[Travel Diaries] Takabonerate - Sulawesi Selatan

Oleh:  Marrysa Tunjung Sari (25969)    13 tahun yang lalu

  0 

Perjalanan untuk mencapai kepulauan Takabonerate cukup panjang dan menantang. Setelah mendarat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar pada pukul 01.00 WITA dini hari kami terpaksa harus menyeret tentengan alat berat ke hotel dekat bandara. Pesawat perintis yang akan mengantar kami ke Pulau Selayar baru ada pada pukul 06.00 WITA. Karena satu dan lain hal maka sebagian dari team yang berjumlah 8 orang dari Kompas TV dan 6 orang dari sebuah PH - Jakarta harus dipecah melalui darat dan laut.

Penderitaan Dimulai

Saya dan 3 orang team harus melanjutkan perjalanan melalui darat. Perjalanan yang ditempuh dengan kendaraan roda empat memakan waktu hampir 5 jam. Jalanan yang berlubang menghalangi jarak tempuh. Belum lagi kuda, sapi yang lewat :))

Pulau Selayar

Sesampai di Bira – Bulukumba kami pun harus menanti ferry yang tiba pukul 16.00 WIB. Beruntung saja antrian ferry berhasil kami tembus sehingga perjalanan kami ke Pulau Selayar lancar jaya. Dua jam kemudian, tibalah kami di Pulau yang selama ini hanya saya lihat melalui pelajaran geografi pada jaman sekolah dulu. Pulau terlihat sangat lenggang dan indah. Jalan aspal beberapa kali melewati pantai. Sunsetnya luar biasa, pasir putih menyambut sepanjang jalan, tidak lupa juga sapi, kerbau, kambing, kuda dan burung elang.

Sesampai di losmen untuk penyelam, kami menerima briefing tentang keadaan kepulauan Takabonerate. Kepulauan yang konon terkenal dengan Atol terbesar ketiga didunia, digambarkan memiliki 20 diving spot untuk kepulauan Takabonerate Atas.

Atoll

Untuk informasi Atol adalah karang membulat berbentuk cincin. Atol terbesat didunia adalah Atol Kwajilein di kepulauan Marshall dan Atol Suvadiva di Maldive. Luas karang Atoll di Takabonerate mencapai 220.00 Ha dengan keanekaragaman biota laut yang tinggi dan satwa laut yang dilindungi.

Selain Terumbu karang, Takabonerate terdapat Ekosistem padang Lamun. Lamun adalah tumbuhan laut yang bisa berbunga, berbuah dan berbiji. Habitat organisme laut penghuni dasar pasir karang, cacing laut, teripang, belut laut, udang dan ikan Gobi. Padang Lamun juga merupakan tempat pembesaran bagi ikan-ikan Kerapu dan Ikan Hiu Ekor Hitam. Terumbu karang di Takabonerate terdiri dari 49 genera karang non scleractinia (3 Familia) – 231 jenis spesies penyusun terumbu karang.

Pulau Tinabo

Setelah 12 jam duduk dengan bokong penat tibalah kami disebuah dermaga yang indah dengan hamparan pantai putih yang memikat hati. Perjalanan yang sungguh dinanti oleh kami semua.Tiada hari tanda diving dan shooting. Kami bekerja di alam terbuka yang menakjubkan.....

Selain itu pengalaman berharga saya adalah melihat seorang maestro underwater Indonesia bekerja, Cahyo Alkantana. Nama beliau sudah berkibar di dunia International dengan jam Diving tinggi di seluruh dunia beserta pengalamannya yang segambreng di dunia dokumenter film Underwater . Salah satu film beliau adalah March of the Penguins, yang memperoleh penghargaan Oscar. Dalam CV beliau juga tercantum sebagai salah satu asisten dari tokoh konservasi terkenal Sir David Frederick Attenborough. Saya sering menonton film Sir David di Discovery Channel....saya penggemar berat beliau. Dan kini saya bisa melihat paling tidak dari sudut pandang asistennya....bagaimana mas Cahyo mendokumentasikan film Underwater. Luar biasa....

Pengalaman Diving

Saya begitu terpesona dengan pengalaman bertemu dengan green turtle [1 meter], Nudi berbagai jenis, cuttle fish, Barakuda, Pari, Bump Head fish sebesar entah....benar-benar tidak terlupakan. Di beberapa diving site memang terdapat permasalahan dari para nelayan. Adanya pengeboman ikan dan sianida...membuat koral memutih dan hancur berantakan. Ini sedang diperangi oleh para penjaga kawasan konservasi, walalupun demikian masih banyak sekali potensi menakjubkan di bawah sana. Saya berdoa semoga tidak terjadi pengerusakan yang terus berlanjut.


jika ada waktu berlibur dan dana yang tersedia. Segeralah mengunjungi gugusan kepulauan ini.....bagi anda yang tidak memiliki diving license anda cukup bisa menikmati pemandangan bawah laut dengan melakukan snorkling, photography dan berjalan mengililingi pulau.....pada sore hari jutaan ikan berkumpul dekat dermaga. Saya memberi nama grup ini school of teri hehehehehe.....entah ikan apa...namun suatu pengalaman yang menyenangkan melihat ikan yang bergerombol begitu banyak di bawah kaki kita....

Tidak lupa juga pemandangan full moon yang begitu besar dan bintang yang seakan dilempar secara serampangan di langit. Kita bisa menikmati ini semua sambil duduk disebuah batang kayu yang terhanyut di lagoon pulau Tinabo....Entah akan kembali kapan lagi kesana....tapi saya akan menantikan saat itu. Maaf tidak bisa upload foto underwater dan pantai banyak....karena pekerjaan euy....tapi ini setidaknya bisa mewakili bayangan tentang indahnya pantai Tinabo.

Eh btw kalo mau main kesana jangan lupa....bawa lotion sunblock yang banyak ya....


Salam

Sasha

Belum ada komentar