Beberapa waktu yang lalu saya akhirnya berhasil menyelesaikan modifikasi camera Canon Powershot G5 untuk menjadi camera IR.

Terima kasih sebesar-besarnya kepada Bang Harlim yang telah memberikan bimbingannya sehingga saya dapat menyelesaikan modifikasi ini.

Camera Canon PS G5 ini saya dapatkan dari ebay dengan kondisi yang sangat bagus dan harga yang sangat miring. Berikut ini saya ingin sharing pengalaman dalam melakukan modifikasi camera ini.

1. Lakukan riset terlebih dahulu di Internet untuk mencari referensi modifikasi camera digital.

Ada beberapa informasi yang penting yang diperlukan untuk melakukan modifikasi ini. Dari banyak referensi yang saya peroleh dari internet, saya simpulkan beberapa informasi dibawah yang paling relevan.

Pertama adalah informasi mengenai bagaimana melakukan bongkar pasang camera digital terutama untuk Canon PS seri G. Referensi utama saya adalah dari Don Ellis dengan site www.kleptography.com dan www.lifepixel.com. Di situs-situs ini dimuat secara lengkap cara membongkar Canon PS seri G cukup detil.

Kedua adalah informasi mengenai focus tuning dari hasil modifikasi ini. Seperti yang telah diketahui bahwa proses focus tuning adalah salah satu tahapan yang sulit untuk modifikasi Camdig. Focus tuning harus dilakukan karena kita akan mengganti Hot-mirror dengan kaca pengganti yang berbeda indeks refraksinya dan ketebalannya sehingga mau tidak mau menggeser jarak focusnya.

Ada beberapa metode dalam melakukan proses focus tuning. Pertama, di website www.kleptography.com, AF system adjustment dilakukan dengan mengganti hot mirror dengan kaca pengganti dengan ketebalan tertentu. Referensi lain, di www.lifepixel.com, tersirat bahwa focus tuning dilakukan dengan merubah posisi sensor relative terhadap posisi awal. Hal ini terlihat dengan penggantian ring spacer original dengan ring spacer custom bawaan dari hot mirror replacement kit.

Tampaknya metode ini yang lebih valid. Hal ini bisa direfer dari web site: http://ghonis2.ho8.com/rebelmod.html. Gerry Honis mengatakan agar AF tetap bekerja, sensor perlu digeser pada jarak tertentu. Jarak pergeseran dapat diperoleh dengan formula dari Chuck Vaughn (http://www.astropix.com/HTML/I_ASTROP/I08/I0810/I0810.HTM). Jarak pergeseran sensor akibat filter adalah:

Ketebalan Filter x ( ( If - 1 ) / If ), dimana If = Indeks refraksi filter

Setelah berdiskusi dengan Bang Harlim, beliau menyatakan bahwa formula ini baru benar untuk lensa dengan fix focal length, dan beliau menyarankan untuk mencoba-coba berbagai posisi jarak untuk mendapatkan posisi yang optimal.

Saya akhirnya menggabungkan informasi di internet dan dari diskusi dengan Bang Harlim untuk menentukan ke arah mana sensor itu digeser apakah mendekati lensa atau menjauhi lensa.

Untuk dapat menggunakan formula perhitungan pergeseran titik focus, saya perlu mendapatkan nilai refraksi indeks untuk kaca pengganti dan hot-mirror. Karena saya menggunakan kaca pengganti UV filter Hoya, maka saya mencari di internet dan saya mendapatkan jenis kaca yang digunakan pada filter standard Hoya yaitu BSC7 dan saya juga mendapatkan master optical data sheet untuk berbagai jenis kaca dan nilai Indeks refraksi untuk berbagai panjang gelombang.

