Oleh: Arnanda Danuwidjaja, Danu (2650) 18 tahun yang lalu
Cuma butuh informasi, apasaja yang dibutuhkan fotografer komersil. Misalnya anda mendapatkan tawaran foto wedding. Setelah anda selesai memotret sang klien, hal apa saja yang anda persiapkan. Misalnya: 1. Mengedit foto tersebut di PS. 2. Mencetak foto tersebut sesuai permintaan. 3. Jika memakai Frame anda membeli frame dan jika ditempel di dalam album foto maka anda akan membeli album foto tersebut. Yang ingin saya tanyakan, apakah ada Perusahaan yang menangani hal tersebut dalam satu tempat. Dengan kata lain, setelah anda selesai foto, lalu anda masukkan foto anda kedalam CD, lalu anda tinggal menyerahkan CD tersebut ke sebuah perusahaan. Perusahaan tersebut mengerjakan Editing Design Foto, Cetak Foto, Menyediakan album, Jasa penempelan foto ke dalam album. Sehingga anda tinggal mengambilnya atau terima beres dalam bentuk akhir. Atau anda saat ini melakukan cara dengan berbagai perusahaan berbeda? Anda mengedit foto sendiri, lalu anda pergi ke tempat cetak foto, lalu anda pergi mencari perusahaan album, lalu anda menempelkan foto anda sendiri. Jika ada cara lain dalam proses tersebut tolong sedikit ceritanya, dan jika ada satu perusahaan yang menangani semua tolong beritahu dimana alamatnya dan nama perusahaan tersebut. Komentar dan ceritanya saya tunggu sebagai bahan pembelajaran. Terima Kasih
Oleh: Asmin Safari (92454) 18 tahun yang lalu
saya pikir untuk foto2 biasa katakalah liburan atau acara kumpul2 mungkin bisa diserahkan proses editingnya pada perusahaan yg mas maksud. namun dunia fotografi juga katanya sebuah seni sehingga membutuhkan taste tersendiri dan biasanya yg ngerti akan taste tersebut adalah sang fotografer sendiri karena itu hasil komunikasi dengan klien shg didapat konsep yg diinginkan. satu hal, klo diserahkan pada penyedia jasa editing sy pikir cenderung hasil editnya mirip2, sementara banyak klien (katakalanlah pre wed) yg mengharapkan personal touch tertentu dgn hasil yg tidak biasa atau tidak mudah didapatkan dipasaran. salam
Oleh: Harjono Djoyobisono, DJ (51218) 18 tahun yang lalu
Sekedar berbagi pengalaman workflow untuk wedding/graduation/family portait, ini yang saya tempuh Mas: 1. Semua foto saya ambil dalam format RAW. 2. Selesai sesi pemotretan, file saya konversi ke TIFF dan JPEG menggunakan batch converter dengan software DXO. 3. Versi JPEG (small size) saya up load di website. Foto-foto saya tempatkan dalam folder khusus dengan proteksi password. Client saya kirimi password sehingga mereka bisa melihat proof + share dengan orang-orang yang mereka undang. Untuk satu liputan wedding, saya biasa ambil sekitar 500-800 foto. Proof model begini menghemat waktu, biaya dan tenaga karena tidak perlu cetak. 4. Client memilih foto mana yang akan masuk album. 5. Foto pilihan client saya re-touch di Photoshop. 6. Foto hasil retouch saya up load di Internet lagi. 7. Kalau client OK, foto susun dalam album (proof dulu). 8. Kalau client OK, foto-foto saya print di lab (www.bondimaging.com) dan album saya bound di www.albumsaustralia.com.au. Kalau client pengin album yang agak murah, foto-foto saya cetak di www.momento.com.au. 9. Album saya serahkan ke client + CD berisi foto-foto proof JPEG high resolution. 10. Meskipun client saya beri CD berisi file JPEG high resolution, saya menawarkan juga print eceran (ukuran mulai dari 5x7 inch sampai 20x30 inch) dengan kualitas yang saya jamin lebih ok daripada mereka print di tempat lain (Saya menggunakan jasa profesional lab - www.bondimaging.com). So far, mereka lebih suka saya yang print :) 11. Untuk framing, saya tidak campur tangan karena rata-rata client di sini agak "rewel" dengan warna dan bahan frame. Jadi saya cuma kasih print out saja.
Oleh: Rakhmat Hidayat, aAt (79642) 18 tahun yang lalu
boleh ikutan nimbrung ya mas...sekalian belajar soalnya:)
Oleh: Weldi Purwanto (10786) 18 tahun yang lalu
Nimbrung juga ah... saya juga mau belajar Thanx sharingnya mas DJ.
Oleh: Arifin Yoshodharmo (1379) 18 tahun yang lalu
Kalo ndak salah, di pecenongan udah ada kok! :D
wah thanks bgt mas DJ...kira2 ada lagi yang mau kasih tau dan saran ga?
Oleh: Hatmanto Agung Nugroho (6) 17 tahun yang lalu
Saya biasanya membuat Price List-nya dulu dalam bentuk paket-paket. Dari mulai paket yang Standart (murah) s/d paket Eksklusif (mahal), kita tinggal tawarkan sesuai dengan kebutuhan dan budget klien kita. Karena menurut saya hal ini akan lebih mudah bagi kita sebagai Fotografer dan mereka sebagai klien dalam menentukan pilihan dan konsep Foto (pemotretan) yang akan dilakukan. Paket-paket ini bisa dibuat untuk segala jenis Foto Komersil, mulai dari foto indoor-out door, prewedding-wedding, product, dan foto liputan lainnya spt ultah, seminar dll. Sebelum kita membuat harga paket kita harus tau dulu biaya produksinya (bisa dengan survei atau tanya kpd yg sdh berpengalaman) sehingga kita bs menghitung profit yg akan kita dapat, bukan kerja bakti spt yg pernah saya alami dulu ! "Buka kartu dech hehehe...." Secara teknis saya hampir sama dengan mas DJ, Semoga bermanfaat.
Oleh: Fentje Gunawan (7150) 17 tahun yang lalu
mau tanya mas, apa syarat untuk membuka studio foto sendiri ya? untuk lokasi lebih baik dirumahan ato di ruko? dan peralatan apa aja yg mesti dimiliki utk diruangan studio tsb? rencananya saya mau buka studio foto sendiri di rumah saya sendiri, berhubung rumah saya tidak saya tinggali (krn saya tinggal di rumah orangtua)., daripada kosong saya rencananya mau dijadikan ruangan2 kamar untuk studio2 dgn macam2 model/design. untuk gambaran rumah ini terdapat 3 kamar tidur, dan 1 ruangan tamu/keluarga. mohon bantuannya, terima kasih.