Oleh: Wisnu Purwanto (1980) 13 tahun yang lalu
Tulisan mas Etoy beberapa tahun yang lalu mengenai lokasi ini merupakan salah satu pendorong kami sekeluarga untuk mengunjungi dan berlibur di pantai Tanjung Karang yang terletak di ujung teluk donggala, 3 km dari kota kabupaten Donggala dan dapat ditempuh kurang dari 1 jam dari Palu yang merupakan ibu kota propinsi Sulawesi Tengah. Kota Palu dapat dicapai dengan mudah karena setidaknya ada 8 penerbangan setiap harinya - bahkan Lion Air dan Batavia kalau tidak salah terbang langsung dari Jakarta. Namun kali ini kami menggunakan Garuda yang memilki schedule paling enak. Penerbangan total ditempuh sekitar 4 jam dengan stopover di Ujung Pandang selama 30 - 40 menit; mendarat di Palu sekitar pkl. 16:15. Untuk dokumentasi baik atas dan bawah air kami menggunakan 2 set kamera, yaitu Olympus PEN EPL-1 dengan underwater housing buatan 10bar serta kamera prosumer Olympus XZ-1 dengan underwater housing standard Olympus PT-050. Untuk pemotretan bawah air EPL-1 dilengkapi dengan 2 strobe Sea&Sea YS-01 sedangkan untuk XZ-1 menggunakan strobe Inon D2000 - semuanya menggunakan internal flash dan kabel fiber optic untuk mentriger strobe. Selama menyelam praktis saya hampir tidak memotret sama sekali, karena kamera EPL-1 dipegang oleh anak perempuan sulung saya, Mayang, 16 tahun sedangkan XZ-1 ditangani sepenuhnya oleh adiknya, Melati 11 tahun. Saya dan istri cukup mengawasi dan sekali-kali menjadi model bawah air. Kecuali pada saat penyelaman malam, lensa yang kami gunakan untuk EPL-1 adalah lensa lebar Panasonic 7-14 mm. Tugas saya yang lain adalah memegang wet lens macro Inon UCL165M67 dan Olympus PTMC-01 dan memberikannya ke Melati jika dibutuhkan.