Oleh: Michael Gomulya (29309) 14 tahun yang lalu
Apabila kamu mencari / membeli lensa-lensa super tele, bisa di pertimbangkan Mirror lens. Untuk lensa fotografi, biasanya tersedia lensa mirror 500mm f/8, tapi terdapat juga beberapa versi lainnya misalnya 500mm f/6.3, 800mm f/8. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya. Sering kali lensa mirrror ini di pakai untuk keperluan astronomi, namun sering juga di pakai untuk pemortretan satwa liar dan bahkan pemandangan untuk saat ini. Di bandingkan dengan lensa lainnya, lensa mirror biasanya lebih ringan dan lebih kecil bentuk fisiknya. Focal lenght yang di tawarkan juga sangat-sangat menarik. Dan yang terpenting adalah harganya yang sangat panaasss (terjangkau). Mari kita lihat cara kerja lensa mirror. Sesuai namanya, lensa ini didasari oleh prinsip pengunaan mirror (Cermin), bukan pada elemen lensa seperti biasanya yang di pergunakan oleh lensa kamera pada umumnya. Sinar yang masuk akan di refleksikan pada cermin utama (Main Mirror)pada bagian belakang lensa, kemudian di pantulkan pada cermin kecil kedua (Secondary mirror)di depan lensa, yang kemudian di pantulkan kembali ke film / sensor pada DSLR, melalui elemen lensa koreksi (Correction element glass) . Dibawah ini adalah diagram / gambar cara kerja lensa mirror. Disinilah jawabannya mengapa lensa-lensa mirror menawarkan focal lenght yang demikian panjang, sementara tetap dapat mempertahankan ukuran fisiknya yang kecil. Diagram Ukuran diameter lensa mirror juga bergantung dari ukuran cemin utama yang terdapat di belakang lensa. Untuk ukuran lensa mirror 500mm f/6.3 ukuran diameternya bisa seukuran 1 body DSLR. Mirror lens biasanya memiliki keterbatasan pada bukaannya (Diafragma), selain itu diafragma yang terdapat pada lensa mirror biasanya tidak dapat di rubah-rubah (Fixed). Kontras yang di tawarkan oleh lensa mirror juga biasanya dapat di bandingkan dengan lensa tele lainnya. Lensa mirro memiliki ciri khas khusus, yaitu blur background yang membentuk lingkaran-lingkaran, Biasanya di sebut efek donat.