Oleh: Bimo Wikan Rohmadadi (228) 16 tahun yang lalu
masyarakat indonesia belum bisa menghargai karya foto jurnalistik kita..mengapa??padahal foto jurnalistik sangat menjunjung tinggi momentual dari perjalanan waktu.. FAct:contoh saja pada stadion sepakbola di eropa terdapat instruksi jelas untuk para fotografernya dalam mempublikasikan foto pemain boanya..tentang berapa ISO/ASAnya trus bukaan diafragmanya dan juga speed yang harus digunakan.. fotografer jurnalistik di indonesia dalam hitungan bayarannya jauh sangat kecil dibandingkan fotografi fashion atau periklanan..di kantor media National Georaphic setiap fotografernya digaji tinggi untuk sebuah ketekunan dan usahanya meraih moment dari perilaku binatang yang di capturenya.. Sekai lagi mengapa?? oh mengapa?? Jurnalistik sudah mati kah??