Oleh: Sentot Hary Koesworo (34600) 18 tahun yang lalu
Di era digital ini, kita semua tahu dan sangat tahu pasti bahwa hanya segelintir yang berkarya dari proses pemotretan hingga print out yang dilakukan sendiri oleh fotografer... Banyak diantara kita yang masih awam photoshop atau software olag digital lainnya.... Hingga banyak fotografer yang mempunyai "langganan" atau employee untuk mengerjakan atau melakukan pengeditan/ re-touching bahkan manipulasi foto/ warna pada foto untuk finishing touch-nya. Hingga timbul pertanyaan dibenak saya.... "KARYA SIAPAKA FOTO YANG DIOLAH DIGITAL OLEH BUKAN si FOTOGRAFER...?" Mohon tanggapan dari teman2 FN untuk memberikan sarannya agar kita yakin akan karya yang kita buat sendiri...
Oleh: Judhi Prasetyo. (38908) 18 tahun yang lalu
Sentot bilang: agar kita yakin akan karya yang kita buat sendiri. Jadi sudah jelas kan apa yang dimaksud dengan karya yang kita buat sendiri.
Oleh: Arbain Rambey (103716) 18 tahun yang lalu
Karya Ansel Adams (yang pakai film) umumnya mencantumkan dua data: photo by Ansel Adams, print by XXXX. Kita kan bukan Ansel Adams. Saat masih pakai film, apakah Anda kepikir untuk mencatumkan pencetaknya ? Dia tidak asal cetak, sering harus utak-utik setelan di mesin pencetaknya, mirip kerja Photoshop. Maka terserah Anda. Mau bingung atau olah aja sendiri....
Oleh: Robert Adolf Izaak,RAI (84103) 18 tahun yang lalu
Di era digital ini, kita semua tahu dan sangat tahu pasti bahwa hanya segelintir yang berkarya dari proses pemotretan hingga print out yang dilakukan sendiri oleh fotografer... Banyak diantara kita yang masih awam photoshop atau software olag digital lainnya.... Hingga banyak fotografer yang mempunyai "langganan" atau employee untuk mengerjakan atau melakukan pengeditan/ re-touching bahkan manipulasi foto/ warna pada foto untuk finishing touch-nya. Hingga timbul pertanyaan dibenak saya.... :-? :-? :-? dugaan kah.....? atau sudah punya data akurat......?
Oleh: Yano (15849) 18 tahun yang lalu
menurut saya karya tersebut adalah karya dua orang atau team, satunya si photographer dan yang lain Digital imagernya. Tentu karya tersebut diolah dengan persetujuan dari photographernya. atau malah photographernya yang minta 'diolah'kan. Sehingga karya tersebut bisa disebut juga karya si digital imagernya. Tapi untuk diupload di fotografer.net mungkin tidak bisa karena karya tersebut bukan karya photography tapi ke arah grafisnya, mungkin kalau ada digitalimager.net karya tsb bisa ditampilkan =P. seharusnya pula sang fotografer mencantumkan nama si digital imagernya, karena tanpa beliau karyanya akan terlihat biasa saja. Tapi saya pikir tetep sah untuk ditampilkan di fotografer.net karena itu adalah karya yang dihasilkan oleh kamera/scanner IMHO. piss -yano_
Dipergaulan saya (yang benar2 saya kenal-red) ada sekitar 100an fotografer yang memang hidupnya dari fotografi bukan sekedar hobi, sekitar... separuh lebihnya tidak bisa menggunakan komputer/photoshop apalagi olah digital.... Apa itu bisa jadi data akurat Pak Robert???
Oleh: Arief Azrul Amar, Riefa (28515) 18 tahun yang lalu
yang njepret shutter kan kita.... yang mengatur lighting, kompo, pose dan sebagainya kan kita... hendaknya itu disebut dengan karya kita, walopun orang lain yang mengedit... wah, mas...saya pinjemi CD WARPHOTOGRAPHERnya James Natchwey deh... disitu, dia njepret kesana kemari, tapi yang ngeditin fotonya buat dipajang di pameran witness-nya bukan dia... tapi itu tetap DIAKUI khalayak ramai sepenuhnya foto dia... mungkin jadi bahan diskusi...
