CB 5 (Hari 3) Kamis, 13 Nov 2008 - Sunrise di Pre Rup, Banteay Srei, Hutan Kbal Spean dan Sunset di East Mebon

Oleh:  Kristupa W Saragih (176444)    16 tahun yang lalu

  0 

Pagi hari ketiga Crossing Bridges 5 (CB 5) kembali dimulai dini hari. Pukul 5, bis sudah meninggalkan hotel. Menembus gelap dan dinginnya pagi, ketiga bis yang ditumpangi 55 peserta CB 5 melalui lebatnya hutan Angkor.

Sunrise di Pre Rup

Tujuan sunrise pada pagi itu adalah situs Pre Rup. Candi yang didirikan Raja Rajendrawarman pada tahun 961 Masehi ini hanya sekitar 5 km saja dari Angkor Wat dan Angkor Thom. Satu per satu peserta turun dari bis dengan kantuk yang masih menggantung di mata.

Gelap masih membutakan mata. Padahal anak tangga Pre Rup lumayan tinggi dan curam. Anak tangganya sempit-sempit. Kembali senter-senter kecil menyala bak kunang-kunang.

Tak ada data pasti mengenai tinggi Pre Rup. Tapi level pertama berketinggian sekitar 7 meter dari permukaan tanah, dan level yang kedua kira-kira lebih tinggi 2 meter dari level pertama. Lumayan menjadi olahraga pagi untuk mendaki curam setinggi itu. Apalagi jika menghitung beban bobot kamera dan tripod.

Masing-masing fotografer memilih tempat masing-masing. Ada yang ikut mayoritas mendaki ke atas Pre Rup. Sebagian di tingkat pertama, sebagian lagi di tingkat kedua. Banyak yang mulai pakai teknik open flash untuk painting with light. Ada juga yang sabar menunggu mentari muncul di ufuk, sembari mencari foreground yang apik.

Ada juga yang enggan naik dan memilih lokasi memotret di bawah. Ada yang memilih memotret dari depan, samping dan belakang. Intinya, semua ingin mendapat angle yang terbaik. Pre Rup pagi itu penuh fotografer dengan tripod yang seperti jamur tumbuh di tubuh batu candi bersejarah tersebut.

Baru saja mentari terbit, panggilan untuk kembali ke bis berkumandang. Maklum, sudah disepakati bahwa jam 6.30 rombongan sudah harus berpindah tepat. Alasannya, agar di tempat berikutnya rombongan CB 5 masih bisa memotret tanpa harus diganggu turis-turis yang berseliweran.

Sungguh berat meninggalkan Pre Rup. Mentari pagi dengan sinar yang hangat berona kekuning-kuningan amat indah menyiram tubuh candi. Apalagi ada seorang gembala dengan 3 sapi yang baru saja tiba. Sebagian peserta CB 5 masuk kembali ke bis dengan setengah menggerutu.

Pesona Banteay Srei

Bis pun meluncur ke tujuan berikutnya, Banteay Srei. Lumayan jauh perjalanan yang ditempuh, karena Banteay Srei berjarak sekitar 20 km dari kompleks utama candi-candi Angkor. Sebagian melanjutkan tidur, sebagian peserta lainnya mengobrol untuk membunuh waktu.

Gerutu pun sirna tatkala takjub menyaksikan pesona candi yang berdiri sejak tahun 967 Masehi ini. Gerbangnya saja sudah mempesona. Belum lagi kolam teratai di bagian tengah candi yang amat indah di pagi hari.

Batupasir berwarna merah yang menyusun candi ini benar-benar klop dengan sinar matahari pagi. Apalagi langit pagi itu benar-benar biru dengan sedikit awan. Konon, situs ini bukan didirikan oleh raja, melainkan oleh para pendeta pada jaman pemerintahan raja Jayawarman V.

Sarapan pagi itu disantap di restoran di seberang Banteay Srei. Canda tawa pun terdengar saling dilemparkan para peserta CB 5. Seakan menandai kepuasan memperoleh foto-foto bagus pagi itu di Pre Rup dan Banteay Srei.

Hutan Kbal Spean

Tanpa membuang banyak waktu, perjalanan kembali dilanjutkan usai sarapan pagi. Tujuan selanjutnya adalah hutan Kbal Spean yang berjarak sekitar 15 km dari Banteay Srei. Hutan yang terletak di sisi barat daya Bukit Hulen ini dialiri sungai Kbal Spean. Lembahnya sungai ini menyimpan sekitar 1000 lingga-yoni dan sejumlah pahatan bersejarah di bebatuan, baik di darat maupun tengah sungai.

