Oleh: Hans T Winata (62931) 18 tahun yang lalu
Mau bahas aja nich skalian nanya pendapat rekan2 sekalian , apakah pada extreme macro (makro diatas pembesaran 1X) perlu suatu konsep atau tema yg konkrit sama seperti (misalnya) konsep saat kit motret makro normal (1:1) ,konsep dalam arti kata lbh luas dari sekedar komposisi semata ,sebagaimana secara tehnik pun pada pembesaran diatas 4x maka objek tidak mungkin ditangkap secara utuh tapi hanya bagian2 tertentu saja (matanya atau wajahnya) terkecuali objeknya keciil banget. Konsep (kalo saya pribadi) makro extreme menurut pendapat saya pribadi adalah mendapatkan detail mikro setajam2nya dgn lighting sebaik mungkin utk mendapatkan dynamic range (efek 3D) dgn shadow dan detail yg terukur dan metering serta exposure yg baik dan tentunya tidak blur krn shake (tantangan terberat saat motret dgn pembesaran diatas 3X) . Sharing doong gimana pendapat rekan2 ?
Oleh: Dandy Zulkarnain, Penjahat (29816) 18 tahun yang lalu
Saya awam dgn definisi extreme macro. Bagi saya 2,5:1 aja belum extreme kok. Banyak sekali serangga atau apapun ciptaan Tuhan yg bisa diliput utuh tanpa harus bagian bagiannya saja. Utk mahluk kecil tsb (ukuran 1 - 3) mm, saya rasa komposisi, hubungan keterikatan dgn lingkungan , BG, dan seluruhnya SANGAT TETAP harus diperhatikan. Konsep " Biar foto yg berbicara" tetap harus di utamakan. Kalau anda bilang extreme macro itu foto body part, saya rasa ruang lingkupnya terlalu sempit. Saya juga bisa motret model cantik, dengkulnya aja, bibirnya aja. Dan pastilah kalau sering sering membosanklan. Motret mahluk 1 - 3 mm dgn memasukkan aktivitas dan unsur alam saya jamin tdk akan bosen. Saya punya banyak foto bugs yang menarik menari. Ada yg lagi saya panning, ada yg lagi kawin, ada yg saya kombinasikan dgn daun, dll...
Saya pernah memasang Canon 20D saya pada Microscope dgn pembesaran 50x an (mungkin ya.. karena saya ngak ngerti microscope dan cuma nebeng motret pula). Tetap aja saya merekam momen amuba yg sedang berinteraksi dgn kawannya di suatu larutan. Ujungnya komposisi dan kawan kawannya juga harus diperhitungkan agar foto kita punya nilai yg berbeda..
Buat saya pribadi (imho lho) extreme kalo udah diatas 4X ,saat satu tarikan nafas aja bisa buat focus hilang , ada beberapa kali saya motret objek yg super kecil seperti kutu daun putih dan sejenisnya lah (kutu2 mini) cuma kadang efek/dramatisasi dari detailnya kurang "dahsyat" ,di lain konteks dgn pembesaran yg sama (kra2 5X ke atas) body part dari capung ,ngengat jadi terlihat bombastis sekali dgn detail bulu2 dan mata hexagon nya , maksud saya kadang saya pribadi bingung bagaimana mengkonsep body part tsb agar menarik sebagaimana diutrakan kak Sjechlad sangat sulit utk membuat foto body part jadi menarik bukan? cuma mungkin imho konsep utk makro extreme dalam kondisi objek hanya body part apakah hanya ke detailing ,ketajaman ,DOF dan dynamic range saja?
Oleh: Risagarniwa.Y.Y, Yoris (43421) 18 tahun yang lalu
Kalau yang Anda maksudkan dengan extreme macro sebagai 'art', saya setuju dengan pendapat Bung Penjahat. Artinya kita perlu memperhatikan juga komposisi objek, tone dan juga detail. Tetapi kalau extreme macro yang dimaksud hanya ingin memperlihatkan besaran dan detail tertentu saja (misal: untuk keperluan penelitian di laboratorium), maka faktor-faktor yang saya sebutkan di atas tidak mutlak. Kalau masalah konsep sih, rasanya untuk dua-duanya perlu. Bukankah konsep itu dibuat/dirancang untuk mencapai target? IMHO.
Oleh: Mardianto B. Santoso (84531) 18 tahun yang lalu
Konsep dalam extreme macro mungkin berbeda aplikasinya dengan konsep yang ada di foto model, landscape ataupun foto2 lain. Dalam extreme macro, ada masalah pencahayaan, komposisi (kalau sulit dilakukan saat memotret, biasanya dilakukan dengan cara cropping), pemilihan bagian objek yang akan ditampilkan, bagaimana eksekusi akan dilakukan (natural atau disetting), dll. Pengaturan hal tersebut menurut saya memerlukan suatu konsep. Konsep dalam arti foto dibuat untuk menampilkan suatu keunikan atau keindahan dari objek yang difoto. Kalo tidak, maka extreme macro hanya menjadi pameran kekuatan alat.
