Oleh: Heru Muara Sidik (10392) 18 tahun yang lalu
Belajar memotret burung dalam posisi sedang terbang, butuh kecepatan rana yang tinggi sehingga dampaknya adalah mengorbankan iso, maupun bukaan rana... beberapa hasil foto saya dibawah ini menggunakan setting berikut
Oleh: Hady Pranoto (5200) 18 tahun yang lalu
lensa yang bagus dan cahaya yang cukup
Oleh: Michael Brian (20189) 18 tahun yang lalu
sorry oom.. koq linknya ga bisa di buka yach? menurut pendapat saya (newbie seh) kalo ingin tekstur bulu yg detail, berarti tingkat ketajamanya baik lensanya musti yg baik, DOF yg cukup, focus yg tepat, speed yg cukup untuk freezing object tersebut karena burung bergerak cepat disini uda jelas lensa tele berkwalitas tinggi is must cahaya yg terang (kuat) juga diperlukan
Oleh: Ucok P. Harahap (40158) 18 tahun yang lalu
Jangan kasih link ke galeri. Upload aja contoh fotonya disini
Maaf nih bos mod, saya cuma nyari gampangnya aja sih.. tapi kalo nyari ilmu emang mesti mau usaha keras ya... oke deh ini gambar beo yang udah di resize ... Menurut info sih katanya mesti mainkan dulu di PS supaya detilnya muncul dengan sharpness dan USM tapi setelah dicoba malah warna putih atau yang kontras yang muncul dominan.. .lengkap dengan noisenya... Pertanyaan ini sih munculnya karena lihat hasil foto rekan2 yang memang pake kamera canon 1DsMIIN dg lensa bigma 50-500mm... atau lensa 500mm f/4 .. .. jelas sih bedanya memang banyak... tapi saya juga lihat yang pake nikon D50 dengan 70-300nya ternyata punya hasil yang gak kalah bagus... cuman detilnya itu aja yang agak soft...
Ini foto udah di crop 100%.... detilnya jadi soft.. kurang detil dan kalo f/stop dinaikkan.. malah area gelap tambah gelap... mungkin memang warna bulunya yang hitam dan gelap di tambah sinar matahari siang yang sangat kuat...
Sebetulnya didalam pertanyaan tersebut sudah mengandung jawaban. Tekstur / detail selain dipengaruhi oleh eksposure juga dipengaruhi oleh sumber dan arah cahaya. Over dan underexposure akan menghilangkan detail (ingat pembagian zone pada zone system). Begitu juga bila speed yang dipakai tidak dapat membekukan obyek. Ukuran sumber cahaya dan arah cahaya juga berpengaruh. Side light dan backlight dengan eksposure yang pas dan speed yang cukup dapat mengeluarkan detail bulu2 yang diinginkan. Foto dibawah ini dibuat pada saat matahari dari arah belakang sedikit menyamping. Kontrasnya sedang. Burungnya juga gak bisa terbang, sehingga speed rendah masih OK. Didalam Studio kondisi ini sering digunakan untuk menciptakan hairlight.
Thanks bang Ucok, secara teknis sebenarnya beberapa hal tsb sudah coba saya perhitungkan, namun hasilnya ya belum maksimal gitu... kadang2 kendala dilapangan memaksa kita harus memilih setting yang terbaik dimana beberapa hal akhirnya dikorbankan. Nah sebenarnya saya pengen tahu detil teknis yang dari fotonya bang Ucok seperti apa, karena bisa jadi kurang tegasnya detil bulu ternyata disebabkan karena keterbatasan kemampuan lensa atau kamera itu sendiri. Itu aja sih yang masih penasaran... maklum gara2 motret burung terus ketagihan sampe nyoba beberapa lensa dan kamera buat mencapai hasil yang maksimal... ternyata memang gak mudah... apalagi setelah melihat perbandingan dengan hasil yang dibuat oleh rekan2 fotografer lain dengan kamera dan lensa yang berbeda-beda pula.
