Oleh: Erick Suria Mulyadi (8741) 18 tahun yang lalu
Mungkin ada yang terlewat mengenai berita besar bulan lalu : Bubarnya Konica Minolta, ada sedikit cerita di belakangnya. Dengan bisnis fotonya yang terpendam kelam, Konica Minolta berhenti memproduksi kamera baik film maupun digital pada tanggal 31 Maret 2006, melego seluruh jasa-nya ke ‘sohib’nya : Sony Corporation, termasuk sebagian asset DSLR-nya. Dimulai dengan Sony DSLR yang akan diluncurkan musim panas tahun ini, Sony mengumumkan bahwa Sony akan mengambil alih divisi pengembangan, desain dan aset-aset produksi yang diperlukan untuk DSLR terbarunya, menggunakan lensmount Konica Minolta, kompatibel antara Minolta Dynax dan Sony DSLR. Tapi, ketika Konica Minolta keluar dari bisnis penjualan kamera, Minolta mungkin masih dapat memproduksi DSLR dan lensa-lensanya untuk Sony di bawah bendera Sony. Anda mungkin berpikir bahwa Minolta, yang pada tahun 1985 berhasil memproduksi kamera 35mm autofocus pertama di dunia, akan menjamin masa depan keuangan Minolta. Minolta 7000 merupakan kamera yang membawa sukses besar secara teknis maupun keuangan. Lima tahun kemudian, Honeywell, perintis sistem autofocus aktif dan pasif, menuntut Minolta terhadap pelanggaran hak patennya. Honeywell menuntut sejumlah uang yang sangat besar plus royalti dari seluruh kamera Dynax yang telah dibuat. Sebagai saksi ahli yang bekerja untuk Minolta pada pengadilan tahun 1991 di Jersey City, NJ, yang berakhir dalam 5 bulan, saya duduk di bangku paling depan. Minolta menyewa pembela ahli di bidang hak paten, sementara pengacara dari Honeywell lebih mengarahkan menenangkan para hakim untuk memenangkan perkara -ketika mereka sadar, namun (sayangnya) tidak selalu sadar. Akhirnya, tidak terlalu mengherankan, para juri lebih berpihak pada perusahaan dari Amerika (Honeywell). Pembuat kamera lain (yang menggunakan sistem AF Honeywell) juga harus membayar royalti yang sama. Tidak sedikit top-executive Minolta di Amerika maupun di Jepang yang dipaksa untuk mengundurkan diri atau dipaksa pensiun dini. Karena kondisi keuangan yang memburuk, tahun 1996, Minolta mempertaruhkan nyawanya pada APS (Advanced Photo System), yang pada awalnya dikembangkan sebagian besar oleh para teknisi Minolta. Walaupun kamera saku 35mm yang serba otomatis telah ada, dan banyak ahli telah sadar bahwa era digital sudah dekat, Minolta menghabiskan uang lebih banyak pada pembuatan, pemasaran dan iklan untuk sistem APS daripada perusahaan lain yang menyelamatkan Kodak. APS diharapkan bisa menjadi sukses besar, namun kenyataannya tidak. Saya tidak yakin, Minolta bisa bangkit secara finansial dari kasus kedua ini. Apa yang bisa Minolta harapkan ketika para teknisinya yang luar biasa cerdas berhasil melahirkan DSLR yang dinanti-nantikan : Dynax 7D dan 5D, dengan Anti-Shake di body kamera bahkan seperti kamera saku digital Konica Minolta yang hanya menambah tinta merah (defisit) Konica Minolta ? Jawabannya : Berhenti total membuat kamera saku digital, dan biarkan partner-nya, Sony Corporation, meneruskan dengan DSLR-nya. Sony memiliki kemampuan finansial untuk mempromosikan, mengiklankan dan menjual DSLR ke seluruh dunia, dan Sony memiliki kemampuan teknis untuk membuat kameranya jadi lebih canggih. Lalu bagaimana nantinya ? Contohnya, apakah DSLR Sony yang baru akan menggunakan label : Sony Dynax ? Rasanya terlalu dini untuk membicarakannya sekarang.
Oleh: Giovani S, Ivan (14763) 18 tahun yang lalu
hiks...hiks...hiks.... :( ,jadi inget, dulu pernah pake minolta...(bentar lagi jadi sejarah deh)
Oleh: Ario Perdana (13433) 18 tahun yang lalu
hore... (tetep hepi)...
Oleh: Nufransa Wira Sakti , Frans (19637) 18 tahun yang lalu
Untung pake NIKON :P
Oleh: Purwanto Nugroho (41202) 18 tahun yang lalu
turut prihatin...
Oleh: Fx.Indra Prasetyo,Ayez (29594) 18 tahun yang lalu
Kasian Juga ya...yahh mmg dari dulu Gw gak salah Pilih N****
Oleh: Arjendro Darpito, dimas (4048) 18 tahun yang lalu
Kalau hal ini terjadi pada Nikon atau Canon?
