Oleh: Harlim (146795) 19 tahun yang lalu
Special thx To Bapak Arif.F yg menyediakan 2 unit 20D utk percobaan saya. Special thx to Bapak Robin , yg menperkenalkan kepada saya mantan dosen pengajar di ITB dibidang optical. hingga wawasan semakin bertambah. Special thx to Bapak. D , unit 350D saya gunakan utk test Dan 300d tercinta yg telah alami operasi yg ke 32 kali :D Dalam waktu menunggu beberapa jenis filter dgn wavelength yg berbeda dalam perjalanan menuju Jakarta, tidak ada salahnya utk sementara 20D unit pertama ini saya pasang R72. Metoda test : 1.Flash di set ke manual dgn kekuatan 1/2 , dgn tujuan tidak factor metering.(TTL) Flash di bounce ke atas 45 derajat 2.Manual Exposure dgn f8 speed 1/200 , dgn tujuan tidak ada unsur pengukuran metering. 3.Semua menggunakan Lensa 18-55 efs , agar tidak unsur lost of light karena optic. 4.Semua shot dalam raw , dan gunakan 3rd party raw converter, dgn parameter yg sama dan profile yg sama , sehingga tidak ada unsur manipulasi dari raw converter. 5.Beberapa benda di sembunyikan di bawah kolong meja , agar dapat mengetahui Dinamic range pada shadow area 6.Semua mengunakan IR filter dgn wavelength cut of di 720nm(r72) dan berpolarisasi vertical
Oleh: Judhi Prasetyo. (38908) 19 tahun yang lalu
yang 20D sensornya kayak agak berbercak ya? :-?
Mas Judhie : Memang betul itu dot2 debu sisa lem, sengaja tidak saya clone stamp agar yg lain juga mengetahui itulah resiko yg harus diterima. Melepas hot miiror Dslr sangat riskan terutama masalah lem. Jika kamera tersebut Fresh alias baru dari toko lem lebih mudah lepas. Cara congkel sangat tidak dianjurkan , prinsip kaca , jika terdapat sedikit goresan dan ada tekanan maka kaca tersebut akan mudah pecah. Cara terbaik melepas adalah menggunakan bahan kimia utk melepas lemnya tersebut. Dan ini adalah resiko yg harus diterima , residu kimia yg menyebar tidak dapat kita bersihan secara total, karena kaca pelindung sensor sebaiknya jangan terlalu di gosok/bersihkan dgn apapun. Pilihannya clone stamp atau sensor pecah :D
10D adalah Dslr canon yg tersulit utk dimodifikasi , baik sensornya maupun system meteringnya. Dari 3 unit yg dimodifikasi unit ini yg dapat kesempatan utk saya test inipun besok pagi harus segera dikirim ke pemiliknya. Metoda sama dgn yg lainnya flash dgn manual , power 1/2 , f8 speed 1/200 , iso 100 , hanya ini menggunakan lensa TSE 24 , karena tidak bisa menerima efs 18-55 , Derajat utk flash bounce diatur mendekati test yg sebelumnya dan utk view juga diatur agar mendekati.
Crop pada shadow area