SKANDAL KEUANGAN OLYMPUS - GIMANA MASA DEPAN KAMERANYA?

Oleh:  Tri Haryanto (12909)    13 tahun yang lalu

  0 

Kalok kemelut ini berlarut-larut, bisa-bisa pabrik kameranya lama-lama tutup, nih....

TEMPO Interaktif, Tokyo-Polisi Metropolitan Tokyo kini menyelidiki skandal keuangan yang menimpa produsen kamera dan alat percetakan Jepang, Olympus Corp. Perusahaan ini pun terancam didepak dari bursa saham Jepang (delisting) jika terbukti menggelapkan dana untuk menutupi kerugian yang tak pernah dipublikasikan.

Surat kabar Yomiuri Shimbun dan Nikkei mengabarkan, penyidik kepolisian telah menyita dokumen akuntansi internal Olympus kemarin. Laporan keuangan itu amat menentukan apakah para eksekutif perusahaan itu melanggar hukum atau tidak. Polisi turun tangan karena kasus ini akan berdampak luas pada publik dan investor serta menimbulkan gambaran buruk ihwal tata kelola perusahaan-perusahaan Jepang. Namun manajemen Olympus tak memberikan keterangan seputar masalah ini.

Skandal Olympus merebak Oktober lalu bersamaan dengan dipecatnya direktur utama mereka, Michael Woodford. Eksekutif asal Inggris itu kemudian mengungkapkan adanya transaksi tak jelas sepanjang 2006 hingga 2008, salah satunya saat Olympus mengakuisisi produsen alat kesehatan Gyrus Group pada 2008. Satu transaksi yang dicurigai ialah pembayaran konsultan keuangan sebesar US$ 687 juta dalam proses akuisisi senilai US$ 2,2 miliar.

Besarnya dana konsultan keuangan ini lantas diselidiki lebih jauh. Ternyata belakangan diakui dana tersebut digunakan untuk menutupi kerugian perusahaan saat berinvestasi di surat berharga sejak dekade 1990-an yang mencapai US$ 1 miliar. Kerugian ini tak pernah sekali pun dipublikasikan.

Kasus ini pun mencoreng dunia investasi Jepang. Kemarin saham di bursa Jepang dilanda aksi jual. Indeks Nikkei 225 dan Topix turun masing-masing 1,19 persen dan 1,7 persen. Otoritas bursa saham Jepang telah menempatkan Olympus dalam pengawasan dan meminta laporan pendapatan perusahaan pada pertengahan Desember. Jika tidak, perusahaan ini terancam mengalami delisting.

Belum ada komentar