Oleh: Dhian Raharjo (11690) 20 tahun yang lalu
mari berbagi pengalaman, para pecinta foto malam... sekitar 2 minggu lalu aku ingin membuat foto malam dengan konsep menampilkan sosok2 manusia dengan BG lansekap perkotaan. sengaja flash tida digunakan dengan maksud agar obyek manusia tida terlalu mencolok dari BG. untuk itu aku gunakan iso 1600 untuk membekukan obyek yang kebetulan berjalan cepat karena di pudunan (lagipula kalo pakai flash orang suka pada nengok). abaikan masalah noise.... masalah: 1. ditinjau secara konsep, adakah POI dari foto seperti ini? sepengetahuanku, untuk foto2 malam jarang sekali yang mempermasalahkan POI. padahal apalah bedanya foto malam dengan foto siang, yang memang memerlukan POI untuk membantu pemahaman para penikmat foto. ataukah ada konsep lain tentang POI yang berbeda pada foto2 malam? 2. beberapa karya foto ada yang mencoba menonjolkan POI dengan menggunakan teknik dodge/burn. terus terang aku kurang suka, sebab efeknya sangat buruk pada kecemerlangan lampu2 yang di-dodge (digelapkan dengan teknik dodging). ada yang punya pengalaman teknik menonjolkan POI tanpa dodge/burn pada foto malam? 3. kenapa pada fotoku flare lampunya masih keluar, padahal sudah pake tudung lensa? bagaimana cara mengatasi hal inih? 4. kalo ada koreksi lain dari fotoku ini silakan dibahas saja sesuka hati. data teknis foto: speed 1/2 detik, diafragma 5.6, iso 1600, metering mode pattern.
Oleh: Edgar Manik (625) 20 tahun yang lalu
1. POI dan konsep: sebagai tukang potretnya, seharusnya anda yang lebih tahu hal itu pada foto anda tersebut. POI/konsep ada di otak fotografer, bukan waktu/kapan memotretnya, IMHO :) 2. Dodge/burn, buat menerangkan/menggelapkan bagian dari foto, tentunya tukang potretnya melakukan itu, karena hal yang diinginkannya kurang kuat, sehingga diperlukan bantuan dodge/burn. 3. Tudung lensa digunakan untuk mengurangi flare dari sumber cahaya yang tidak berada di depan lensa. Kalau sumber cahaya ada di depan lensa, tentunya tudung lensa tidak membantu bukan? Kalau maksud anda lampu jalan yang kelihatan terlalu terang, itu wajar, karena intensitasnya >> dibanding ambient/background lights. Supaya tidak kelihatan bleber seperti itu (lupa gue istilah fotografinya), pake diafragma kecil, yang berarti shutter speed menjadi terlalu lambat untuk handheld photography. 4. Koreksi, enggak deh, anda yang punya ide :). Tapi mungkin coba untuk tidak mengikutkan lampu jalan di depan ke dalam frame, silau bo, terlalu kontras intensitas cahayanya dibanding sekitar.
Oleh: Ucok P. Harahap (40158) 20 tahun yang lalu
Jangan terlalu malam, karena kontrasnya menjadi tinggi. Indahnya langit juga hilang, karena langit berwarna hitam Di foto ini pasti flare, karena lampu yang dikanan berhadapan dengan lensa (masa gak keliatan sih di view finder ?). Coba cari lokasi lain dimana intensitas lampu satu dengan lampu lainnya hampir sama (kontras rendah). Atau kalau masih mau memotret dilokasi ini, geser lagi kameranya ke kanan dan lampu yang gede itu tidak usah dimasukkan dalam frame.
Nambahin komentar mas ucok, coba motret malam di saat blue hour, yaitu saat waktu menjelang gelap, dimana langit menjadi biru pekat, tapi belum hitam. Cuma kudu persiapan sebelumnya, setahu gue di indo sini, blue hour cuma sekitar 5-10 menit sebelum berubah menjadi gelap total. (IMHO lagi).
Oleh: Johannes P. Kusumo, barron (2861) 20 tahun yang lalu
Mas Edgar, mungkin itu yang disebut sebagai 'dusk' itu sekitar 10-15 menit samapai 25 menitan setelah sunset, memang saat terbaik memotret dengan menyertakan langit, ada warna yang hanya bisa ketangkep ama kamera, mata gak bisa (IMO) Mas Dhian, "(lagipula kalo pakai flash orang suka pada nengok)." kalau pakai flash apa nuansa gemerlap lampu di BG bisa keliatan ?, mungkin kalau motret wajah orang sebagai FG baru flash digunakan.
