Oleh: Bayu Pramana Hary (904) 19 tahun yang lalu
Belum lama ini saya punya pengalaman memakai fotografer lulusan salah satu fotografer ternama di indonesia yg membuka pendidikan fotografi, ternyata hasilnya sangat mengecewakan, dan untungnya dia saya pakai hanya untuk back up saja. Saya juga pernah ketemu dg salah seorang fotografer wedding yg katanya pengalamannya lebih dari 20 tahun, tapi setelah saya lihat hasilnya kok masih banyak yg kurang. salah satunya motret bersama saja masih distorsi sehingga orang2 yg difoto terlihat kontet2, yang kedua ; pengantinnya tak ada ekspresi dan masih banyak lagi. salah satu tips dari saya : ingat pengantin itu bukan seorang foto model, jadi andalah yg harus bisa mengarahkan pengantinnya. Sebagai contoh, kalau anda tidak pernah tersenyum bagaimana orang lain akan membalas senyuman anda ?
Oleh: Santoso Narpati (4985) 19 tahun yang lalu
Siapa bilang susah wong tinggal jepret aja kok susah.... Yang susah itu ngedapetin moment dan hasil yang bagus itu baru susah... Apalagi suruh foto org banyak melototin satu2 harus bener semua, khan mata kita cuman dua he...he.....
Oleh: Andreas AF (351) 19 tahun yang lalu
ada yg tau or punya pengalaman? dimana/siapa yg bisa kasih service bagus untuk foto weeding? thanks........
Oleh: Feri Latief (10508) 19 tahun yang lalu
APa bedanya orang kawin dengan fotografer kawinan? Jawabannya (Menurut "Mat Kodak" Ed Zoelferdi) : Kalau fotografer kawinan nggak boleh goyang, kalau orang kawin kebalikannya....
Oleh: Pierus Octavian (1724) 19 tahun yang lalu
fotografer wedding ga cuma moto doang, tapi juga punya kemampuan komunikasi yang bisa bikin pengantin nyaman dan enjoy mengikuti arahan kita, alat bagus dan mahal bukan jaminan, yang menurut saya sih, "the man behin the gun"......
Oleh: Fritz Primadya (15086) 19 tahun yang lalu
mental harus kuat !!! jangan kalah ama 'panggung' betul !! semua mendapatkan dari proses termasuk saya juga... Saya baru pede foto candid aja masuk roll 14x jam terbang dengan tiap sesion sekitar 7 roll...... Mental yang nomor satu !!!! apalagi kalo minder ama fotografer lain :-(... gak bakal bagus dah..... salam :-)
Oleh: Pinky Mirror (6382) 19 tahun yang lalu
SDM di dunia fotografi Indonesia memang termasuk susah susah gampang. Lulusan sekolah foto juga bukan jaminan. IMO, ijazah bukan segalanya, tapi lebih baik lihat portfolionya. (Dan pastikan portfolio itu hasil karya dia sendiri) Dan seperti yang bung rendra bilang, kebanyakan fotografer kawinan di sini kejar setoran. Saya sendiri membatasi 2 wedding dalam sebulan. Biar bisa quality control dan nggak terlalu cepat bosan jadinya. Akhir kata, memang memotret apa saja tidak ada yang mudah. (Jangankan motret, merepro saja nggak gampang, kalau mau hasil yang akurat)
Oleh: Andie Tanadi (1418) 19 tahun yang lalu
Lain kali kalau ada Pernikahan lagi (siapa tahu jaman sekarang banyak kan yang kawin lalu cerai!!! hehehe). Coba Pikirkan dahulu faktor -faktor ini sebelum memilih fotografer weding: - apakah fotografer tsb mempunyai contoh (portofolio weding foto), kalau bisa tidak studio shooting , tetapi reportage (album) hasil resepsi pernikahan. - coba anda tanya pakai alat apa saja mereka , nanti pada hari pemotretan melakukan kerjanya (kebanyakan weding foto pakai alat alat yang apa adanya dan cuma asal jepret aja) . - kalau bisa sewa fotografer khusus untuk fotografi, ingat loh , terutama yang ingin untuk hanya sekali nikah !!!, biasanya setahu saya di indonesia fotografer weding tuh dibayar bersamaan dengan sewa gedung dan resepsi atau paket tertentu dari salon salon !!! - Jangan ambil fotografer yang tawarkan harga terlaru murah, dan kalau anda dapat harga terlaru mahal coba untuk minta keterangan terperinci untuk apa saja, dan apa ada jaminan tentang kwalitas foto dari fotografer tsb. Ingat pepatah "you get what you pay for"
Oleh: Suryo Wibowo (25088) 19 tahun yang lalu
motret wedding tanggung jawabnya gede...makanya susah....alias nggak gampang...
