Tulisan ini merupakan sharing bagaimana memodifikasi hampir semua flash tua yang tidak memiliki control power flash sehingga bias diatur powernya sesuai dengan kebutuhan misalkan full, 1/2, 1/4, 1/8, 1/6, 1/32, 1/64 dan seterusnya.

Flash dengan control power sangat berguna untuk memainkan efek lighting dengan konfigurasi flash tertentu (biasa dikenal strobist style). Flash modern native maupun third party biasanya sudah mensupport mode manual ini bahkan dengan sangat pintarnya bisa menentukan exposure sendiri misal dengan I-TTL maupun E-TTL, dan CLS system Nikon.

Tapi permasalahannya adalah flash-flash ini sangatlah mahal, sehingga cukup membebani bagi orang-orang seperti saya yang hanya sebagai hobbyist saja. Alternatif lainnya adalah dengan lensa manual dengan power control semacam Vivitar 256 yang cukup powerfull dan ada power controlnya, tetapi tetap saja masih mahal, sehingga alternatif lain adalah flash-flash full manual yang tidak ada power controlnya.

Alternatif terakhir merupakan alternatif yang cukup murah yaitu flash yang tidak memiliki power kontrolnya, contohnya Vivitar 3200A, Tronic, Amity, dsb yang banyak ditemukan di bursa FN. Namun kelemahannya adalah flexibilatas penggunaan flash menjadi sangat terbatas, exposure flash diatur dengan kombinasi aperture dan jarak objek dengan panduan GN.

Terinsipirasi dengan salah satu diskusi di Flickr (http://www.flickr.com/groups/strobist/discuss/72157600372308699/) saya mencoba melakukan modifikasi terhadap flash slave saya yaitu Vivitar 3200A. Flash ini adalah flash auto thyristor yang claimnya ada sistem sensor nya. Jadi selain mode full power, ada mode autonya. Mode auto bekerja dengan mengurangi power flash berdasarkan bacaan sensor cahaya yang direfleksikan oleh objek sehingga dapat exposure yang dianggap tepat, ya semacam E-TTL tapi primitif lah. Oke kalo begitu mari kita mulai proses modifikasinya.

Ohya, Secara umum prinsip modifikasi ini bisa dilakukan untuk hampir semua flash auto manual, yang penting ada sistem sensor cahayanya. Saya sarankan untuk mengikuti diskusi di Flickr yang saya tunjukkan diatas.