Oleh: Benny Hamonangan (13171) 18 tahun yang lalu
Hi,,rekan2 FN:D Aku mo tanya. Wkt Job Training di ANTARA BDG, aku pernah belajar photo jurnalistik kepada Wartawan ANTARA yg sekarang pindah menjadi kameraman LATIVI BRUTAL.Beliau pernah berkata..."Ben,,Fakta berhubungan dgn berita aktual dan utk kamu sekarang lbh baik mencari isu dahulu sebelum motret. Photo kamu percuma tanpa ada isu yg akan kmu angkat!!" 1. Apakah photo Human Interest akan berubah menjadi Photo Jurnalistik ketika didapatkan isu yg hangat? Mohon pencerahannya y:D:D Salam
Oleh: Lutfia Insani (93) 18 tahun yang lalu
apa sieh bedanya photo human interest dengan photo jurnalistik? Aku gak ngerti...
Oleh: Dwi Prabowo (12096) 18 tahun yang lalu
Apakah photo Human Interest akan berubah menjadi Photo Jurnalistik ketika didapatkan isu yg hangat? Bisa dibilang iya. Tetapi foto jurnalistik belom tentu human interes. Bisa jadi malah yang bikin ngeri ato mual, misal mayat pembunuhan atau liputan tabrakan.
B'Raya...aku kerap melihat Photo H.Interest di koran lokal namun ketika melihat photo dan teks photonya kadang g nyambung, seolah H.Interest tsb "dipaksakan" jd P.Jurnalistik krn isu tsb..Apakah ini salah satu trik utk mengisi kekosongan halaman koran?
Oleh: Hans T Winata (62931) 18 tahun yang lalu
Bnere Ben , setuju deh , gak bisa komentar cuma abis liat foto2 di buku World in Picture 2005 ,kaget liat muatan jurnalistik dan maknanya , lain lah memang udah diseleksi kelas dunia . Tapi maklumlah gak setiap hari wartawan bisa dapat foto yg bagus terus khan, soalnya POInya bukan tema tapi moment dan lokasi
Iya bner, b;Hans:D cuma khan ketika photo dipublikasikan kpada masyarakat maka perubahan baik kecil ato besar akan terjadi masyarakat baik dari kognitif, afektif dan konatif, bukan? Ap jadiny ketika photo jurnalistik "yg dipaksakan" dpt merubah lapisan masyarakat? Bukankah PERS adalah Lembaga Kemasyarakatan? Mis: Photo H.Interest----Seorang Ibu yang Memungut Kayu Bakar----->Photo Jurnalistik dengan teks photo--------Sebagian MAsyarakat Di kOta A hrs merasakan dampak dari kenaikan BBM. Apa perubahan yg bakal terjadi di masyarakat?
Oleh: David Dewantoro (22969) 18 tahun yang lalu
Biar foto yang bercerita... Maksudnya bikin foto yang bisa bercerita banyak tanpa bantuan teks dan bukan isu kali, maksudnya tema.
Oleh: Rarindra Prakarsa (142597) 18 tahun yang lalu
Biasanya biar foto human interest tsb punya juga muatan informasi kekinian/isu terkini. Nggak mungkin org beli koran cuma mau lihat foto indah tanpa ada informasi aktual. Pinter2nya fotografer bikin caption biar nyambung dgn isu. Kalo nggak pinter2 emang keliatan dipaksakan.
Oleh: Rony Zakaria (12972) 18 tahun yang lalu
mungkin maksud dari senior anda itu, sebelum motret itu dipikirkan mau menyampaikan apa dengan anda merekam kejadian itu. atau mungkin juga senior anda memberitahukan jgn foto yang spot news terus....tapi yang feature juga, mungkin yah :D
Oleh: Tundra Laksamana (24075) 18 tahun yang lalu
Saya setuju dengan Bung Raya, ndak semuanya jurnalistik itu berbau human interest. Yang menjadi acuan dari setiap fotografer jurnalistik adalah moment. Dari setiap kejadian yang coba diabadikan oleh setiap pewarta foto adalah moment. Mungkin maksud dari tutor anda itu, membuat sebuah foto yang mempunyai konsep berita terkini. Bisa saja itu dilakukan itu, namanya indepth photo news dari sebuah berita. Bisa saja maksudnya foto yang mas ambil selama ini adalah foto human interest saja yang menampilkan kehidupan keseharian masyarakat sekitar. Setelah melihat hasil karya anda sagn tuttor pun mengarahkan agar membuat foto jurnalistik yang aktual, sesuai dengan isu terkini. Ajakangnnya agar mencari isu dulu sebelum memotret adalah agar foto yang mas ambil selama ini terkonsep dengan jelas, tidak harus mengabadaikan setiap moment HI yang ada disekitar. Terus mengenai pertanyaan, Apakah photo Human Interest akan berubah menjadi Photo Jurnalistik ketika didapatkan isu yg hangat? Bisa saja, kenapa tidak. tapi yang penting tidak semua fotografi jurnalistik itu mengandung human interest, dan tidak semua foto HI itu mengandung fotografi jurnalistik. Salam, saay juga hingga saat ini masihd alam tahap pembelajaran mengenai foto jurnilistik yang sangat dinamis, karena bisa berubah-ubah isunya setiap hari, membuat saya terus berfikir dan mempunyai visi dan bermimpi....Semuanya butuh proses mas, sejalan degnan waktu kita pasti akan mengerti maksud dari pesan tutor anda itu....