Oleh: D. Setiadi (81319) 18 tahun yang lalu
Banyak kok foto di sini yang diolahin sama orang lain. :|
Oleh: Erwin Ferdiana (20896) 18 tahun yang lalu
kl bingung.. mungkin sudah saatnya sang fotografer belajar ngedit pake PS biar bisa diakui bener2 karya sang fotografer... :)
Oleh: Frank Bambang Yuwono, FBY (52910) 18 tahun yang lalu
Maaf..terus terang saya tidak bisa memberitahu siapa yang mengolah digital hasil D70 saya! Bukannya tidak mau memberitahu tapi memang Nikon tidak memberitahu saya siapa saja namanya yang bikin software dalam D70 itu! Kalau saya sebutkan siapa yang bikin Adobe Photoshop yang saya buat dan Windows XPnya malah kepanjangan banget tuh!!
Oleh: Hans T Winata (62931) 18 tahun yang lalu
Ada kira2 9-10 foto saya yg dieditin PS sama temen saya (FNers juga) cuma di keteranganya saya tulis diedit PS sama siapa, gitu. Emangnya salah ya? jujur aja soalnya gak gape maen PS . Kalo salah saya hapus deh semua foto2 yg diedit PS tersebut
Oleh: Budi Prasetyo (5481) 18 tahun yang lalu
Sepakat Om FBY... Singkat, padat dan cukup menjelaskan... karya siapakah sebenarnya...? Saya tambahain juga Om FBY... masih ada sederetan engineer yang turut mengolah hingga bisa terpampang di layar monitor FN ini atau tercetak dikertas foto. Silakan direnungkan.. :-)
Saya rasa harus dibedakan antara yg bikin software dan yang mengolah data. Seorang penulis nggak akan diributkan apakah karyanya ditulis dengan Wordstar atau MS Word. Hasil foto mustinya tidak harus diributkan kalau itu diolah dengan Photoshop atau Paintbrush atau plugin tertentu. Tidak bisa kita pungkiri bahwa olah digital saat ini membutuhkan skill tersendiri. Kalau Anda cermati karya2 Rarindra, Aryono dan beberapa fotografer lain yang mumpuni dalam mengolah foto secara digital, nampak bahwa olahan itu masing-masing memiliki ciri tersendiri. Dengan demikian, semisal foto saya diolahkan oleh Aryono, saya akan merasa malu untuk mengaku bahwa foto itu hasil karya saya sendiri tanpa mencantumkan nama beliau. Walaupun di FN sampai saat ini tidak / belum ada aturan bahwa olah digital harus dilakukan sendiri oleh fotografernya, saya tetap tidak akan berani upload foto yang sudah diolah oleh orang lain di galeri FN :)
Oleh: Kristianto Gunawan T (145148) 18 tahun yang lalu
Seperti foto yang ditampilkan Judhi diatas, rasanya untuk segi komersial OK saja, apalagi konsumen menghendaki variasi tampilan, banyak kok fotografer yang menyajikan fotonya dengan variasi seperti diatas dan dilakukan orang lain .......... , tapi untuk diupload di FN sebaiknya mencantumkan pengolahnya siapa :-?
Oleh: D. Chen (45239) 18 tahun yang lalu
(OOT tapi gak OOT amat) Karyanya sih karyamu, tapi kalau jepret format RAW misalnya... HAK MILIK..? Hak milik atas file karyamu itu ada di tangan pembuat format RAW tsb! Aneh ya? Tapi nyata!
Oleh: Pinky Mirror (6382) 18 tahun yang lalu
Hal seperti ini memang belum jelas. Tapi IMO, kalau digital imager itu mengerjakan berdasar petunjuk dan supervisi dari fotografer maka nama retoucher tidak harus ditulis. (walau ditulispun tidak apa-apa) Tapi kalau Digital Imager mengerjakan olahan foto itu dengan tanpa petunjuk dan supervisi dari fotografer, terlebih karya tersebut menjadi berubah sedemikian rupa, maka nama pengolah digitalnya harus ditulis disamping nama fotografernya. Mungkin seperti yang dilakukan bung JP :)
Oleh: Muhsin Pulungan (4552) 18 tahun yang lalu
(Biar lebih kompleks lagi... he..he.he..) Gimana kalo si digitalizer membuat satu foto yg berasal dari 2 atau 3 foto dari fotografer yg berbeda atas kesepakatan bersama ..?