Dari tempat parkir bis, wujud hutan terlihat seperti hutan-hutan tropis nan lebat di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi atau Papua. Bedanya, sudah ada jalan setapak yang dibuatkan untuk pengunjung. Dari pintu masuk hingga ujung tempat tujuan, ada jarak 1500 meter yang ditempuh harus dengan berjalan kaki.

Saat ini belum mungkin ada kendaraan yang bisa masuk. Jalan setapak masih melalui akar-akar besar yang menggelantung di sana sini. Batu-batu besar terserak di mana-mana, yang terkadang membuat pengunjung harus berjalan miring untuk masuk di celah yang sempit. Ada satu dua bagian yang amat curam, yang membuat berjalan harus ekstra hati-hati, bahkan setengah merayap.

Berjalan kaki 1500 meter di jalan datar bukan masalah. Tapi di hutan Kbal Spean, tentu jarak tersebut benar-benar menguras keringat dan stamina. Untung semua terbayar dengan keindahan sungai dan air terjun kecil, yang cocok difoto slow speed. Pahatan-pahatan indah di bebatuan di tengah sungai pun menerbitkan kekaguman.

Turun dari atas Kbal Spean kembali ke bis pun cukup menguras energi. Layak jika olahraga lintas alam berkamera pagi itu ditutup dengan istirahat yang cukup lama di warung. Mendinginkan badan sembari membasahi tenggorokan dengan air kelapa muda yang dingin.

Kampung Pembuat Gula

Usai beristirahat, perjalan kembali dilanjutkan. Kali ini tujuannya bukan lagi memotret bebatuan dan reruntuhan, melainkan desa setempat yang masih tradisional. Kebetulan dalam perjalanan pulang rombongan menjumpai kampung pembuat gula kelapa.

Deretan warung berada di sisi kanan jalan, masing-masing dengan tungku dan wajan besar untuk menggodok gula. Sebagian besar warung juga menjual souvenir, selain menjual gula yang sudah dicetak berbentuk bulat-bulat.

Deretan warung sepanjang sekitar 300 meter itu cukup luas untuk jadi sasaran tembak para pemburu foto CB 5. Belum lagi rumah-rumah tradisional khas Khmer yang ada di belakang setiap warung. Ada banyak obyek yang bisa difoto. Penyuka human interest menemukan surganya di sini setelah 3 hari memotret candi.

Sunset di East Mebon

Setelah memperoleh jeda memotret human interest, rombongan CB 5 menuju candi East Mebon untuk sunset. Candi ini didirikan oleh raja Rajendrawarman pada tahun 953 Masehi. Karena sudah lelah, gerakan jadi melambat. Tapi tak sedikit pula yang masih semangat menjadi "temple-hoppers".

Data dan Fakta Seputar CB 5

Panitia: Clubsnap.com
Lokasi: Siem Reap, Kamboja

Pimpinan Rombongan
Indonesia: Kristupa Saragih (Fotografer.net)
Malaysia: Yusuf Hashim (Photomalaysia.com)
Singapura: Eddie Ng (Clubsnap)
Vietnam: Pham Thanh Long (Photo.vn)

Crossing Bridges terdahulu
2004: Yogyakarta dan Jawa Tengah, Indonesia - Tuan Rumah: Fotografer.net
2005: Hong Kong dan Macau - Tuan Rumah: Clubsnap
2006: Sapa dan Hanoi, Vietnam - Tuan Rumah: Photo.vn
2007: Tawau dan Semporna, Malaysia - Tuan Rumah: PhotoMalaysia.com




Topik lain seputar Crossing Bridges 5 (CB 5)

CB 5 (Hari -1) Senin, 10 Nov 2008 - Tiba Lebih Awal di Siem Reap

CB 5 (Hari 1) Selasa, 11 Nov 2008 - Tenun Sutra, Lomba Perahu Naga dan Sunset di Angkor Wat

CB 5 (Hari 2) Rabu, 12 Nov 2008 - Sunrise di Angkor Wat, Baksei Chamkrong dan Ta Phrom

CB 5 (Hari 3) Kamis, 13 Nov 2008 - Sunrise di Pre Rup, Banteay Srei, dan Hutan Kbal Spean



Photo Gallery - Crossing Bridges 5 | Cambodia 2008

Belum ada komentar