitam. Sebuah foto yang kurang baik, biasanya cuma punya rentang pendek, misalnya antara 30 sampai 90 saja. Putus-putus terjadi karena sebenarnya rentang warna pada foto hanya pendek (misal 60), tapi dipanjangkan jadi 100. Otomatis ada bolong-bolongnya.....
Oleh: Yadi Yasin (116383) 19 tahun yang lalu
Thanks kak Gerry atas infonya .. Saya lebih sering menggunakan Level adjustment atau Curve adjustment. dan jarang sekali menggunakan auto level. Katanya para ahli "Never use 'Auto Levels'!!! Unless you like to gamble that much!" Menurut pengalaman saya autolevel dan penggunaan pengaturan contrast berlebih (apalagi setelah saturasi dinaikkan) akan menimbulkan "banding", yg kalau dilihat di histogram ya patah2/ tidak smoothly continues graphic curva-nya) Hanya ingin meng-amplify spt yg dikatakan kak Gerry, jadi Kalau dilihat dari histogram yg sempurna dibawah, 8 bit/256 levels yg ada pada image digunakan semuanya (axis Y menunjukkan banyaknya pixel relative pd tiap bit lightness). Histogram yg patah2 hanya menunjukkan bahwa bit2 tertentu tdk ada. Spt bang ARB, krn tertarik rentangnya, ada yg yg tidak terisi. Dan despeckle biasanya hanya digunakan kalau scan dr majalah atau koran, spt kata kak Gerry. Kata para pakar sih, "Your eye--not a histogram--should always be your final judge"
Oleh: Purwanto Nugroho (41202) 19 tahun yang lalu
setuju dengan pendapat mas Yadi... saya juga menggunakan cara yang sama.
ooo... begitu toh... masukan yang berguna banget nih, makasih banget ya kakak2... :) so, klo boleh saya simpulkan sementara... gak masalah dengan gambaran histogram yang putus2, selama eye judgement kita masih beres, alias menurut kita fotonya udah pas. Duh, tapi kok blum puas nih... berhubung ada yang blum terjawab :DMas gerry bilang emang efek ini beresiko besar pada tahap printing...jadi akan terlihat seperti apakah nanti jika diprint? lalu apa ada ukuran maksimal supaya efek itu tidak terlihat, misalnya... dibawah 20R gitu?
setuju, gak masalah selama tidak terdeteksi mata. mengenai resiko pada tahap printing; gradasi yang tampil halus di monitor masih mungkin tampil patah pada hasil cetaknya. ini adalah fenomena yang biasa terjadi di dunia percetakan, dan sulit dihindari. oke, sekarang anggap di monitor RGB gambar/ foto ybs tampil normal saja. dalam keadaan demikian, resiko munculnya efek banding akan semakin besar kalau (antara lain):
Oke... daku mengerti sekarang :) Tengkyu banget buat semua penjelasannya ya kakak2ku tercinta...>:D
Oleh: Andrian Purnama T.S. (10973) 19 tahun yang lalu
Auto level juga bisa diatur lho. Bisa pilih optimize every channel atau optimize luminosity only.. Color shift terjadinya kalo kita pilih optimize every channel, klo luminosity only ya ok lah.
oo... bulet :D