Oleh: Judhi Prasetyo. (38908) 20 tahun yang lalu
Lebih sering saya ingin menampilkan gemerlap lampu2 kota, namun ada kalanya saya ingin menonjolkan sesuatu di antara cahaya kota tersebut yang memerlukan teknik burning dan dodging. Seperti apa yang saya temukan di Hong Kong bbrp waktu lalu.
terimakasih masukannya sangat banyak berarti bagiku. flare lensa... aku baru tahu klo flare tetap timbul klo langsung berhadapan dengan obyek lampu sekuat itu. jadi gak bisa dihindari ya? pinginnya sih bikin efek bintang yang gwede... gitu :D eh.. gabisa. "dusk" ya, istilah blue hour itu? iya beberapa kali aku pernah kok mengalaminya. aku pikir langit tetap pucat, gataunya pas review di komputer birunya bagus banget sampe gak tega menyentuh apapun di PS. memang ajaib ya... kak JP. Kusumo, motret pake flash nuansa BG tetap kelihatan dong asal dengan speed lama. dengan fitur 1st curtain mungkin?... kak Judhi... aku pernah lihat teknik burn dan dodge landsekap perkotaan dengan full color, bukan bw. selain untuk memunculkan satu obyek juga mungkin untuk membangun suasana (?) tapi hasilnya sinar2 lampunya jadi aneh. seperti, lampu yang wilayah pendarnya lebih luas ternyata lebih redup kuning kehitaman. menurutku itu kurang sedap dipandang. tapi ternyata solusinya bw lagi bw lagi ya?
contohnya dong kak :) BTW, foto BW di atas ada versi kolornya juga tapi emang kurang sreg.
yang mana, yang pake flash? dusk? ato foto yang di-dodge/burn? waktu pake cp 4300 pernah motret temen pake flash dengan BG lampu2. gak usah di upload, co sih modelnya. foto member fn yang di- dodge/burn juga gak usah. yang dusk, ini salah satunya. padahal langitnya pucet loh tampak mataku.
Oleh: D. Setiadi (81319) 20 tahun yang lalu
Kok seneng pakai ISO tinggi ya? saya malah seneng pakai ISO terendah...;))
Oleh: Barry Kusuma (61780) 20 tahun yang lalu
Nambahin komentar mas ucok, coba motret malam di saat blue hour, yaitu saat waktu menjelang gelap, dimana langit menjadi biru pekat, tapi belum hitam. Cuma kudu persiapan sebelumnya, setahu gue di indo sini, blue hour cuma sekitar 5-10 menit sebelum berubah menjadi gelap total iya nih om edgar bener, kadang blue hour saat yang indah untuk mengabadikan foto malam. dan jeda waktunya itu yang sangat cepat, di indo 5-10menit.. ...
ini setelah blue hour jaraknya waktunya sangat rapat dengan foto diatas cuma 5-10menit.. Om Edgar kemana aja nih lama banget tak jumpa ^_^
Oleh: Ketut Gede Budidarmadi (31484) 20 tahun yang lalu
mas Barry: mas, boleh bagi trik2 utk naik ke atas gedung hotel mandarin utk keperluan motret pancuran HI ?
P Ketut kebetulan waktu itu saya dibantu dengan teman saya dari dinas pariwisata DKI dan buat janji dengan manajer hotel mandarin, hasilnya setelah semingguan baru saya boleh motret.. untuk meminta ijinnya mungkin bisa dengan appointment dulu dengan pihak manajemen hotel mandarin, karena waktu saya memotret ada yang barengan juga anak fotografi dari Atmajaya. tapi yang kagetnya ternyata pas saya memotret ada penyelundup yang sudah siap disana ^_^ ternyata mereka masuk dengan menyelinap untung engga ketauan. tapi cara ini lebih baik jangan he2.. ^_^
di belahan bumi utara atau selatan kayaknya blue hour lebih lama, apalagi waktu musim panas. sore nya panjang dan lamaaa :D. pernah dapet langit biru waktu motret jam 8 juga tuh.
Di Singapura bisa berlangsung 1/2 jam, lumayan buat ambil beberapa shot. Pernah saya sebel kehilangan blue hour gara2 lensa berembun, ditunggu hilang embunnya tapi gak ilang2 gara saya lupa tidak letakkan lensa2 di bagasi tapi di kabin :(
Oleh: Petrus Suryadi (85030) 20 tahun yang lalu
Wah kebetulan nih lagi bahas foto malam... Om judhi.P bagi ilmunya donk buat Powershoot Canon... Pengalaman beberapa lama akhirnya saya dapat setting yg menurut saya bagus... Iso tetap saya pertahankan rendah ( 50 ) supaya noise minimal... Setting diafragma saya buat 2,8 supaya lampu tidak menjadi efek start dan dapat mengejar speed yg lebih cepat.. Mohon koreksi foto ini....