Thanks utk inputnya teman2 sekalian , sedikit nambahin (dari pengalaman sendiri) Kesulitan ygsering timbul saat extreme makro katakanlah 5,1X pembesaran maka DOF lensa akan sangat sangat sempit , pada set focus di infinity pada range meter pun di jarak focus 4-5cm hanya sekitar 1,3-1,6mm , pada real extreme 5,7x bisa dicapai hanya dgn mendekatkan lensa ke objek 2cm lagi cuma efeknya DOF jadi hanya sekitar 0.8-1.0mm ,itupun di f32, utk aperture sekian bayangkan berapa kuat cahaya yg anda butuhkan tanpa kesalahan harsh /overlight utk menerangi objek mini anda dgn perspektif yg tepat agar tidak terlihat flat . Saya kurang setuju jika dikatakan extreme makro hanya pameran kekuatan alat saja , walau anda beli lensa extreme makro yg out of the box all in one spt MPE 65 pun pemakaianya tdk menjamin hasilnya akan bagus , MPE65pun menurut saya (imho) tidak bisa dipakai utk perspektif dynamic range lho , min aperture cuma f16 , di maximal 5:1 DOFnya hanya 0,6mm saja , Hasil2 terbaik justru mungkin bisa dicapai dgn memanfaatkan lensa2 biasa dan kreatifitas aja dgn metode stacked lensa ,direct reverse ataupun below extension ,cara2 ini relatif jauh2 lbh murah ktimbang beli MPE65 dan hasilnyapun lbh baik secara optikal maupun DOF perspektifnya . Lighting extreme makro kadang mungkin menjadi konsep (buat saya lho) utk tantangan keterbatasan DOF sekian mm saja dimana kita harus milih apa yg mau masuk dalam DOF sekian mm saja dan arah lightingnya dan bagaimana mengatur pencahayaan di BG agar tdk gelap di aperture terkecil .Buat saya pribadi yg pemula ,sulit sekali membuat foto extreme makro agar terlihat tdk flat dan 3D , coba liat cth foto saya : " 5,9 : 1 " deh Thanks for sharing folks!
Oleh: Kaufik Anril (37441) 18 tahun yang lalu
Topik Menarik... Kalo buat saya, foto makro itu konsepnya: 1. Detail adalah main concern 2. Untuk Objek Mahluk hidup, EYE Contact mostly a must ! 3. Habitat asli sebaiknya di expose juga 4. Sisi artistik untuk komposisi 5. sisi artistik yg paling penting adalah POSE Contoh foto dibawah ini adalah species kuda laut dengan nama latin Hipocampus Barganti, dengan ukuran 0,5 cm sedang mengandung. Untuk spesies kuda laut, yang mengandung adalah jenis Jantan. Hidup di sela sela kipas laut dikedalaman 21 meter di perairan Tulamben bali. Foto ini diambil dengan peralatan murah (Gak sampe menyaingi harga lensa Tele favourite kamera masa kini), yaitu Nikonos V + Extension tube 1:1+ 35mm f/2.5 + Flash SS-200 + Fuji Superia 200, jarak objek k e lensa adalah 7 cm (1:1) Foto ini tidak bagus, namun bisa dibayangkan bila si kuda laut matanya tidak ter-expose karena menghadap belakang ? Tentunya fotonya akan lebih buruk. Sewaktu pengambilan foto ini, saya harus rela menunggu lama untuk menjepret pose pose yg bagus. Bahkan kadang jari jari saya tak mampu diam untuk membuat pose si kuda laut ini lebih bagus. Dengan kata lain, IMHO, POSE objek sangatlah penting dalam foto makro !
Oleh: Ruzi Kosasih (46018) 18 tahun yang lalu
Kalo dalam foto makro biasa... Komposisi, ketajeman dan moment sangat di utamakan. Konsepnya adalah membuat foto serangga/ mahluk kecil-kecil jadi menarik. Jenis foto ini sudah banyak contohnya. Foto jadi menarik karena momentnya ( lagi kawin, bengong, terbang, lagi makan dsb) ada juga menarik karena aneh bentuknya dsb. Extreme Macro lain lagi konsepnya menurut saya. Jenis ini tidak menonjolkan segi moment, tapi lebih mengutamakan / menonjolkan sesuatu bagian tertentu dari mahluk kecil mis: bagian mulut, mata, sayap atawa lainnya... tentu dalam extreme makro, segi ketajeman/detail dan pencahayaan sangat di utamakan. Bagian yang hendak kita tonjolkan itu yang menjadi area fokus pemotretan. Disini konsep yang kita perlukan adalah menentukan bagian mana dari mahluk kecil ini yang paling menarik... Dan itu tantangannya dalam extreme macro..... sebab tidak semua bagian dari mahluk kecil ini yang menarik. Ambil contoh misalnya: Biasanya bagian yang paling menarik dari mahluk kecil ini adalah mata. Dan kalo liat hasil extrem mata capung, lalat dsb akan indah sekali. Tetapi itu tidak berlaku buat misalnya: mata Ngengat ( Moth) karena mata moth ini hitam polos dan kurang menarik..... So.....IMHO sih..... Salam...