2. Persiapan Perlengkapan dan Peralatan.

Siapkan peralatan untuk membongkar camera. Alat-alat yang diperlukan:

• Obeng kecil type phillips (belimbing)
• Obeng Torx ukuran T3 atau T4 (banyak site menganjurkan T3, menurut pengalaman, memang T3 bisa digunakan untuk membuka sensor, namun ketika dibuka kedua kalinya, obeng menjadi dol karena mata obeng t3 sangat kecil. Saya menyarankan T4, karena lebih mantap dan pas dengan bautnya).
• Pinset/penjepit/Tweezer
• Canned air/blower
• Cairan dan tissue pembersih lensa
• Gloves (optional apabila anda yakin tidak akan memegang sensor dan kaca pengganti dengan tangan terbuka, dan tidak meninggalkan jejak minyak di kedua benda tersebut).
• Pemotong kaca
• Amplas
• Silicone sealant/adhesive dan aplicatornya.
• Jangka Sorong (Vernier Calipers) – ini dipakai untuk mengukur dengan tepat ukuran panjang dan lebar kaca pengganti, dan terutama ketebalan dimana perbedaan 0.1 mm saja sangat menentukan berapa jarak pergeseran focus.

3. Persiapkan Kaca Pengganti Hot Mirror

Mempersiapkan kaca pengganti Hot mirror merupakan salah satu bagian tersulit. Untuk modifikasi ini Saya menggunakan Filter Hoya UV [0]. Alasannya adalah kepraktisannya, yaitu filter UV sangat mudah dicari dengan harga yang relative murah. Kebetulan saya memiliki filter UV yang tidak dipakai karena saya baru saja mengupgrade lensa dari thread 58mm ke 62mm. Selain itu, menurut saran bang Harlim untuk modifikasi Camdig prosumer, hot mirror lebih baik diganti dengan kaca bening daripada filter IR.

Hot mirror orisinal berdimensi adalah 11x12 mm dengan ketebalan 1.9 mm. Kaca pengganti dari UV filter memiliki ketebalan 2.1 mm.

Filter UV dipotong menggunakan pemotong kaca. Untuk melindungi kaca dari goresan selama proses pemotongan, kaca filter saya tutup seluruhnya dengan isolasi atau masking tape. Buat pola diatas isolasi tersebut, kemudian pada bagian kaca yang akan dipotong, buat goresan awal ringan dengan pemotong kaca untuk memberikan alur pada goresan selanjutnya. Lakukan goresan kedua dengan cukup kuat sehingga menembus lapisan isolasi dan melukai kaca. Lakukan beberapa kali. Patahkan kaca dengan buku tebal (referensi memotong kaca bisa dilihat di www.kleptography.com atau http://ghonis2.ho8.com/rebelmod.html.). Setelah itu haluskan sisinya dengan amplas. Lebih baik apabila ketika memotong kaca tersebut lebihkan beberapa milimeter, baru setelah terbentuk persegi, diamplas sisinya hingga mencapai ukuran yang dibutuhkan.

4. Bongkar, ganti Hot mirror, dan Pasang kembali kamera

Lakukan pembongkaran camera. Prosedur pembongkaran bisa mengikuti prosedur yang diuraikan di www.lifepixel.com.

Buka baut pada bagian yang ditandai warna merah.

Buka baut pada bagian yang ditandai warna merah.

Buka baut pada bagian yang ditandai warna merah.

Buka baut pada bagian yang ditandai warna merah.

Lepaskan soket-soket kabel yang ditandai warna biru dan Buka baut pada bagian yang ditandai warna merah.

Buka baut pada bagian yang ditandai warna merah dan lepaskan layer partisi (ditandai warna kuning)

Buka baut pada bagian yang ditandai warna merah dengan menggunakan obeng Torx T3 atau T4.

Baut-baut pada bagian sensor, diperkuat dengan resin yang getas, oleh karena itu, coba hilangkan sebanyak mungkin untuk dapat melepaskan sensor.

Selanjutnya, buka sensor dan lepaskan hot-mirror. Perhatikan ada dua per yang menolak sensor. Menurut saya penting untuk adjutment posisi sensor. Hot mirror dilekatkan dengan sejenis black silicone adhesive pada dudukannya. Gunakan cutter/silet untuk melepaskan hot mirror dari lem silicon tersebut. Angkat hot mirror dengan hati2 menggunakan pinset. Sensor selama terlepas sebaiknya disimpan di tempat tertutup agar terhindar dari debu.