Oleh: Chies (13989) 18 tahun yang lalu
kalau saya pribadi lebih setuju ke konsep awal fotografi yaitu " Melukis Dengan Cahaya " bukannya melukis dengan mouse, software, dll, dll nya meskipun alasannya "ingin membuat foto lebih bagus", berarti kakak - kakak sekalian tidak percaya diri dengan apa yang kita jepret... semoga berkenan PEACE
Oleh: Guewin_WY ( Wiwin Yulius ) (103497) 18 tahun yang lalu
Dulu waktu SMP saya diajarin : Bahwa Taman Mini Indonesia Indah dibangun Oleh bu Tien Soeharto .... setelah saya sadar, ternyata yg bangun sebenarnya para Tukang :D ... eh nyambung ngga yach ? :)
Oleh: Amril Nuryan, momoclax (48371) 18 tahun yang lalu
Bang Wiwin : =)) =))
Oleh: Mhd. Luthfi, Upie (41313) 18 tahun yang lalu
SETUJU MA bang WIWIN ..... ;)) Pinter amat jawabannya... kreatif dan imajinatif... langka banget orang kayak bang wiwin ini :D Bang FBY ... jawabanya boljug :) "KARYA SIAPAKA FOTO YANG DIOLAH DIGITAL OLEH BUKAN si FOTOGRAFER...?" "KARYAWAN" :D
Sebenernya pengolah digital bukannya tidak percaya diri bang V. Christian P. ChieZ, tapi apakah bisa kamera bisa menghasilkan photo seperti yang kita mau misalnya awan lebih terlihat gelap sedangkan pohon dibawahnya ingin terlihat terang, dari jaman dulu juga ini bisa dan biasa dilakukan dalam Dark Room, seperti yang dilakukan James Natchwey dalam film WARPHOTOGRAPHER. Dia menginstruksikan si pencetak photo untuk membuat burn dan dodging untuk hasil karyanya yang dihasilkan dengan media film. Atau anda bisa baca bukunya Ansel Adam, Beliau juga melakukan manipulasi dalam gambar yang dihasilkannya bahkan beliau mencantumkan nama orang yang mencetaknya, dalam hasil2 karyanya. Jadi sebenernya apa bedanya Dark Room dan digital Dark Room? IMHO sekedar perbedaan kemudahan dan penghematan waktu. So bagi saya udah saatnya pula para digital imager diberi kesempatan menuliskan nama2nya di karya2 photography yang mereka hasilkan untuk menghargai hasil karya mereka baut bang Sentot, bagi saya petanyaan anda jawabannya adalah karya bersama atau karya dari team. toh banyak fotografer yang menggunakan asisten juga kan untuk menghasilkan karya2nya. coba baca di majalah2 banyak yang mencantumkan nama2 asistennya. anggap saja digital imager itu asisten anda untuk menghasilkan gambar yang bagus. piss -yano_
Oleh: Aryono Huboyo DJATI (127032) 18 tahun yang lalu
IMHO: Saya pernah punya sedikit kontribusi di musik. Dan sampai sekarang saya ngga pernah bilang ke penyanyi kondang spt Vina Panduwinata spt : "Vin..... kamu jgn pernah lupa bahwa penciptanya lagu 'burung camar' adalah AHD. Sekedar info, penyanyi vina skrg julukan si 'burung camar' sejak 22 tahun lalu.
Bung chieZ: kata lain PS nathing tapi halus =)) =)) =)) pak aryono: Saya pernah punya sedikit kontribusi di musik sedikit? IMHO saya itu udah masterpiece pak, tapi baru beberapa waktu ini saya mengetahui bahwa pencipta lagu burung camar itu anda. Moga2 nggak menyimpang dari topik : contoh kasus: entah saya yang nggak gaul atau memang normal, bahwa sebagai pencipta lagu, konteks untuk dikenal khalayak luas memang IMHO saya kecil, Masyarakat lebih tahu para penyanyinya walopun seringkali para komposer-nya dicantumkan dibawah nama penyanyi dan Judul. Seperti kasus lagu Mbah dukun-nya alam, masyarakat lebih mengenal alam yang membawakan lagu mbah dukun daripada sang pencipta (lupa namanya -tuh namanya saja sampai lupa :D) Seperti juga jika suatu karya foto, wajar dan sangat wajar jika suatu foto diolah oleh orang lain dan yang mengolah ikut dicantumkan namanya diketerangan foto tsb, tapi bagi sebagian orang, nama tersebut hanya dianggap sebagai tambahan sebuah foto tersebut. Lain halnya jika nama fotografer-nya dipajang. Orang lebih interest dan mengagumi "karya" sang fotografer meskipun campur tangan editor sangat besar. Moga2 nggak terlalu jauh menyimpang dari topik..
Oleh: Juniono Vam (1836) 18 tahun yang lalu
Tergantung websitenya dulu deh, Kalo di Fotografer.Net, jelas harus karya photografernya, atau orang yg membawa format aslinya (ada hub dgn pembuktian kali yah). Kalo di Digitalimage.net, yah yg mengedit atau mengolah baik dgn PS maupun dgn software lainnya, itulah yg memegang hak ciptanya. Kalo di Polisi.net, yah yg paling banyak setor duit tuh yg pegang hak ciptanya.