Perlakuan tidak sedap terhadap wedding photographer

Oleh:  Mediantono Y, Cereal Killer (5094)    17 tahun yang lalu

  0 

Sekedar sharing saja, jadi mohon maaf bila kurang berkenan.

Tempo hari saya dan kru melakukan pekerjaan liputan wedding. Seumur-umur baru sekali ini saya dan kru mendapat perlakuan aneh-aneh dari pihak klien (bukan klien saya sendiri) baik itu dari keluarganya maupun panitia acaranya. Yang pertama kena cobaan adalah kameramen video. Kebetulan ada salah seorang anggota keluarga besar klien yang ingin menyumbang liputan video, sebutlah si X. Tapi berhubung kamera yang digunakan dari tipe yang kurang peka pada kondisi low light, mereka menggunakan lampu tambahan yang mati-nyala serta mengarahkannya amat merusak rekaman kamera video kru saya. Kru saya mencoba bicara baik-baik dengan si kameramen video X itu. Eh, malah sama si X itu kru saya diusir disuruh pulang. Kami coba bersabar dengan mencoba mengakali situasi yang terjadi agar kami dapat tetap meliput dengan baik dan mendapatkan hasil yang baik pula.
Yang kedua adalah saat prosesi tukar cincin. Ketua panitia memarahi saya karena posisi fotografer dan kameramen video membelakangi dan menutupi anggota keluarga yang ingin melihat. Di sini saya mulai protes karena kru saya selalu mengambil posisi yang tidak menutupi di salah satu sisi. Kameramen video selalu berdiri tapi di posisi yang aman, andaikan tidak pun asistennya akan segera membimbingnya. Fotografer lebih bisa menunduk sambil mengacungkan kamera. Yang sesungguhnya menutupi adalah karena banyaknya kameramen2 liar termasuk kru si X itu. Saya dan sedikit kru memaksa harus mendapatkan gambar yang bagus dan artistik serta menangkap momen karena merasa bertanggung jawab atas kepercayaan yang telah diberikan klien. Bukannya saya dan kru tidak peduli apabila menutupi pandangan orang lain, tapi bila situasi memang tidak memungkinkan mau gimana lagi. Masak ketua panitia menyuruh kami turun dari stage dan proses shooting dilakukan dari bawah? Apa ya dapet to gambar cincinnya? Apalagi kalo ada kameramen lain yang menghalangi. Apa kata dunia?
Yang ketiga adalah yang paling parah. Sewaktu saya sedang mengambil gambar anggota keluarga yang sedang memperhatikan prosesi jemput besan. Tau2 saya didorong hingga hampir jatuh. Oknumnya ternyata ketua panitia nya sendiri. Disitu saya sdh nggak bisa terima lagi. Memangnya dia mau ganti H2 & P21+ saya kalo jatuh? Belum lagi kaget dan malu saya karena dia melakukan itu di depan klien saya, tamu2, dan mungkin prospective clients saya nanti yang ada di situ. Seolah-olah kok saya sudah melakukan satu kesalahan. Padahal tidak, menghalangi prosesi juga tidak. Alasan dia karena semua harus meliput jalannya prosesi. Lhah, buat apa saya punya kru banyak kalo tidak meliput semuanya? Saat itu ada 2 videografer & 2 fotografer yang meliput prosesi. Apa salah kalo saya meliput para pemirsa nya? Dasar GOBLOG!
Baru kemaren saya merasa dianggap ecek-ecek dan dihina sebagai fotografer. Kalo dia mengatur persiapan dan jalannya acara sih sah2 saja. Saya terima. Tapi kalo urusan dokumentasi ya jelas saya sutradaranya. Dan tanggung jawab saya pun nggak sama dia, tapi sama klien si pemangku hajat.

Mohon maaf ni, jadi curhat, maklum soalnya keselnya nggak ilang2, hahahahaha.....
Moga2 rekan2 yang melakukan liputan wedding nggak mengalami yang saya alami. Tapi saya nunggu nih sharing pendapatnya supaya hal2 yang menghambat kerja wedding photographer bisa dieliminir, terutama dari pakarnya nih, mas Widianto H. Didiet, hehehehe..... ditunggu tanggapannya.
Untuk sementara ini sih saya mulai coba kasih terms and conditions ke calon klien kalo mereka hire saya, antara lain jangan sampe ada lebih dari 1 studio yang melakukan liputan, terus mengatur wewenang ketua dan anggota panitia-nya, dll.
Trauma saya, didorong ampe sempoyongan mau jatoh.

Sekali lagi mohon maaf bila sharing saya kurang berkenan dan menghabiskan waktu rekan2 yang membaca, hehehehe.....

Salam,
-cereal killer-

Belum ada komentar