Oleh: Seto Ery Pradhana (1568) 18 tahun yang lalu
ngeliat foto2 bunga,serangga dll di galeri FN banyak di masukin oleh fotografer ke kategori makro. padahal menurut saya bukan. karena klo saya liat perbesarannya ngga gede bgt. cuma di zoom full aja. kedua (nah ini saya sekalian konfirmasi nih) klo diliat lensanya bukan lensa makro. cuma lensa zoom biasa. emangnya mungkin motret makro ngga pake lensa makro ? (ngga ada keterangan reversed lens dll) skalian nanya nih, klo di kamera poket digital, kan ada pilihan untuk makro, nah itu apa beneran jadi makro ? ato boóngan ? klo beneran apa perubahan yang dilakukan lensa kamera poket itu dibanding mode manual. trus klo di dslr kan juga ada mode makro tuh. nah apa klo pake mode itu jadi namanya motret makro ? settingan apa yg berubah klo pake mode itu. menurut logika saya ngga akan jadi motret makro karna motret makro tu yg ngebedain lensanya bukan modenya. (tapi klo di poket koq bisa ya?) sebenernya saya juga pernah bedain sih (di d70s) antara mode manual sama makro. bedanya klo makro,otomatis light meternya dikompensasi biar foto lebih terang, terus aperture juga lebih disempitin,biar dof ngga sempit2 bgt...bener ngga ? btw makasih ya :)
Oleh: Hans T Winata (62931) 18 tahun yang lalu
Imho kalo mnurut saya mau pake lensa apapun atau pake pocket sekalipun yg masuk kategori makro adalah foto yg objeknya termagnifikasi lebih dari normal , nah kategori normal ini relatif lah gak berani bilang harus 1:1 atau kurang dikit . Light meter gak mesti dikompensasi , pake TTL flash aja normal koq , cuma memang minimal kalo udah 1:1 ke atas harus spot metering. Masalah DOF dgn aperture di kecilkan ya otomatis aja seiring dgn makin shallownya DOF jika jarak POI ke lensa makin dekat (makro mode) Makro gak mesti pake lensa makro dong, pake lensa biasa di tambahkan close up lens atau extension tube /below bisa dapat macro distance khan?
Oleh: Nyoman Bayu Yudianala (306179) 18 tahun yang lalu
Saya juga mengamati ada kerancuan pengkalifikasian istilah makro seperti mas Seto bilang. Menurut saya (yang juga awam), saya akan mengkategorikan foto saya jika menggunakan lensa makro untuk obyek foto saya, dan paling tidak obyek saya memiliki dimensi kecil kalau dilihat dari ukuran mata biasa memandangnya. Oleh karena itu, saya setuju dengan Kak Hans T Winata, untuk terminologi adanya magnifikasi (untuk obyek yang cukup besar) Tetapi kalau kita memotret bunga, serangga dengan mode close-up (saya kurang setuju tanda 'bunga' dibaca mode makro... saya membacanya mode 'close-up' ), dengan mempermainkan DOF hasil dari settingan apperture... fotonya kurang tepat dikategorikan makro. Jadi sementara itu, paling tidak ada 3 syarat klasifikasi : 1. Lensa 2. Obyek (mikro) 3. Maginifikasi ada yang ingin menambahkan?... :)
Oleh: Andrew Christian Rinaldo (4281) 18 tahun yang lalu
"The idea of the word macro is to get as close as possible to the subject" itu saya kutip dari guru saya ketika belajar foto makro. Jadi intinya mau pakai lensa apa saja, kamera apa saja, kalau anda bisa foto objek lebih dekat dari normal tentu magnifikasinya lebih besar, gambar terlihat close-up, seperti itulah foto makro. semoga mengerti.
Sama seperti belajar di kuliahan... banyak ahli atau profesor akan membuat definisi akan 'sesuatu'. Itu tergantung pada pendekatan membuat definisinya. Yang mas Andrew bilang adalah "the idea of WORD 'macro'.... bukan definisi makro... Saya bisa saja mengutip dari kamus canggih via google... tapi kebingungan saya dan mas Seto untuk mengkategorikan hasil foto untuk upload di FN mungkin jadi bertambah.... :( Saya mencoba mengerti....