Oleh: Wisnu Pati (3481) 19 tahun yang lalu
bagus ini relatip.... dari kaca matanya siapa dulu.... kalo dari kacamatanya dewan juri lomba foto ya beda jauh dgn konsumen biasa.... bicara dunia foto itu tidak akan habis rasa puasnya.... yg penting kalo motret wedding kalo suara konsumen sdh mengatakan bagus dan puas walau dari kacamata sesama fotografer ( sekalipun yg ngakunya profesional ) mengatakan jelek ya sdh tho ndak perlu diributkan.... khan yg bayar mereka bukan diri si fotografer....sekarang di balik kalo mnrt fotografer hasil fotonya bagus sdg mnrt konsumennya jelek paling2 konsumen cuman bisa memaki2.....Kalo pun mnrt fotografer dan konsumen jelek anggap saja itu kecelakaan / lagi apes gak hoki..., memang resiko motret itu tinggi apalagi kalo pas eventnya ijab kalo sampai film nggak gulung atao lampu mati bisa2 menjadi malapetaka besar... masak ijab mo diulang 2 kali ??? Jeleknya org indonesia pertama kali melamar pekerjaan yg ditanya pasti ijasahnya dulu bukan jam terbangnya... kadang ada konsumen justeru minta foto yg nganeh2i... jadi bagus atau tidak suatu foto wedding tidak ditentukan oleh idealis fotografer tapi konsumen !! ( IMHO ). Mas bayu kalo mo pakai tenaga saya bisa kok... tapi saya ada di semarang
Oleh: Bayu Arya (665) 19 tahun yang lalu
cape lagi moto wedding. untung saya hanya back-up. yang bikin capek, harus mantau terus pergerakan si penganten.
saya lebih prefer ke detailnya. ni contohnya:
Oleh: Rangga Mauliza (5517) 19 tahun yang lalu
Saya setuju dengan mas Wisnu Pati... Selera tiap orang itu pasti berbeda-beda. Makanya kita harus tau untuk apa kita motret. Kita gak bisa pake kacamata kita sebagai fotografer (saya termasuk gak yach?!), tapi sesuaikan dengan klien. Belum tentu trik kamera atau yang kita sebut dengan artistik sesuai dengan keinginan dari klien. Jadi sebaiknya. sebelum hari "H" bicarakan dulu dengan si klien tentang selera. Kalau bisa berikan sampel, pengalaman saya orang pedesaan kurang suka jenis foto candid. Jadi semua itu tergantung dengan klien. Atau mungkin kalau mereka puas dengan hasil kita (portfolio) kita bisa lebih bebas berekspresi. Karena udah sama seleranya. Salam kenal.
Oleh: Tjondro Susilo (3113) 19 tahun yang lalu
kalo bagi saya gampang gimana pak Bayu????? saya setuju dengan "eggy"..."tapi maaf ya pak Bayu, untuk hal ini menurut saya yg salah anda, mengapa anda meng hire fotografer tanpa lebih dulu mengenalnya.., minta liat aja dulu portfolio nya Pak.., kan keliatan tuh." apa untungnya sih meng hire org lain..bagi saya pengalam 20 thn pasti banyak trik yg dia punya...yg tidak terlihat dr sekedar motret bersama yg distorsi. foto saya outdoor wedding ini juga distorsi...horizonnya miring lagi....pengantinya tidak terlihat wajahnya sama sekali,krn membelakangi kamera..komposisi juga tidak sesuai teori.. terus terang waktu saya sendiri motret wedding dokumentasi, pas foto bersama org banyak, juga sering distorsi karena ruangan yg sempit shg tdk bisa mundur.Padahal semua harus masuk dalam 1 foto krn keluarga besar.apakah harus bilang tidak bisa pada client??? {ntar keliatan tidak prof khan}so jalan keluarnya: pakai lensa wide yg menyebabkan distorsi. haramkah???
Oleh: Agung Trijatmiko (1718) 19 tahun yang lalu
Ikut.. Saya pernah baca kira2 al: Foto wedding tdk hanya pose formal tapi jg candid, intinya foto wedding hrs bisa berupa cerita disamping sekedar dokumentasi; fotografer hrs ramah, bisa komunikasi dg baik; fotografer adlh sutradara; dll... Tp betul kalo selera berbeda2 (tdk hanya tergantung teori), tp saya ingin komentar bahwa idealisme fotografer tetap diperlukan (sbg jati diri / trademark) + hrs bisa memahami keinginan konsumen/pasar, itu adlh hukum saya... (hehee...). Nyambung gak sich sama topiknya..????
Oleh: asra haryadi (34) 19 tahun yang lalu
Yang penting moment dan peka terhadap situasi trus jepret2 deh, enaknya kalo pake kamera digital bisa dipantau hasilnya. tapiii susah juga ya kalau momentnya jelek mulu
Oleh: Andryawal Simanjuntak (763) 19 tahun yang lalu
moment poto weding yg terpenting adalah jangan sampai ketinggalan momentnya, karena moment nya tidak bisa diulang 2x.. so ambil pic yg banyak buat back up....
Oleh: kunto santoso (808) 19 tahun yang lalu
bukan susah mas...!cma belum biasa..!