iya,B'Tundra...selama ini aku meyodorkan photo2 HI yang tidak diangkat dgn isu2 hangat.tp terkadang aku berpikir bahwa knp kerap kali aku melihat photo jurnalistik selalu yg itu2 aja dgn caption yg diubah2 sesuai dgn isu?apakah Photographernya "terlalu sibuk" mencari photo yg sesuai dgn isu yg akan diangkat? Moment sangat kental dgn Straight News. B'Tundra,,,tapi yang penting tidak semua fotografi jurnalistik itu mengandung human interest, dan tidak semua foto HI itu mengandung fotografi jurnalistik. ..kayanya ngga gt juga deh karena semuanya sangat berhubungan ketika disatukan dgn isu,bukan? Aku pernah menyodorkan photo bencana alam di luar bandung (saya lupa lg daerahnya), Tutor saya berkata"Ben, utk apa kmu motret Taufik Kemas? Semua orang tau itu adalah Taufik Kemas,bukan? Kamu harus mampu merubah kameramu menjadi senjata yg dahsyat. Tampilkan diphotomu yg "menggigit"!!" Dari perkataan beliau tersebut, saya mendapat 1 benang merah bahwa dampak dari photo "menggigit" akan memberikan dampak yag besart akibat dr bencana dibandingkan photo Taufik Kemas,bukan?
Oleh: Akbar Nugroho (8290) 18 tahun yang lalu
fto Human Interest dengan isu yang hangat bisa jadi sangat menarik looowww.......misalnya : lagi musim ujan, nah apa sih yang bisa di angkat, banyak banget, Industri genteng dan batik misalnya, di musim ujan kan mereka tidak bisa menjemur genteng/batik secara sempurna nah imbasnya produksi menurun, kalo produksi menurun pasti profit menurun, bikin gambar human interestnya, orang lagi mbatik or lagi jemur genteng trus kasih caption deh sesuai dampak hujan terhadap proses produksinya....nah asik kan... contoh lain misalkan adanya rencana kenaikan TDL, pasti banyak industri yang keberadaannya terancam, misal industri kecil roti, kalau TDL naik banyangin dampaknya ke industri kecil tersebut......nah itu yang di angkat, ga selalu foto features itu jelek kq, dalam menginformasikan sesuatu.
Oleh: Fehmiu Roffy Tavare (16427) 18 tahun yang lalu
Cari foto untuk jurnalistik memang lebih baik bila kita juga mengikuti isu yang sedang berkembang. Seperti foto pada umumnya. kalo kita mo motret kan harus pakai konsep dulu. Jadi tidak sekedar keluar, trus moto ssemau kita. Apa yang kita temui dan bagus menurut mata jurnalistik, itu yang kita fotret. Kalo itu sih, hobiis atau candid.Tapi mempunyai nilai jurnalistik. Itu aja sih. Menurut aku, persaingan pewarta foto dalam mengangkat foto berita ya berdasarkan hot isu tadi. Tinggal seberapa 'pintar' kita mengambil gambar yang berkaitan dengan isu itu. Untuk kategori 'foto langka' dan tampil beda dengan pewarta foto lainnya ya berdasarkan kejelian kita juga. Misalnya ttg naiknya harga properti dan perumahan. Sebelum keluar rumah, aku cari ide dulu, seperti mencari lokasi yang kira-kira ada 'kesenjangan' antara perumahan mewah yang berbatasan dengan rumah penduduk biasa (mungkin sebuah gubug kecil yang sederhana). Atau sebuah perumahan mewah tapi sebelah sebelahnya masih berupa sawah. Nah, ada petani lagi mbajak sawah. Trus istirahat sambil makan dan minum kopi atau ngrokok. Di situ aku eksplor besar-besaran. Misal, dia lagi ngrokok tapi sambil ngliat perumahan mewah itu. Mungkin itu berkaitan dengan konsep foto. Tapi nilai jurnalistiknya akan lebih terasa dan bikin greget. Gitu deh..