Oleh: Ketut Mertha Yasa, K-M-Y (11917) 18 tahun yang lalu
Lha...kalo saya foto kran air kan objecknya nggak micro tapi saya pake mode makro biar fotonya lebih tajam trus lensanya standar kamera Pocket. Itu masuk katagori Makro nggak, contohnya ini Disini ( promosi nih... :D )
Oleh: Sugeng Sugiharto (1108) 18 tahun yang lalu
Menurut Vincent Bockaert: In strict photographic terms, "macro" means the optical ability to produce a 1:1 or higher magnification of an object on the film or sensor. For instance if you photograph a flower with an actual diagonal of 21.6 mm so that it fills the 35mm film frame (43.3mm diagonal), the flower gets magnified with a ratio of 43.3 to 21.6 or 2:1, or with a magnification of 2X. Macro photography typically deals with magnifications between 1:1 and 50:1 (1X to 50X), while close up photography ranges from 1:1 to 1:10 (1X to 1/10X). From the above it is easy to understand that digital cameras with sensors smaller than 35mm film have better macro capabilities. Indeed, a digital compact camera with a focal length multiplier of 4X can capture the above flower of 21.6mm diameter with a magnification of only 1:2 (close-up) instead of the 2:1 (macro) required with the 35mm camera. In other words, macro results are achieved with (easier) close-up photography
Oleh: Eko B. Putera, pasola (1587) 18 tahun yang lalu
dari site-nya manfrotto tentang tutorial utk macro (maklum... lg cari tripod hehe): close-up photography terbagi 3 menurut pembesaran (magnification)-nya: 1. close-up: dekat ke subject tapi ukuran subjek lebih kecil dari ukuran asli di film/sensor digital . 2. macro photography: close-up shots dengan rentang 1 kali hingga 10 x ukuran asli. 3, micro photography: menggunakan microscope dan pembesarannya lebih dari 10X ukuran asli. ada jg yg bilang di jaman film, macro itu 1:1 sd 1:10. tp di jaman digital 4:1 pun sudah masuk makro. jadi ukuran di sensor 1/4 dari ukuran asli. yang lebih lengkap ada di http://en.wikipedia.org/wiki/Macro_photography
Oleh: Kristianto Gunawan T (145148) 18 tahun yang lalu
Memang sekedar close up saja untuk benda kecil belum termasuk kategori makro, foto makro lebih mengutamakan tampilan detail postur dan komponen benda yang dibidik, faktor lensa pasti mutlak, hanya saja sekarang ada kamera pocket yang sudah mempunyai fasilitas ini meskipun dalam kategori yang sangat terbatas.
Kalo pake kaca pembesar...tentunya sedah bisa masuk katagori Macro. Kaca pembesarnya bisa masuk katagori Filter Close Up + sekian. Salam....
Oleh: Farid Maruf (4960) 18 tahun yang lalu
(For the time being.... ) definisi Vincent Bockaert kayaknya yang paling make sense.... case closed....
case closed ? buru2 amat mas,hehe..nyantai aja.. to nyoman : iya,ya..mungkin lebih tepat close up dari pada macro to hans : saya kan udah tulis. mungkin kurang jelas ya ? saya jelasin lagi deh. maksud saya, saya tuh ngebandingin mode "close up" di d70 sama mode manual.. saya mo tahu bedanya apa sih ? apa gambarnya jadi gede apa gimana? ternyata ngga. di settingan makro itu cuma meteringnya secara otomatis oleh kameranya dikompensasi biar lebih terang sama aperturenya di sempitin jadi maximal 4 ato 5.6 terus saya juga udah tulis yang mengenai harus pake lensa makro ada di dalem kurung " (ngga ada keterangan pake reversed lens dll)" sebenernya saya dah search dulu di wikipedia. disitu ditulisnya intinya (cmiiw) klo makro itu perbandingan objek yang sebenernya dengan objek yang udah du foto di FILM adalah 1:1. sehingga pada saat di enlarge /di cetak , objek yang di foto bisa jadiin berapa kali lebih gede, teserah kita. contohnya,klo kita motret koin, nanti yang ada di klisenya segede koin itu juga. ini kalo 1:1. pertanyaan lagi. klo di jaman film kan bisa tau perbandingannya kan dengan dibandingin ke klise,klo jaman digital dibandingin ke apa ya ?
Mas Seto, case closed maksudnya buat saya.... ;) karena dalam hati kecil saya ada pertanyaan yang sama sejak dulu (kurang lebih) nah setelah baca definisinya Bockaert saya sekarang jelas narik garisnya dimana.... Kalo anda masih mau melanjutkan "the quest for true meaning of macro photography" .... monggo, for me...I found the answer already (for the time being)... thanks for the thread anyway...
Oleh: Merky Josy Bolung (2) 18 tahun yang lalu
lagi-lagi soal definisi... menurut saya makro itu adalah "hasil akhir yang kita nikmati" ojek yang diekspose 1:1 ato lebih dan nyaris menutupi frame yg ada. jika kita melihat potongan balok sejengkal di sekitar tempat sampah... ya.. itu memang sampah, tapi dengan sentuhan pahatan sang seniman maka balok tadi bukan sampah lagi tapi karya seni yg hebat....!!??