Oleh: Yenni Sutedjo (1511) 19 tahun yang lalu
wah, nih thread passs banget ama masalah yang gue hadapin sekarang.. perlu gue buat thread baru ato enggak ya? gue diminta tolong ama temen untuk fotoin pemberkatan temennya yang mau nikah..... Wah jujur, saya ketakutan abis, soalnya gue sekarang cuma muter2 ke foto still life.... dan belum ada pengalaman sama sekali fotoin wedding padahal kan wedding itu moment satu kali untuk seumur hidup.. tapi temen gue tetep ngotot. sekarang gue punya kamera nikon coolpix 4300.. nggak lucu kan dipake utk foto wedding..... yang gue mau tanya -apakah kamera itu sufficient enough utk foto wedding -terus gue kepikiran pake tripod.. apakah butuh? -terus apakah ide yang bagus buat gue untuk pake automatic mode instead of manual mode? - kalo emang manual lebih bagus, ada ide ngga untuk ngelatih supaya fotonya nggak under ato over exposed.... minta dong saran... soalnya gue bener2 lumayan stress nih ama tugas ini..
Oleh: Luis Anthony (350) 19 tahun yang lalu
Saya kebetulan pernah hampir transaksi dengan satu fotografer khusus wedding. Udah bayar DP dan pas konsultasi saya jelaskan kalo saya mau pake 2 kamera agar bisa merekam emosi lebih detail. Misalnya pas acara pelemparan bunga, itu saya mau ada 1 kamera yang zoom in untuk merekam ekspresi saya dan pasangan saya dan satu lagi untuk merekam situasi perebutan bunga yang tengah melayang. Yang ada fotografernya ngomong gini: Kayaknya itu ga perlu pak, soalnya susah. Biasanya sang pengantin langsung nengok kalo abis lempar bunga jadi percuma juga, muka pengantin ga bisa kerekam. Saya langsung cancel DP, sebodo amat DP angus gak papa deh dari pada dapet fotografer yang ga bisa mengakomodir keinginan saya? Bukankah merekam ekspresi penganten itu udah jadi kewajiban seorang fotografer wedding?? kok dia dengan entengnya bilang ga bisa? Jelas-jelas saya minta dua kamera karena saya mau dizoomin untuk merekam ekspresi kami pas melempar bunga, kan ga mungkin saya udah special request terus tiba-tiba memalingkan foto padahal saya udah tau dan bahkan saya yang mengskenariokan sesi pemrotetannya? Intinya, sebagai fotografer komersil, alangkah bijaknya kalo mau mendengarkan request sang clien. Jangan bilang gak bisa mentah-mentah...
Oleh: Haryanto (437) 19 tahun yang lalu
Gampang? Ke laut kali ye? hahaha. Saya sendiri baru mencoba-coba potret wedding :-SS(http://www.harylaurentphoto.com) dengan tarif yang tidak tinggi, maklum masih belajar. Tapi kebanyakan client saya memang yang sudah mengerti kondisinya dan sudah pernah melihat portfolio saya. Menurut saya sebaiknya sebelum memilih fotografer lebih baik kenali dulu orangnya dan hasil karyanya. Satu lagi, kadang memang pengantinnya sendiri yang susah ekspresinya. saya pernah motret pengantin wanita yang jaraaaaang sekali tersenyum. Walhasil hasilnya ya tidak sebaik pasangan lain yang memang ekspresif. Semoga berkenan.
Oleh: MICHAEL YAMINTARA (6) 19 tahun yang lalu
tdk cuman potret wedding yang susah,tp smuanya jg susah.lbh susah lagi dapetin moment2 yg klop.maybe kl pake kamera digital lbh cpt tau hslnya.
saya mau ask kpd bp.bayu dan tmn2 fotografer,kamera digital type dan merk apa yg cocok buat pre-wedding n& wedding ( kl bs jgn yg too expensive ), krn saya mau belajar dlm foto wedding dan biaya terbatas.apakah kamera digital saku jg bs dan typenya apa? thx 4 all.
Oleh: Amril Nuryan, momoclax (48371) 19 tahun yang lalu
besok-besok gue motret sambil bawa asisten yang make topeng badut aja kali ya, biar pengantenya banyak ketawa :D
Oleh: Juniono Vam (1836) 19 tahun yang lalu
Kalo gampang, semua orang pasti akan cari nafkah dr potret wedding spt saya he he he...... Dimana kita menebar benih, dimana kita akan memetik hasilnya, Semuanya kalo kita tekuni dgn sabar pasti akan menghasilkan, walaupun kadang ada di atas kadang juga di bawah (banyak komplain). tapi harus di ingat juga, kita menebar benihnya dimana, menebar benih ikan di ladang, ya ngak mungkin ikannya pasti mati krn ngak ada air. demikian juga fotography, kalo kita ngak ada sifat seni dan menyukai fotography al hasil tidak akan jadi bagus fotonya. Lho kok kayak filsafat aja ya ? ...........
Oleh: Fandy, FAY (3) 19 tahun yang lalu
Salam fotografi, perkenalkan saya Fay member baru dan sangat msh hijau dlm dunia fotografi, menambahkan pertanyaan sdr Septa mohon infonya juga selain kamera, lensa standart apa yg biasa digunakan rekan-rekan pd foto wedding baik in-door dan out-door, terima kasih.