Pasang kaca pengganti dan perkuat dengan lem silicone secukupnya (ujung-ujungnya). Sebelum dipasang kaca pengganti tadi, blow bagian dalam untuk menghilangkan debu. Jangan lupa pastikan sensor juga di blow dengan angin sehingga tidak ada debu yang menempel.

Pasang kembali sensor. Oleh karena hot mirror telah diganti dengan kaca, maka perlu dilakukan adjustment posisi sensor sehingga system AF tetap berfungsi dengan baik. Sesuai perhitungan dengan formula pergeseran focus, saya mendapatkan hasil bahwa sensor perlu digeser sekitar 0.06 mm menjauhi lensa. Untuk memperoleh jarak ini, saya hanya mengira-kira saja dengan mengendurkan baut-baut sensor. Dengan mengendurkan baut, menurut saya sensor dapat digeser sesuai dengan yang diinginkan. Adanya per akan menahan sensor pada tempatnya (mekanik seperti adjustment lampu halogen di pada mobil)

Pasang kembali Kamera sesuai dengan urutan terbalik instruksi bongkar kamera di website-website diatas. Mohon maaf apabila pada bagian ini tidak ada dokumentasi, waktu itu terlalu berkonsentrasi untuk membongkar sensor dan hot mirror hingga lupa memotretnya.

5. Perihal AF tuning.

Berdasarkan pengalaman saya, proses ini termasuk yang sangat lama kira-kira 5 kali bongkar pasang camera untuk mendapatkan posisi yang optimal. Pada awal percobaan, saya tidak melakukan adjustment posisi sensor. Hasilnya adalah, AF tidak bisa digunakan di posisi wide baik untuk kondisi tanpa maupun dengan filter IR. Baru bisa memperolah focus confirmation apabila dalam mode Macro. System AF pada mode normal baru bisa berfungsi apabila selain posisi full wide.

Adjustment berikutnya, saya menempatkan sensor terlalu jauh, akibatnya AF berfungsi baik untuk semua FL dalam mode normal hanya untuk kondisi tanpa filter. Selain itu, tampaknya, sensor tidak dalam posisi lurus 100% karena di satu sisi terlihat agak blur.

Pada adjustment berikutnya, saya berhasil menempatkan sensor dengan tepat (menurut saya). Hasilnya adalah AF berfungsi dengan baik untuk semua FL dalam kondisi filter terpasang. Mode Macro hanya diperlukan apabila dalam kondisi lowlight. Gambar cukup tajam untuk hampir semua bukaan.

6. Hasil beberapa pengujian

Indoor Automatic White Balance, posisi full wide, filter IR Cokin P007

Indoor, Custom WB, posisi full wide + filter IR Cokin P007

Indoor, Custom WB, Full zoom + filter IR Cokin P007

Outdoor, kondisi cuaca mendung + filter IR Cokin P007 + filter CPL, custom wb

Outdoor, kondisi cuaca sangat cerah (+ filter IR Cokin P007 + filter CPL), custom wb

Skin tone, custom wb, filter IR Cokin P007 + CPL

THANKS FOR SHARING >>>>>SALAM

Terakhir

CWB, filter IR Cokin P007 + CPL, sore hari

salut buat oom Adenantera, niat abis bikin liputan ngopreknya...
penuh persiapan dan hasilnya pun asik... ( biliton? tuh ndri kalo ngoprek harus persiapan gini hihihiii )

you`re the man bro....
gw selalu salut ama orang orang yang talented banget...
TERUS BERKARYA dan BEREKSPERIMEN.....

thanks banget nih mau share ilmunya.....keren abis......plus salut!!!.....mau tanya ilmunya bisa diapply di canon a520 gak?.....salam

ah keren eh....ayo ayo...yg blm di oprek pada ngoprek ehehehe ;))

Thanks for sharing, Pak Ade.
Deskripsi prosedur yang baik sekali.