Oleh: Octavianus Darmawan (83977) 18 tahun yang lalu
Kelihatannya memang pada saat hunting cahaya kurang mendukung kak, sehingga sampai dipakai ISO = 1600 dan untuk burung burung yang warna hitam memang agak sulit untuk dapat detailnya. Ini saya ambil ditempat yang sama, Diafragma = 5,6 kecepatan 250 , ISO = 500, Jam 12:39:37 Metering Partial, shoot pakai raw, salam
wow cakep banget nih, kayaknya system metering dan processor kamera juga pengaruh ya... soalnya detil spt itu belum saya dapat dg kamera saya nih...
Fotonya mana nih mas Victor... saya emang masih penasaran sama masalah setting teknis di kamera... vs kemampuan teknologi kamera itu sendiri... mana yang lebih dominan? Maklum teknologi ternyata juga punya keterbatasan untuk masing-masing kamera...
Oleh: R. Rio Surya B. L. (2693) 18 tahun yang lalu
Pak Heru motretnya pake kamera apa dan lensa apa?
Kak Heru M S, ini baru dapat 2 hari yang lalu, burungnya sekitar 23 cmFocal length : 420 mmDiafragma = 5.6Speed = 1/2000
Emang keren nih fotonya kak OD, ini pake lensa yang mana kak? Kayaknya fl 420mm pake zoom lens ya.. kemarin kan cuma yang 500mm aja yang saya liat... kalo boleh tahu info lengkapnya tentang teknis pemotretannya; bisa dirinci lagi gak hal hal berikut:
Alat yang dipakai : Canon 1 D Mark IIN dan 300 mm f4+ TC 1,4x
Lensa sih ok banget tinggal nambah TC20EII.. Problem kayanya di kamera, pak.. Kak OD pakenya Canon 1 D Mark IIN sih.. D200 bukan kelasnya.. Coba pake D2Hs set AF di Continuous Servo AF (C), AF area di Dynamic AF with Focus Tracking dan dibrondong dgn Continuous High Shoot - 8 fps (kaya motret kiper nangkep bola).. InsyaAllah bisa, pak.. :)
Wah belum pernah kepikir pake D2Hx ntar deh nyari tahu dulu ... kalo mas Rio punya boleh dipinjem buat coba buat motret burung terbang ...?
Kak Heru : Yang perlu Latihan dan sering Mencoba aja, jangan terpengaruh dengan Merk Camera dan Model yang dipakai, dengan latihan maka reflek kita akan semakin cepat, salam
Baru aja ngecek situs lain dimana dibahas tentang D200 plus 18-200VR, ternyata D200 sudah mampu bikin foto yang lumayan detil ... cuma memang settingannya aja yang mungkin saat saya pake masih belum pas, apalagi masih belum terlalu mahir ... ini link foto burungnya tadinya sempat baca referensi ttg D2Hs...(ini kamera ternyata dipake juga oleh Anang-nya KD) ternyata D200 lebih unggul dalam banyak hal... cuma kalah di speed per detiknya aja... sementera D2X banyak noisenya... mungkin tunggu ada seri lain yang noiseless... ini sih baru baca2 referensi aja.. nanti mau saya coba lagi... kalo D200 plus 200-400VR fotonya ada disini Sempat lihat juga foto2 hasil kombinasi D200 dengan lensa 600mm,disini , kalo foto2 yang pake lensa AFS600mm f/4 sih keren2 tapi harga lensanya kemahalan... Tunggu saat hunting lagi deh... ntar kak OD kabarin ya... pengen nyoba yang di banjarmasin kalo udah gak ada asap... atau mau ke ujungkulon/peucang...