Ini adalah foto makro lainya dengan ext tube 1:2, mencoba untuk mengekspose detail dari kulit ikan puffer fish. Ukuran ikan 3-4 cm.
Oleh: Rieno Dorrius (3368) 18 tahun yang lalu
Saya merasa perlu memperhatikan konsep maupun komposisi meskipun sampai saat ini belum mampu mengabil dengan komposisi yang baik. Kadang tergantung situasi dan kondisi pada saat pengambilan, peralatan sudah pasti menunjang. Yang pasti feeling artistik dari fotografer nya sendiri yang juga pasti berbeda dari satu dan yang lain. Saya juga setuju sama pendapat teman² diatas, semua nya cocok dengan apa yang selama ini saya bayangkan.
Ruz ,ini mata Ngengat di 5,9X ,menarik ah keliatan hexagonnya dan 3D koq, he he ,ayoo PR mu cari ngengat lalu keker pake Raynox nya yuuk! he he becanda lho Oom Ruz!
Oleh: Judhi Prasetyo. (38908) 18 tahun yang lalu
Wah menarik! Thanks for sharing kak... Ada gak extreme makro jerawat KKO? :D
Oleh: D. Setiadi (81319) 18 tahun yang lalu
Judhi gak usah dimacro juga udah keliatan extreme besarrr. :|
Oleh: Erwin Ferdiana (20896) 18 tahun yang lalu
saya setuju banget ama konsep2 macronya om Kaufik... :D
Kenapa yach Ngegat saya engga sebagus Om Hans...?
Ngga tau apa ini termasuk Extrem Macro apa bukan..... Soalnya ini cuma Sarang Kutu anjing di dinding , Lihat perbandingan Induk kutu ama anaknya......
Ngengatnya jenis lain Ruz, yg kayak kamu punya gue pernah motret juga , cahaya flashnya harus disoftbox dulu kalo gak warnanya keluar lembayung gitu ,matanya bisa detail koq kalo cahayanya pas , raynox lu kalo gak salah di 100f2.8 jadi makro 2,5 :1 khan ya?
Wahhh.. lain yach ngengat (Moth) nya Om Hans.... pantes jelek hehehehe...... Iya, kalo make 100 mm sekitar 2 x an. Ngga ngerti make softbox/omnibounce sih Om.... Asal jepret azza. Mungkin terlalu harsh (keras) cahaya blitz nya yachhh.... Nanti kalo ada mo nyoba lagi ahhhh..... Thank's yach buat saran nya.... Salam....
Pake tissue aja dah cukup gak usah macam2 pake stofen/omni bounce malah hasilnya kayak tungsten , gue biasa pake kain putih doang
Jadi tisue di ikit di depan flash gitu ? kaya make omni bounce yach...Kalo kain putih di lapis berapa Om Hans ? tebel atawa tipis kainnya?
Selalu ada dua definisi. Fotografi sebagian dari seni dan fotografi bagian dari dokumentasi. Seni lari ke Hasrat, ungkapan perasaan, sedangkan Dokumentasi lari ke Ilmu, dan peliputan, dan lain lain. Masalah dua definisi ini dari dulu yah saling berdampingan. Kalau istilah saya dulu, ada photographer dan ada tukang foto. Hal tsb tdk mutlak hanya milik extreme macro. Di segala area juga akan kita temukan hal yg sama tsb. Soal tingkat kesulitan pencahayaan itu hal yg berbeda lagi yg berujung kepada tingkat kreativitas kita dlm memecahkan masalah. Terserah kita mengambil yg mana. Kalau saya sih karena hobby fotografi karena berangkat dari usaha mengagungkan Keindahan, saya lebih banyak ngarah ke Art. Ya,,,, mau ngak mau semuanya harus mengacu pada konsep, cerita yg hendak disampaikan dgn memakai fasilitas komposisi, warna dan lain lain.
Oleh: Iwan Samuel (91200) 18 tahun yang lalu
Pak Hans : mau tanya kalau saya pakai Tamron 90mm ditambah vivitar 1,4x terus ditambah lagi macro extenion tube set ... kira-kira jadi ratio pembesaran berapa kali ya ???? Udah pernah nyoba belum ? Kalau memang asik saya jadi pengen beli extension tube nih pak...
Kalo pake TC1.4X di focus minimum nya dapat pembesaran 1.6x (kira2) Kalo pake ext.tube bisa lbh dekat lagi dan otomatis pembesarannya juga naik tergantung panjangnya ext.tube, beli merk Kenko aja ,satu set dapet 3 : 12mm,20mm dan 36mm .
Iya Pak Hans, saya juga lagi ngincer kenko yg satu set itu juga.... cukup extreme kah kalo digabung semua (TC+Macro lens+Ext tube) ? atau malah nggak bisa focus ? :((
Oleh: Antonyus Bunjamin (26617) 18 tahun yang lalu
Mas Iwan.. jangan digabung semuanya dong..cobain satu satu..kalo mantep baru digabung semua :).. kenko satu set 1.5 juta lebih yach.. ada kagak yang lebih murah ? mas Hans beli dimana?.. Salam..