kak Petrus saya boleh ikut nimbrung gak? kalo boleh ada sedikit ganjalan yang belakangan mengganggu pikiran saya, tentang konsep foto malam. belakangan saya merasa beberapa foto2 malam saya kehilangan "greget" nya. makanya banyak yang tida saya upload. warna warni lampu dan refleksi yang ditimbulkan di air yang indah, sekarang tida lagi cukup memuaskan gairah saya seperti dulu. saya menginginkan ada sebuah momentum yang sedang berlangsung di sana. bukan hanya sekadar binar2 lampu yang diam. nah... pada foto saya di atas, konsepnya, saya ingin menangkap sebuah kehangatan suasana suatu malam, saat orang2 berolah raga, jogging, roller skating, memancing, bersepeda, atau yang sekadar berjalan2 dimalam itu. tapi tetap saja saya belum mampu menangkap momentum itu dengan bagus. saya sudah coba hadirkan pagar dan jalanan kecil dipinggir sungai tempat mereka beraktivitas, dan saya bekukan juga beberapa orang diantaranya. tapi kok masih ada yang kuraaang... gitu. sudilah kiranya kakak2 memberi masukan buat saya untuk foto2 dengan konsep seperti itu, biar saya tambah pinter... gitu. kak Petrus, bisa gak konsepnya diceritakan... apa yang ingin disampaikan dari fotonya? teknisnya juga jangan lupa dijelaskan, kenapa memilih setting kamera seperti itu? (iso 50, diafragma 2.8 agar mendapat kecepatan maksimal). apa yang ingin coba ditampilkan dari hasil setting seperti itu? mari berbagi...
Barry Kesuma:thx atas infonya mas.. bisa juga ya nyelundup disana? hehehe.... kemaren gagal motret,krn gak tau aturan mainnya..ternyata memang perlu pengurusan perizinan dulu... :D
Mas Dhian.. Konsep saya sederhana... hanya ingin menampilkan pedagang asongan.... hanya kesulitannya ada beberapa orang... dan repotnya mereka selalu bergerak... Saya sampai menghabiskan 37 frame untuk mendapatkan yg saya inginkan... yaitu satu orang yg sedikit bergerak tapi yg lain tetap bergerak seperti biasa... tentu tetap menampilkan gerakan kendaraan supaya berkesan jalan itu aktif Mengenai ISO 50 yg saya pilih... karena setelah sekian lama saya pergunakan Powershoot A70 grainy di ISO 50 paling kecil... dan setting F/2.8 supaya kecepatan masih dapat membekukan orang yg gerakannya tidak banyak dengan memperkirakan kecepatan mobil supaya tidak beku... Mungkin ada saran dari yang lainnya..??
Hmm.. supaya gerak kendaraan/orangnya diem ya pakai flash, terus ambil ambient light nya pakai sekitar 1-4 detik. Lebih enak lagi pakai 2nd curtain flash, yaitu flash menyala sesaat sebelum tirai kedua menutup. Efeknya gerak orang akan terdiam dan meninggalkan bekas gerakan di belakangnya.
Tapi jaraknya sekitar 15 meter dari obyek si orang loh mas Judhi... :( Kalo dideketin mah udah kurag natural... malah si orang sedikit bergaya.. :D
jadi... mengapa takut pake iso tinggi? :D
iso ora iso kudu ISO > 1600 :D Kalau tidak terlalu mementingkan 'keorisinilan' sebuah foto, bisa pakai teknik double exposure seperti yang saya tulis sebelumnya. Foto dijepret dua kali, sekali pakai ISO tinggi untuk menangkap gerakan dan sekali dengan ISO rendah untuk background yang halus dan bersih.
jadi... foto malam dan gemerlap lampu sepertinya lebih asik jika dihadirkan obyek2 hidup dan bergerak seperti manusia. kesulitannya adalah untuk menyelaraskan antara ide/konsep dalam kepala kita dengan teknis setting kamera. sebab tiap obyek memiliki kesulitan yang berbeda. salah satunya diakibatkan karena kontras sinar lampu yang terlalu jauh berbeda, padahal sang lampu itu merupakan bagian dari komposisi dalam ide awal kita. ada yang harus dikorbankan. kemudian efek gerakan,.... bisa jadi pemanis dan bahkan bisa membuat foto lebih bercerita. dengan perhitungan diafragma dan kecepatan yang tapat, maka akan didapat efek gerak ini sesuai dengan ide awal kita. pemakaian flash juga sangat dianjurkan dalam hal ini, jika ingin benar2 menonjolkan satu subyek dalam frame. slow sync atau 1st curtain atau 2nd curtain, adalah pilihan yang digunakan untuk menghadirkan efek tertentu pada obyek utama. dan jika tida mungkin menggunakan flash, permainan iso bisa membantu. terakhir, jangan lupa blue hour nya. waspadalah, sebab ia datang dan pergi seketika. silakan ditambahkan kalo masih ada yang dirasa kurang. berlatih teyuuus....
Oleh: Panji Laksmana (8970) 20 tahun yang lalu
sori, mo ikutan dikit.. udah pernah coba maenin white balance belom? coba ganti2 deh..., bisa2 dapet langitnya lebih biru lagi.. dan kalo pake tungsten, cahaya lampu merkuri gak kuning ganggu... tapi itu selera siiii... bebas bebas aja kok