Sepotong Lamunan Dunia 1 


Hak cipta karya foto ada pada fotografer dan dilindungi oleh undang-undang.

Info

Foto ini BUKAN OLAH DIGITAL. rnFoto ini adalah foto ilustrasi puisi dr judul yang sama.rn

    rn
rnPertama, foto di sebelah kanan diambil dari foto close-ups seorg wanita yang kemudian difoto kopi laser. Setelah difoto kopi, emulsi toner dari kertas foto kopi tsb dipindahkah ke atas karton linen putih, dengan cara dihadapkan langsung ke karton linen dan dibasahi dgn thinner tip-ex (jangan pake thinner cat, karena banyak mengandung air). Setelah basah dan lembab oleh thinner, kemudian diusap perlahan dgn lap kering supaya pelan2 imaji toner pindah ke atas karton linen. Usapan kain kering sebaiknya searah dgn tekanan yang konstan. Setelah imaji pindah, imaji kemudian dioret-oret dgn pensil warna dengan arah diagonal. Coretan ini berfungsi spt layaknya mewarnai.rn
    rn
rnBidang di kiri foto, sengaja dihitamkan untuk ditempel foto lain (yang benar2 foto) dgn cara multi-exposure. Foto yang dipakai adlh foto ukuran 5R dicetak doff dan kemudian dioret-oret juga dengan pensil warna sehingga penyatuannya menjadi semakin nyata dgn imaji di karton linen. Foto kemudian di reproduksi dgn menggunakan masking karton hitam. Foto kemudian direpro dgn kamera digital Canon D60, kemudian diretouch warnanya dan diberi border. Tanda dua segitiga di kiri foto adalah tanda aktualisasi spt halnya tanda tangan.rn
    rn
rnFoto abstrak ini menceritakan imaji mimpi seorang pecinta yang terus melamunkan kekasihnya. Foto ini merupakan visualiasi dari sebuah mimpi yang tentunya tidak akan menjadi nyata dan tiada sempurna. Semoga berkenan...rn
    rn
rnSepotong Lamunan Dunia 1rn
    rn
rnDi ujung waktu itu kita pertama kali bertemu. Membasuh semua kerinduan yang terus ada. Terdiam tanpa tegur sapa. Hanya bola mataku dan tatapan matamu. Dan di ujung ruang waktu itu engkau terlelap dalam buaian sang awan pijar malam. Dan disanalah aku mulai melamunkanmu.rn
    rn
rnDi ujung lorong itu kita saling menatap, untuk kemudian saling bertutur sapa. Entah dimana cerita itu berujung pangkal. Tidak engkau maupun rembulan. Hanyut jauh dalam dekapan sang air mata. Menetes satu persatu dalam indahnya gelora aurora. Entah engkau dimana. Karena engkau yang terus ada dalam benakku. Dan hanya mulutku yang tertutup erat. Menyenandungkan sebuah ayat untuk berusaha mengingatmu. Memaksanya untuk tinggal dalam labirin memori otakku. Karena engkau datang dalam sepotongrn
    rn
rnlamunanku dan entah di belahan dunia mana aku mulai merindukanmu. Sabtu siang atau senin dini hari. Atau kesempatanku untuk bersua denganmu. Dalam kabut orion seribu lima ratus tahun cahaya dari peraduanku. Mungkinkah engkau akan menjemputku melalui sisi waktumu ? Salahkah aku yang ingin mencintaimu ? Karena engkau tiada pernah tahu. Tidak engkau maupun rembulan. Biarkan tetes itu mengalir dalam sungai duniaku. Karena semua cela dalam kata sikapku. Semua rasa bersalahku. Menatap tajam matamu dan membiarkannya luluh dalam keheningan duniaku. Tersenyumlah untuk satu millidetik ini agar diriku tetap terlelap dalam lamunanku. Tataplah rembulan terbenam menuju awan sirus yang membumbung tinggi. Disanalah aku akan rn
    rn
rnmemimpikanmu. Di ujung penghabisan jalan itu engkau terkenang. Seperti setangkai mawar luruh dalam kepastian. Semua kelembutan dunia hanya padamu. Dan entah bagaimana aku terus menghibur diriku dan menyampaikannya rn
    rn
rnpadamu. Di ujung waktu itu kita terus saling menatap. Terdiam tanpa tegur sapa. Hanya bola mataku dan khayalan sang yudhistira dengan segala kejujurannya. Dan di ujung waktu itu biarkanlah aku hanyut sendiri dalam rn
    rn
rnlamunan duniaku dan menyayangimu dalam kerinduan yang terus ada…rn
    rn
rnBandung, 9 Juli 1998 01.35

  • Nilai foto: 50
  • Dilihat: 285
  • Waktu upload: Jumat, 28 Mei 2004
  • Lokasi: Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Shooting Data
  • Aperture: f/8.0
  • Speed: 1/60
  • ISO: 0
  • Lensa: Tamron SP AF Di 90mm 1:2.8 Macro 1:1 *
  • * Masih menggunakan daftar alat lama yang mungkin tidak akurat.
Kritik dan Komentar
 Wayan Sukadana (5399)

20 tahun yang lalu

Fotonya berat konsepnya Mas. Saya butuh lama untuk mencerna foto ini dan maksud yang ada didalamnya.

 Fajar Widharta (7360)

20 tahun yang lalu

Seprti Polaroid transfer tapi berbeda mungkin?!?! =) Salam

Hedi Priamajar (49168)

20 tahun yang lalu

Foto dan keterangannya mantab. Konsepnya bagus ditunjang dengan eksekusi dan post-processing yang teliti. Nice shot.

Iwing Dwi Purwandi (1852)

20 tahun yang lalu

good teknik

 Rochim Hadisantosa (104553)

20 tahun yang lalu

Great Work!

silvia shanti (1174)

20 tahun yang lalu

Komposisi ok...BAGUS...

 Misbachul Munir (37067)

20 tahun yang lalu

Wah gilaaa......... Kalo ketahuan sama Adobe, pasti mas di rekrut buat design plug in- plug in mereka yang terbaru... Gile bener tekniknya,.... dulu cuma dapet bacaan gini dari Fotomedia, sekarang Fotomedia udah tutup, ada di FN.. Good bli! Poetry nya pengalaman pribadi nih?

 Ferry Gunawan (11576)

20 tahun yang lalu

Ck ck ck... Piawai dalam pengenalan sifat-sifat berbagai macam alat-alat percetakan. Hasilnya: grafis yang menempel dalam ingatan.

 Guewin_WY ( Wiwin Yulius ) (103497)

20 tahun yang lalu

Sangat Art sekali ... terima kasih for sharingnya .......salut buat kerjanya ...

 Huang Zheng Ri (16662)

20 tahun yang lalu

artistik sekalii :) nice ... komposisi ok