Suatu pagi, beberapa minggu yang lalu, tiba tiba saya dipanggil atasan dari atasan saya. Waduh, ada apakah gerangan ini, sempat juga timbul kekawatiran kerjaan kerjaan yang sebelumnya. jangan jangan ada kesalahan di sumur sumur yang saya periksa terdahulu..

Ternyata si boss, yang beberapa minggu lagi mo pindah kerja, memanggil saya karena pengen menghibahkan kamera dan beberapa lensa kunonya. Kamera, lensa, flash lengkap dalam satu sistem.
Rupanya bapak kita yang baik hati ini juga penggemar fotografi terutama pada masa jaya jayanya kamera film dengan autofokus pertama. Tentunya tawaran itu saya sambut dengan senang hati. Bapak kita yang baik hati ini bilang bahwa semua lensa lensanya masih bagus, dan mungkin flash dan kameranya perla dicheck lagi, karena udah lama ngga dipake. Dia juga berpesan agar kamera ini dimanfaatkan dengan sebaik baiknya.

Ngga lama kemudian, 1 drybox datang ke ruangan, berisi barang barang yang dimaksudkan tadi.. dengan antusias saya dan teman ruangan saya membongkar bongkar isinya, dan meneliti barang barang tersebut.

Dari serangkaian hibah Olympus buat Mas Pudjo, yang menurut saya
paling berharga adalah lensa Zuiko 50.mm 1.8 dan 21mm.

Untuk seri2 automatic /shutter speed menggunakan batterai
OM2,OM20,OM30,OM30 punya penyakit bawaan... sticky syndrome
shutter tidak mau bekerja karena kasus oily magnet , ada cairan
yang meleleh yang membuta kerja magnet pengatur jeda dan power
tidak dapat bekerja.

kasus lain lelehan cairan [mungkin pelumas mekanis] menyedot
energi sangat cepat, tak urung baterai LR 44 akan ludes dalam
waktu sekian menit ,dalam kondisi ON.

saya pernah bongkar OM20, dan tidak sanggup... lalu saya ambil
prismanya dan beberapa komponen lain untuk kanibal OM-1.

Lensa Zuiko sangat cakep..
Nggak percaya...coba gunakan sebagai reverese lens pada DSLR
lalu amati detilnya.

Agar lensa2 nya tidak nganggur, mesti dicarikan OM-1n atao OM-1
karena hanya ini yang bisa menemani lensa legendaris Zuiko
sampai akhir hayatnya.

nuwun

wah, teman teman,

keterangannya sangat membantu sekali.. terutama karena pada awalnya saya ngga tau banyak tentang Olympus.

sementara ini Lensa Tele Zoom diambil ama yang punya OM10 dari Eyangnya.. biar bekerja dulu..

saya memaksimalkan 50mm dan 21mm, sembari nunggu waktu yang tepat (ke jakarta/bandung) buat benerin kameranya..

paling engga diusahakan bisa jalan lagi, demi amanah dari yang menghibahkan.. :D