Oleh: Andi Sucirta (72130) 17 tahun yang lalu
Foto 1. Foto asli adalah foto snapshoot yang dibuat di areal Yatch Club, ketika berkunjung ke Sorowako Sulawesi Selatan atas undangan rekan-rekan Sorowako Photographic Society (SPS). Kesan terbaik yang diperoleh yaitu bahwa kota kecil tempat para penambang ini, merupakan kota dengan penuh keteraturan, dimana warna-warna mencolok ditampilkan sebagai nuansa dinamik dibalik kesan hijau dan kerasnya kehidupan diareal tambang. Telepon ini menjadi salah satu bukti dimana (key 1) simplisitas, komposisi, bentuk,dan warna dipadukan secara apik. Pantulan cahaya sore pada dinding menghasilkan cahaya difuse yang membentuk bayangan halus. Di dalam benak telah terpikir imaji dimana foto dengan karakter tersebut akan lebih mudah dipergunakan dalam proses kreatif pada digital darkroom. Sebagai contoh bagian-bagian warna atau bentuk yang homogen akan mempermudah proses seleksi ataupun permainan warna. Namun selanjutnya bukan berarti segalanya bisa dibuat di digital darkroom, (key 2) foto awal yang dibuat secara benar akan mempermudah proses kreatif. Data: File JPEG 2007/02/09 04:47:41.7, Nikon D200, lensa AF-S VR DX Zoom Nikkor 18-200mm f/3.5-5.6 IF-ED, focal length 44mm, aperture priority,multi-pattern metering, 1/50sec, f 7.1 Digital darkroom: (key 3) adjusment dasar 1. Level 2. Hue/Saturation 3. Sharpness. (key 4) Konsep dan Ide Lomba bulanan FN dengan tema ‘setia’ memberikan inspirasi dimana satu telepon pada foto aslinya kemudian di duplikasi menjadi dua untuk mengesankan pasangan dalam nuansa kesetiaan walau hanya oleh sepasang telepon. Warnapun diatur sedemikian rupa untuk memperkuat nuansa setia serta rasa cinta. Pilihan masing-masing frame yang berbeda untuk memunculkan kesan lawan jenis yang dibingkai oleh warna background. Pekerjaan selanjutnya adalah membuat kesan seolah-olah tidak identik dari sesuatu yang sebenarnya identik pada awalnya. Foto 2. Inti dari digital darkroom untuk proses kreatif pada karya ini yaitu: a. Menduplikasi satu telepon menjadi dua telepon yang seolah-olah berbeda (tidak identik). Keuntungan dari menduplikasi bahwa angle, focal length, serta arah cahaya yang sama sehingga shadow dan highlight muncul dengan logis. Kerugiaan dari menduplikasi yaitu pada proses membuat kesan tidak identik yang sedikit memakan waktu. b. Merubah warna sesuai dengan nuansa yang diinginkan. Proses digital darkroom: 1. Open file foto asli lalu di duplikasi menjadi layer baru 2. Seleksi telepon dengan rectangular marquee tool, kemudian di copy paste, dan diatur posisi telepon hasil duplikasi sesuai dengan komposisi yang dikehendaki. 3. Add layer mask, kemudian mempergunakan brush warna hitam untuk menyembunyikan batas-batas tegas dari hasil proses kloning/ duplikasi. 4. Layer kemudian di merge down, dilanjutkan dengan proses membuat tidak identik dengan mempergunakan clone stamp tool atau patch tool. Dilakukan secara perlahan dan cermat termasuk untuk detail-detail kecil sekalipun. 5. Membuat satu kabel telpon tampak lebih pendek dengan meng copy paste pada layer baru bagian kabel telpon yang melengkung dengan rectangular marquee tool lalu di free transform sesuai dengan posisi yang diinginkan, kemudian add layer mask untuk menyembunyikan batas-batas tegas serta membuat sambungan tampak natural. 6. Melakukan seleksi secara selektif pada background untuk dirubah warnanya mempergunakan magic wand tool atau color range (bisa karena bg dengan warna homogen dengan beberapa detail yang tidak terlalu menggangu) atau dengan alpha channel . 7. Bagian background yang diseleksi dirubah warnanya dengan mengatur hue/saturation. 8. Hal yang sama juga dilakukan pada frame telepon diseleksi secara selektif lalu dirubah warnanya dengan mempergunakan hue/saturation, alternatif lain warna juga bisa dimainkan di selective color. Cukup sederhana kan rekan-rekan, sesuatu sederhana disekitar kita yang sering dilupakan dengan sedikit bantuan digital darkroom serta proses kreatif menjadi tampilan menarik.Jadi yang terpenting adalah ide serta konsep.Kurang dan lebihnya terimakasih rekan-rekan.