Sebuah Rasa Cinta 


Hak cipta karya foto ada pada fotografer dan dilindungi oleh undang-undang.

Info

Ini bukan foto olah digital. Foto ini dibuat berdasarkan ilustrasi sebuah puisi dengan judul yang sama. Foto dibuat bulan Oktober 1998. Ini adalah foto triple sandwich. Negatif foto pertama adalah si model dengan tangan ditimpakan di atas bahunya yang kemudian digores dgn jarum stlh sblmnya dibasahi (dibuat megar) oleh Ilford Wetting Agents. Bagian yang digores dgn jarum adalah garis pinggir tangan dan rambut. Teknik menegaskan garis pinggir objek ini disebut dengan Mohlerisasi (Mohlerizing Effect). Kemudian Negatif foto kedua adalah foto baju berbunga-bunga warna merah si model yang hanya difoto bajunya saja. Negatif kedua ini kemudian di amplas dgn amplas yang paling halus sehingga garisnya tidak terlalu tegas dan besar2. Negatif pertama dan kedua, kemudian digabung dengan lem UHU. Sementara elemen sandwich ketiga adalah sebuah slide, yang berisi yang repro partitur lagu Dewa yang berjudul "Cinta 'Kan Membawamu". Slide ini kemudian digabung dengan solatip. Ketiga media itu kemudian harus cepat2 dicetak, karena struktur gelembung lem UHU tidak begitu stabil ketika ia telah mengering. Bagian2 yang tertentu yang terlihat tidak focus (blurred), adalah efek ketika negatif dicetak, karena negatif ketika di satukan dengan lem UHU, negatif menjadi melengkung, sehingga pada saat di cetak ada bagian yang tajam dan ada bagian yang blurred. Foto cetak kemudian di repro dengan Canon EOS D60 dengan lensa 50mm Macro 1:1 dan ditambahkan border putih dan tanda tangan. Foto segitiga di sisi kiri adalah aktualisasi diri seperti halnya tanda tangan.rn

    rn
rnSebuah Rasa Cintarn
    rn
rnKita tahu pasti aksi sama dengan minus reaksi. Dan engkaupun menyadarirnsemua rasa yang ada dalam langit dan bumi. Lalu rn
    rn
rnkenapa engkau tetap membiarkanku sendiri ?rn
    rn
rnDiriku dan seisiku tetap diam tak jua melayang. Melayang hanya kenangan menghujam kedalam perut bumi. Engkau tetap membiarkanku sendiri. Kesepian ini hanya terpenggal oleh sebilah waktu yang berdiri, hening, hamparn
    rn
rndan kemudian berangsur-angsur tiada ?rn
    rn
rnKita juga menyadari semua hukum sebab adalah yang menjadikannya akibat. Semua perbuatan kita yang terus menerus kita sadari dan sesali. Entah dimanarnsebab yang harus diperjuangkan, entah di sisi dunia, serta langit dan bumi ataurn
    rn
rndalam lubuk hati kita yang paling dalam ? Entahlah.rn
    rn
rnMungkin engkau pernah menanyakan segala makna hadirnya diriku. Tapi engkau tak jua mempercayai puisiku barang satu baitpun, bahwa ‘ku hadir hanya untukmu. Mungkin kita sering bertanya dalam sanubari. Merangkum segala awal yang tercipta maupun makna yang ada. Karena telah ditegaskan beribu abad lamanya, aku disini untukmu, dan kita tidak pernah peduli dengan sebuah kosa kata ‘akhir’. Hanya awal yang menjadi sebab. Hanya pertama dalam sejuta angan. Mempermasalahkan kemudian harapan dalam realitas kepastian. Atau barangkali kegelisahan kemudian untuk mengawali suatu akibat dari kehilangan. Siapa yang meninggal atau ditinggalkan. Lalu kemudian ditanggalkan semua keresahan dalam hati kecil kita. Kita saling menyayangi, walaupun dalam angan. Kita berteriak sepuluh matahari dan rn
    rn
rnkemudian menyadari semua rasa yang ada dalam sanubari bumi. Lalu rn
    rn
rn‘kan ku kirim rasa itu rnjauh menuju peraduanmu dan rnjanganlah engkau tetap seribu membisu karena rn
    rn
rnini rasa cintaku, dina garniasih… rn
    rn
rnBandung, 4 Agustus 1998 18.51

  • Nilai foto: 46
  • Dilihat: 337
  • Waktu upload: Senin, 24 Mei 2004
  • Lokasi: Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Shooting Data
  • Aperture: f/5.6
  • Speed: 1/125
  • ISO: 0
  • Lensa: Tamron SP AF Di 90mm 1:2.8 Macro 1:1 *
  • * Masih menggunakan daftar alat lama yang mungkin tidak akurat.
Kritik dan Komentar
 Wayan Sukadana (5399)

20 tahun yang lalu

Foto yang dalam pemaknaannya dan warna dan teknik yang ga mungkin saya tiru, Mas...

 Triyudha Ichwan (33106)

20 tahun yang lalu

kreatif.. artistik... nice concept..

wahyoe.s (860)

20 tahun yang lalu

nice shandwich!

 Syafik Noer (13971)

20 tahun yang lalu

Dahsyat foto ini... lihat secara sepintas udah bagus nilai art yang tinggi, apalagi setelah baca ulasan teknisnya... tambah kagum... Great photo...

 Eka Rachmat, Meneer (88294)

20 tahun yang lalu

hasil bagus banget, perlu mendapat penghargaan atas kreasinya, boleh juga lho bagi2 tips

 Yadi Yasin (116383)

20 tahun yang lalu

DASYAAAT tekniknya .. hasilnya art banget ..... Speechless baca process bikinnya Great.. great .. great pic!

 Marvellina Chow (26757)

20 tahun yang lalu

abstract yang keren!!

 Misbachul Munir (37067)

20 tahun yang lalu

wah gileeee....... 3TU buat Ribet-nya mas... ck ck..ck ck.. telaten amat yaa..?

 Heru Tjandranata (11165)

20 tahun yang lalu

Wow, edan euy tekniknya, kayak masak aja. Ngilmu dari mana nih tekniknya? Gw otodidak nggak bakalan bisa bikin ginian. Hihihi. Salam kenal. Hidup Minolta!