Oleh: Ari Wahyudi (9151) 18 tahun yang lalu
Buat para pakar dan senior disini, mau nanya nih soalnya thread lain udah pada digembok semua. Setelah lihat foto2 burung yang cakep banget, rata2 motretnya pake dslr yg hebat2 deh. Saya cuma punya prosumer Kodak Z740 (lensa 38-380mm), sudah pernah nyoba motret burung sejenis camar (kayak fotonya mas Octavianus diatas) tapi susah sekali dapat foto yang bagus padahal fokus sdh terkunci pada burung dan selalu mengikuti gerakannya. Contohnya seperti dibawah ini (f/8, speed 1/1000, ISO 80) padahal jarak burung tsb kurang dari 20 m. Apa settingan yang masih salah, atau memang cuma segitu kemampuan kamera prosumer? Ma'af kalo oot........ maklum masih newbie banget.
Oleh: Karyadi Baskoro (1399) 18 tahun yang lalu
Kalo pengalaman saya juga cuma pake prosumer, Olympus C770UZ. Hasil baru jernih jika sinar terang benderang, begitu full zoom dan sinar kurang, pasti deh soft dan noise. Untuk saat ini cukup bagi saya, karena kebutuhan saya masih untuk dokumentasi saja. Tapi kedepan, pengen juga makai DSLR, untuk kebutuhan art dan hasil yang lebih sempurna.
Waktu itu siang hari panas banget loh (sekitar jam 1) tapi hasilnya ya tetep aja segitu. Kayaknya memang harus upgrade ke dslr ya? Nikon baru ngeluarin seri anyar D40 nih, lagi nunggu review-nya bagus apa nggak. Dan yang lebih penting lagi harganya seberapa yah?
Oleh: Anthony Christiaan (5257) 17 tahun yang lalu
Kayaknya kalau baca tulisan para grand master diatas, masalahnya cuma 1 yang paling utama, lensa lensa dan lensa, mungkin akan rada beda ceritanya kalau pakai Powershot Pro 1 dengan lensa "red ring" nya yah ? CMIIW
Oleh: Bernard T. Wahyu Wiryanta (4252) 17 tahun yang lalu
Sayang Anda tidak menyebutkan kamera dan lensa yang digunakan. foto ini menggunakan Tamron 200-400 mm f/5,6 LD IF, F/ nya 5,6 speed: 1/2500, focal lenght 200 mm, body Nikon D 100 Kalau diperbesar akan lebih kelihatan detail burungnya, coba lihat di folder foto saya kalau mau jelas.
Oleh: Heru Muara Sidik (10392) 17 tahun yang lalu
Mas Bernard> Kamera D200, lensa 70-200VR, dua2nya baru .. jadi masih belajar menemukan karakter dari kombinasi keduanya. Tehnik pengambilan dengan fokus di set ke manual... menunggu burung terbang ke bidang DOF yang tepat lalu.. jepret..! kelihatannya saya gagal memanfaatkan iso yang tepat, karena dengan D200 pada iso yang terlalu tinggi hasilnya detil burung jadi musnah. Maklum tadinya saya mengira bahwa dengan jarak dekat dan kepakan sayap yang cukup cepat, diperkirakan gambar akan membeku dengan detil yang cerah.. ternyata, harapan tsb tidak tercapai. Sebelumnya saya mencoba iso 100 tapi kecepatan rana gak mampu membekukan gerakan sayap, malahan juga mencoba kecepatan continous autofocus, hasilnya burem semua. secara teknis sih.. saya baru menyimpulkan kalo menggunakan iso 100, F stop antara 5-11 dan fokus manual mungkin bisa mendapatkan gambar yang cukup tajam, tapi itu untuk burung yang terbangnya predictable, kalo burung yang terbangnya tak terduga... mungkin mesti di panning dan dengan kemampuan kamera autofocus yang lebih baik, barangkali dapat membantu. Ini baru perkiraan lho.. .. maklum dari 30 foto yang di tembakkan secara burst, ternyata yang berhasil mendapatkan fokus cuman 1, itu juga noisy banget.
Oleh: David Mualim (883) 17 tahun yang lalu
klo pake lensa 70-200 untuk foto burung di hutan cukup gak yah?trus klo hasil masih agak kecil bisa dibikin lebih besar kan pakai ps?