Oleh: Aleoni Nadia (4043) 18 tahun yang lalu
makanya pilihlah merek terpercaya nan tercinta yaitu Canon jangan yang lain :|. Nikon juga lah...boleh lah. ^_^
Oleh: Fierman Much (10446) 18 tahun yang lalu
Lho... bukannya nikon juga mau gabung ama canon ;)) jadinya NICON? :p
Oleh: Judhi Prasetyo. (38908) 18 tahun yang lalu
Ada cerita nggak di balik berhentinya produksi kamera poket film Nikon, yang diikuti dengan tutupnya produksi kamera SLR film Nikon?
Oleh: Igor F Firdauzi (185236) 18 tahun yang lalu
kak judhi itu cerita tidak boleh disebar luaskan :-"
Oleh: Budi Hermawan (83646) 18 tahun yang lalu
Mas judhi menjurus :D
Oleh: Abdul Latip (2415) 18 tahun yang lalu
MMmmm syukurlah, kupakai Ni....n saja...aman dan damai...
Oleh: Kristy Whanarahardja (2370) 18 tahun yang lalu
soal KM, udah beberapa bulan sejak keputusan mundur belom ada berita lagi nih soal perkembangan sony-minolta. ada yg tau bocorannya? kalo soal sony bakal ngeluarin DSLR pertama sih itu udah dari taun kemaren.
Oleh: Januar D (62917) 18 tahun yang lalu
Thanks for sharing Mas Erick :) Saya pake Canon aja, bisa print dari printer merk yg sama. Kalo merk tetangga? hmmmmmmmm....... :-? :D
Oleh: Denny Ramon Ratulangi (68913) 18 tahun yang lalu
lucky me ... salam,
Oleh: Dani Eltanto (3444) 18 tahun yang lalu
turut berduka... saya pertama punya SLR merek Minolta.. kamera digital pertama saya juga Konica Minolta.. memang menyedihkan..
Oleh: Syaefullah Kamal (36528) 18 tahun yang lalu
pake canon pernah error99 , pake nikon pernah BGLOD, pake minolta... :-? pake canon ngak kebeli seri IS, pake nikon ngak kebeli VR,pake minolta...? :-? pake canon bisa buat nyari duit, pake nikon bisa buat nyari duit, pake minolta bisa buat nyari duit. :D seru juga ngomongin canon, seru juga ngomongin nikon, tp lebih seru ngomongin minolta.... :-"
Setuju kang kamal... dengan harga Dynax 5D dah dapet spot metering, kelvin WB, dan AS... siklus kamera saya juga sama hehehe C trus N trus M (S sekarang)... Kang, sekarang udah ada uangnya buat beli lensa 28mm nya tapi lensanya udah gak ada hiks, nyesel...
Oleh: Iqbal Wilis (217) 18 tahun yang lalu
Kenapa takut punya Minolta..? Saya pakai SLR Minolta sejak 7xi keluar gress, awal tahun 90-an, sampai akhir tahun lalu masih dipakai terus.. no problemo.. koleksi lensa saya yang 'lumayan' banyak, tetep bisa kepakai semua, gak kudu mikir beli IS, AVR dan lain-lain untuk menikmati technology terbaru di dunia foto tentang anti goyang Sekarang di jual ke Sony, yah seneng aja, karena Sony pasti bisa kasih jaringan jualan/service yang lebih luas daripada KM doang.. Malah tetep aja ngelirik lensa-lensa yang bagus kalau pas ada duit (atau bisa "ngakalin orang lain" buat bayarin he..he..)
Oleh: Hendra Putra (1255) 18 tahun yang lalu
saya nunggu lensa dari bung iqbal aja deh...siapa tau bung iqbal ganti lagi yg lama jual kesaya.
bukan takut, tapi sekedar nunggu langkah selanjutnya dari sony, kayanya blom keliatan nih.kalo saya ada duit dan pergi ke toko kamera yg KM nya banyak (kamera, lensa, aksesoris), pasti saya borong deh. nasib tinggal di asia tenggara :p coba kalo di US, ada bhphoto/adorama atau mentok2 ebay.
Kalo saya sih tetap memilih dan membeli KM, tidak ada pengaruh, dan tetap heppy motret pake KM, cape mikirin itu-ini, saya ingin yg simple2 saja...
Oleh: Iwan Samuel (91200) 18 tahun yang lalu
Mudah-mudahan masa transisinya jangan terlalu lama..... kalo kelamaan repot nih kalau mau service atau nambah senjata lensa (cari yg baru aja mulai susah.... apalagi yg second). Buat gw sih pake kamera apa aja OK nggak masalah.... cuma kebetulan aja sekarang udah terlanjur invest banyak di MInolta, jadi kalo kebetulan ada yg mo barter sama Ni***(sekalian lensa-lensa VRnya) atau Ca*** (sekalian lensa L dan IS-nya) yg full frame, nggak masalah koq :>
Akhirnya, Sony Alpa DSLRnamanya... Hmmm kebayang nih, Sony Alpha dengan CCD baru yang 45 derajat yang katanya lower noise... dicombined dengan AS system... nyam nyam nyam... full accesories range katanya.... asiiiikkkk.... berita: http://www.dpreview.com/news/0604/06042001sonyalphaslr.asp cheers...
Oleh: Soegito (523) 18 tahun yang lalu
saya mau cari lensa bekas pasang iklan gak ada yang tanggapin. he.heh.e.he