Adobe Lightroom merupakan buah karya dari Adobe Labs (d/h Macromedia ), adalah program yang khusus ditujukan untuk para fotografer,merupakan paradigma baru dalam pemrosesan foto digital.Saat ini masih dalam tahap Beta,Versi Windows Beta 4 telah dapat Anda coba dengan gratis sampai akhir Februari 2007.
Versi Beta 4 yang baru dikeluarkan akhir September telah dapat diunduh di Adobe Labs.

Berikut ini saya coba sharing kepada rekan-rekan berdasarkan sedikit pengalaman mencobanya ditambah berbagai sumber lain.
Terdapat 4 modul di mana Anda dapat mengorganisir (Library),memproses (Develop),memperlihatkan (Slideshows) dan mencetak (Print) dan pada Beta 4 ditambah 1 modul lagi photo gallery (Web ).

Screenshot di bawah ini merupakan screenshot dari Lightroom Beta 3.

Pada Lightroom Beta 4 mempunyai tampilan antarmuka yang sedikit berbeda dari Beta 3 dan ditambah beberapa fitur baru khususnya pada modul Library dan Develop.
Bila kita buka Lightroom maka secara default akan membuka jendela modul yang terakhir dibuka atau modul Library.Modul library ini mirip dengan File Browser/Adobe Bridge di Photoshop,di mana Anda dapat mengorganisir foto-foto dalam kepustakaan Lightroom.

Pada setiap jendela modul terbagi 3 bagian,bagian tengah adalah bidang tampilan foto diapit dua panel di sebelah kiri dan kanan,di mana pada panel kiri bagian atas terdapat endela navigator/ preview foto dan dibawahnya terdapat preset browser serta menu/isi,sedang panel kanan berisi tools untuk memproses foto.
Kedua panel ini dapat disembunyikan/ditampilkan dengan mengklik tanda panah di samping kiri/kanan panel.Bila panel dalam posisi tersembunyi dengan menaruh kursor mouse disamping kiri/kanan panel maka panel akan nampak secara temporer.

Warna latar belakang bidang tampilan foto secara default adalah kelabu menengah,melalui Preference kita dapat mengganti warna latar belakang ini dari putih,kelabu atau hitam.

Untuk mengganti jendela modul,klik pemilih modul yang berada di sebelah kanan atas.

Pada versi beta ini menu File > Open belum diaktifkan,satu-satunya cara membuka file foto di Lightroom adalah dengan File > Import (Ctrl+Shift+I ) atau mengklik tombol Import dibawah panel sebelah kiri.

Ada 4 pilihan dalam import foto : membiarkan file foto tetap berada di folder asalnya (Reference),membuat duplikat (Copy) foto ke kepustakaan Lightroom, memindah (Move) foto ke kepustakaan atau mengubah file ke format DNG
Setelah mengimport foto maka akan nampak Film Strip berupa gambar thumbnails di bagian bawah jendela Lightroom,di mana film strip ini akan tetap terlihat pada setiap jendela modul yang terbuka,memudahkan kita untuk memilih foto-foto yang akan diproses lebih lanjut.
Film strip pun dapat disembunyikan/ditampilkan dengan mengklik tanda panah di bagian bawah,begitu pun panel atas ( pemilih modul ) dengan mengklik panah bagian atas. Karena masih dalam tahap beta sebaiknya gunakan pilihan Reference dalam import foto.
Bila kita mengimport file RAW+JPEG yang memiliki nama file sama maka hanya thumbnail file RAW saja yang tampak pada film strip meskipun file JPEG ikut diimport dan berada dalam folder Lightroom (bila kita lakukan copy/move files ).

Bila pilihan file foto tetap berada di folder asal,Lightroom hanya membuat indeks dan thumbnails dari foto yang diimport,gambar thumbnail tetap akan terlihat meskipun drive asalnya (misal CD/hard disk external) tak tersambung ke komputer,sekalipun kita tak dapat memproses apa pun terhadap file tersebut tersebut.

Bila pilihan file foto tetap berada di folder asal,Lightroom hanya membuat indeks dan thumbnails dari foto yang diimport,gambar thumbnail tetap akan terlihat meskipun drive asalnya (misal CD/hard disk external) tak tersambung ke komputer,sekalipun kita tak dapat memproses apa pun terhadap file tersebut tersebut.

Untuk membuka file ke film strip di modul library ada beberapa pilihan yang terlihat dalam panel kiri (manajemen Library ),antara lain:
All Photographs,membuka seluruh foto yang pernah diimport ke lightroom;
Previous Import,membuka foto-foto yang terakhir diimport;
Shoots,merupakan kumpulan folder yang dibuat saat mengimport foto,di sini kita bisa memilih folder mana yang akan dibuka.

