Oleh: Sufiyanto (163) 18 tahun yang lalu
segimana memang batasnya art sama jurnalistik fotografi dalam majalah, soalnya signifikan banget rasanya ketika saya ada di surat kabar dan sekarang di majalah, berasa foto2nya belum touching dan mengena...terimakasih
Oleh: Budi Prasetyo (5481) 18 tahun yang lalu
opini saya : foto jurnalis ..kayaknya nggak harus banyak diretouching... paling cropping buat kompisisi... khan foto jurnalis ...lebih mengutamakan fakta dan realita bener gak sih... ;))
Oleh: Muhammad Baja Aksha (6711) 18 tahun yang lalu
ga tau ya... mungkin saya aja... yg ga ngerti dengan pertanyaannya. :D Since the late 1970s, photojournalism and documentary photography have increasingly been accorded a place in art galleries alongside fine art photography. Luc Delahaye and Chien-Chi Chang, both Magnum photographers, to name a few among many, exhibit in galleries regularly. (via wikipedia)
maksudnya secara general buat majalah itu lebih prefer kemana?saya menyadari kedua karakteristik fotografi tsb mutlak ada, misalkan majalah saya sekarang ini tentang bisnis dan lifestyle contoh kasus moto di lokasi dugem nah ini enaknya lebih ke pewartaan atau nyari angle artnya..terimakasih
Oleh: Tundra Laksamana (24075) 18 tahun yang lalu
sebainya konsultasi dulu sama editornya. khan setiap redaksi itu berbeda konsepnya. Mungkin maunya editor majalah mas itu gaya fotonya sedikit art, art banget, atau angle yang nyeleneh. Nah dari situ baru kita bisa ambil konsepnya. Kalo bisa potret aja dalam beberapa konsep. Semoga membantu
baiklah,mungkin produk knowledgenya yang mesti hatam dulu, terimakasih atas sarannya disini yang bikin confus adalah saya menentukan sendiri, sudah banyak referensi bandingan dan konsep idaman majalah yang seperti apa yang bakal hadir, memang harus disesuaikan dengan karakteristik majalahnya itu sendiri.. bapak2/ibu2/om/tante/ade/kakak ada yang mau menambahkan? terimakasih sebelumnya
Oleh: Yogi Ardhi (2160) 18 tahun yang lalu
Mas benul sekali. Majalah seperti apa dulu? lifestyle? berita? masing-masing akan mempengaruhi pemilihan gaya foto-foto yang termuat. salam,-
Oleh: fajar Nareswara (2) 18 tahun yang lalu
kayaknya kalu hasil foto buat majalah itu bisa cerita sendiri, itu udah art banget.. jadi kalau ngomong batasan jadi susah soalnya, art tuh natural banget dan semua hasil fotografi pasti bernilai art.. d retouch ataupun nggak.. cuma bagaimana kita melihatnya aja.
Oleh: Angger Bondan K (9321) 18 tahun yang lalu
Kalau menurut Bang Tjandra M. Amin kita ngga perlu menyempitkan diri pada foto jurnalistik. Kalau bisa kita belajar semua aliran fotografi, trus diterapin di foto jurnalistik. Biar foto kita lebih menarik. Dikutip pada saat acara Workshop Foto Jurnalistik. Hihihi ingatan masih segar nih, setelah berguru pada para dewa foto jurnalistik. :)
Oleh: Benny Hamonangan (13171) 18 tahun yang lalu
Utk berbagi pengalaman saja...wkt aku job training di LKBN ANTARA BIRO BANDUNG, aku diajarin PHOTO JURNALISTIK dr Wartawan Photonya. Satu hal yang msh aku pegang hingga saat ini adalah... Photo Jurnalistik adalah bagaimana kita mengkomunikasikan photo kepada khalayak! Itulah yg sush dilakukan karena ketika sebuah media disebarkan kepada audience secara serentak maka feed back yg dihasilkan akan berbeda krn sifat dr audience media cetak itu heterogen dan apabila wartawan photo gagal menyampaikan "isi" photonya maka audience akan kebingungan. Bang Sufiyanto...apabila anda mengambil sisi 'art' dr lokasi dugem apakah anda yakin masyarakat menegah kebawah akan mengerti mksud photo anda??? Majalah dan wartawan photo adalah satu kesatuan dan media merupakan alat komunikasi bukan "media photographer"... Semoga bisa memberi masukan... Salam motret...
terimakasih semuanya, range reader majalah ini kelas A dan B, saat ini kurang lebih saya menerjuni medan dan sedikitnya mulai terbentuk karakter saya yang disesuaikan dengan majalah ini mungkin art jurnalistik lebih cocok ya..
Oleh: Rony Rusdiansyah (7726) 18 tahun yang lalu
tul boss.. art jurnalistik jauh lebih mengena dan trend saat inipun seperti itu..tinggal atur kesepahaman dengan editor atau lingk kerja anda.. sayang kalo konsep dasar majalahnya cakep, fresh mind crew, tapi gak tersampaikan optimal karena keterbatasan penerimaan lingk kerja anda..:D:D kalok boleh saran buat majalahnya, standar fotonya diperbaikin deh, edisi2 awal ini kok rasanya beberapa frame terlalu dipaksain masuk dalam lay outnya..wadah FN ini sangat membantu untuk pembelajaran...piss :D:D welkam tu eFeN..