Pilihan lainnya quick collection, colections dan berdasarkan kata kunci (keywords)
Kita sebelumnya dapat membuat file-file Collections misalnya foto-foto favorit Anda dalam beberapa koleksi,dengan cara seret dan lepas foto-foto terpilih dari grid/film strip ke menu collections di panel kiri.
Teknik yang sama dapat dilakukan pada menu Keywords di panel kiri.
Quick Collection dibuat dengan cara Photo>Add to Quick Collection ( B )

Sedang Filters berfungsi seperti halnya fitur search,di mana kita dapat mencari foto berdasarkan judul foto,kata kunci ,ratings dan lain-lain,yang selanjutnya hasil pencarian filters ini langsung tercantum pada panel manajemen library,shoot dan lain-lain

Kita dapat memilih berbagai tampilan foto dalam modul library melalui tool bar di bawah jendela utama,, antara lain:
1.Grid:menampilkan berbagai foto dalam jendela utama,di mana terdapat pilihan ukuran XS,S,M,L dan XL.
2.Loupe:menampilkan foto tunggal, di mana kita dapat memilih ukuran tampilan dari Fit,Fill,1:1 atau 4:1 di panel navigator ( kiri atas ), yang berguna saat melakukan pemrosesan foto.
3.Compare:menampilkan 2 atau lebih foto yang berguna untuk membandingkan foto-foto yang mirip untuk dipilih dan diproses lebih lanjut.

Di samping itu bila kita menaruh kursor di atas gambar thumbnail pada film strip maka foto terpilih akan ditampilkan pada jendela preview di panel kiri secara temporer.

Pilihan menu lainnya pada jendela utama Library:
4.Tombol pemberian rating foto
5.Merotasi foto 90 derajat
6.Memilih foto mundur selangkah
7.Memulai Slide show pada layar monitor
8.Memilih foto maju selangkah

Pada mode Grid kita bisa dengan cepat berpindah ke modul develop dengan klik Alt + klik ganda salah satu foto dalam grid dan sebaliknya.

Tool bar pada setiap jendela modul dapat disembunyikan dengan menekan tombol T pada keyboard.

Tampilan Compare pada jendela utama modul Library Lightroom,dengan panel sebelah kiri disembunyikan.

Pada gambar thumbnails di film strip maupun mode grid akan nampak ikon kecil di kanan bawah bila kita melakukan:
1.Menulis kata kunci pada Applied Keywords
2.Melakukan kroping
3.Melakukan editing pada modul develop

Bila kita klik ikon tersebut maka akan langsung membuka ke jendela yang bersangkutan.
Di samping itu pada thumbnails mode grid selain ukuran dimensi foto dan judul, di bagian bawah terlihat ratings gambar (4) bila kita memberikan ratings.

Tampilan mode grid selain dalam expanded cells ini juga dapat ditampilkan dalam compact cells,tanpa judul dan dimensi foto,bisa dipilih dari View>grid view style.

Pada modul library,panel sebelah kanan terdapat fitur Quick Develop,di mana kita dapat melakukan pengeditan dasar foto .Pemrosesan foto pada Lightroom merupakan “metadata-edit” , proses non-destruktif di mana file asli tak berubah dan pemrosesan hanya berupa data intruksi pada file yang dikirim ke layar monitor/printer, pengaturan diaplikasikan secara aktual saat kita melakukan eksport foto.

Dalam pengeditan foto, Lightroom menggunakan mesin yang sama seperti pada Adobe Camera Raw ditambah beberapa fitur baru dan pada versi beta 4 ini teknologi dari Pixmantec ( Raw Shooter ) telah disertakan di dalamnya.

Pada Quick Develop terdapat pilihan Auto/Custom White Balance atau Preset White Balance dengan pilihan seperti pada kamera digital:Daylight,Cloudy,Shade,Tungsten,Fluorescent,Flash serta As Shot pada pilihan default.
Perlu diketahui fungsi pengaturan White Balance ini juga dapat dilakukan pada file JPEG di samping file RAW,satu fitur yang sangat membantu dalam pemrosesan file JPEG,yang belum dimiliki Photoshop CS 2. Beta 4 ini telah dapat memproses file RAW Nikon D 80,Canon 400 D dan Sony A 100.Untuk Custom WB dapat dipilih nada warna lebih hangat/dingin secara manual.

Menu pengembangan cepat pada Beta 4 sedikit berbeda dengan Beta3: Exposure,Recovery,Fill Light,Contrast dan Vibrance.
Exposure dan Contrast fungsinya sama seperti pada CS2 atau ACR untuk mengatur eksposur dan kontras gambar.
Recovery dan Fill Light fungsinya seperti Shadow/Highlight di Photoshop,di mana Recovery untuk mengembalikan detil pada bidang highlight dan nada menengah atas sedang Fill Light untuk mengembalikan detil pada bidang shadow dan nada menengah bawah..
Vibrance - pengaturan saturasi warna yang khas Pixmantec,di mana saturasi warna akan bertambah/berkurang pada bidang gambar yang memerlukan penambahan/pengurangan saturasi warna saja (non-linier saturasi,di mana pixel yang kurang saturasinya akan ditambah lebih banyak daripada pisel yang mempunyai saturasi warna berlebih,hal ini menghindari terjadinya clipping.)

Kita dapat melakukan pengaturan lebih lanjut dengan mengklik tanda panah di sebelah kiri/kanan yang akan mengubah parameter(contoh pada exposure ekivalen dengan +/- 0,33 EV sedang untuk lainnya ekivalen +/- 10 unit setiap tombol panah ditekan) sedang X digunakan untuk mengatur kembali ke posisi asal (reset) pengaturan.

Di samping itu kita dapat menggunakan pengaturan Auto,meskipun tak setiap foto dapat memberikan hasil yang optimal.

Kita juga dapat mengubah langsung ke foto hitam-putih (Grayscale) dan melakukan krop dengan perbandingan tertentu: 1X1; 2X3;4X5;4X6;5X7;8X10;8,5X11 dan Custom.Sayang sampai versi Beta 4 ini belum ada pilihan krop bebas (overlay) pada modul Library,kita harus masuk ke modul Develop untuk melakukan krop bebas (View>Crop in Develop ) ( R )

wah...cukup membantu nih...thx atas sharingnya...--yoyo

Selain itu terdapat fitur Presets yang dapat dipilih dari’drop-down menu’ dengan mengklik Custom/default settings.
Macam presets: Antique Grayscale,Cyanotype,Direct Positive,Grayscale Conversion,Sepia tone dan berbagai tone-curve;Lightroom default.Linear contrast,Medium contrast,Strong contrast sedang Zero’d untuk kembali ke foto asli.
Presets ini juga terdapat pada modul Develop.

.Kita masih dapat membuat pengaturan lebih lanjut dengan tool quick develop untuk mengubah parameter default preset ini. Saya pribadi kurang sreg dengan nada sepia default,warnanya lebih condong ke kuning kehijauan

Pilihan default berbagai tone-curve

Pemrosesan banyak foto dengan pengaturan sama dapat dilakukan dengan: Copy settings dan Synchronize,di mana akan membuka kotak dialog dan bisa dipilih pengaturan apa saja yang akan disimpan dan setelahnya kita tekan tombol Paste dengan sebelumnya klik pada gambar thumbnail terpilih.
Paste Previous akan secara langsung mengedit foto dengan pengaturan seperti pengaturan foto sebelumnya.

Dalam modul Library ini selain dapat melihat data EXIF kita juga dapat menambah berbagai data seperti judul.caption,copyright pada jendela metadata, dan berbagai data lainnya di info fotografer dan data IPTC.

Untuk menyimpan foto hasil editing gunakan tombol Export atau File>Export (Ctrl+Shift+E ),di mana akan muncul kotak dialod Export yang memberi pilihan mengubah nama.pilih format ( JPEG,TIFF,PSD,DNG ),dimensi pixel , kualitas file JPEG dan file setting format lainnya.
Sayang pemilihan kualitas file JPEG tak menyertakan ukuran file seperti di Photoshop,yang berguna untuk memperkecil ukuran file yang akan diupload ke website seperti Fotografer.net ini.

Folder penyimpan foto default berada pada My Documents/My Pictures/Exported Photos.Di samping itu setelah eksport foto kita dapat memilih tugas selanjutnya seperti:Show di Explorer, membakar foto yang dieksport ke disc,membuka file di Photoshop CS 2 atau tak melakukan tugas apa pun (none )

Untuk menghapus gambar thumbnails gunakan tombol Backspace,cara ini tidak menghapus file asli yang berada pada folder Lightroom/Hard disk.Bila ingin menghapus file asli dari folder Lightroom/Hard disk gunakan Ctrl+Backspace,yang akan mengirim file asli ke Recycle Bin.

Beberapa tombol shortcut:
Tab -menyembunyikan /menanpakkan panel sisi
Shift+Tab - menyembunyikan/menampakkan seluruh panel
Ctrl+1,…….5 -membuka jendela modul Library , Develop ,Slideshow,Print,Web
~ -mengubah dari tampilan grid ke loupe dan sebaliknya
Space -mengubah tampilan loupe ke zoom 100% (1:1)
L -berfungsi seperti dimmer,membuat bidang jendela modul selain jendela utama menggelap (remang-remang ),bila ditekan sekali lagi akan membuatnya gelap total dan selanjutnya kembali ke tampilan semula bila menekan tombol L lagi.

Berikut ini salah satu contoh pengaturan custom White balance dan Vibrance terhadap file JPEG dengan tool Quick Develop.

Apakah keberadaan Lightroom ini akan menggantikan Adobe Bridge/Photoshop? Semua itu tergantung pribadi masing-masing,mungkin mereka yang tak pernah menggunakan antar program Adobe atau yang tak menyukai olah digital macam-macam akan menyukai program ini atau mereka yang ingin mengoptimalkan foto liputan misalnya akan dengan mudah dan cepat menanganinya.

Dalil kelima dari Adobe Lightroom adalah Enjoy.

maaf koneksi jadi lelet,upload foto akan diteruskan nanti sore

sayang performanya masih lambat.. dan makan HD gede buat cachenya..
akhirnya saya masih ttp di Pixmantec RAWShooter+Photoshop aja lah ;))