Oleh: Harlim (146795) 19 tahun yang lalu
Alasan mengapa D50 : -lebih ekonomis -Shield dan thermal distribution yg lebih baik bahkan lebih smart dari canon, Anda bisa lihat pada shield tersebut di press ke image processing agar thermal dari chip bisa berpindah ke shield . Pada canon shield hanya berfungsi tetapi memanfaatkan lebih maksimal.
Sisi Kanan d50 , tidak ada refleksi Terpaksa harus saya beri double tape agak bisa tegak
Sisi kiri d50, ini lebih dinamakan anti alias.
Oleh: Anwar Salim (20712) 19 tahun yang lalu
Bung Harlim.. Terima kasih banyak atas jawabanya.. heem iya sih sempat terpincut pengen banget punya.. apalagi kemaren liat langsung pa Yadi Yasin makai, trus dijelasin dengan sangat rendah hatinya. Yang pasti saya setia menunggu testing time nya Nikon :D :D Bung Harlim.. dari foto-foto nya bisa dilihat dan disimpulkan bahwa hot mirror nya Nikon relatif lebih tipis? kenapa bisa seperti itu dan apa dampaknya pada percobaan kali ini? apakah dengan tipis nya hot mirror tersebut, ada korelasi bahwa D50 kurang dalam menyerap sinar Infrared? thanks for sharingnya.. Salam
Oleh: Rendra Kartadinata (19382) 19 tahun yang lalu
Kesimpulan awal dari ujicoba oplekan NIkon D-SLR untuk IR-nya adalah : - Focusing issue (Meleset) > Mungkin perlu dibubut dudukan mount lens nya ? - Ada data yang hilang (kalau dibandingkan 350D) memakai filter V3. Apakah ini disebabkan oleh processing yang kurang sempurna ?
@Anwar wrote : 1. Dari foto-foto nya bisa dilihat dan disimpulkan bahwa hot mirror nya Nikon relatif lebih tipis? Utk tahap ini kita mulai tidak gunakan suatu merek sebab yg lebih tipis dari itu ada dimana utk memecahkan cukup saya sentil dgn jari saya. Utk hal ini kita mulai membicara antara CCD dan Cmos dan ceritanya akan sangat panjang lagi. Karena selama ini kita semua membaca tulisan2 yg disupply oleh pabrik sensor atau pembuat camera yg gunakan sensor pada kenyataannya banyak artikel atau hasil test yg menyatakan sisi yg berbeda. 1. CCD lebih sensitif , Apakah betul ? buatan pabrik mana ? 2. CCD lebih mahal, apakah betul ? Tahun kapan ? 3. Dynamic Range CCD lebih luas ? Diukur dgn apa ? Dan Filterisasi apa ? 4. Color depth CCD lebih depth , apakah betul ? Diukur dgn apa ? Dan Filterisasi apa ? dll Apakah artikel yg mereka sajikan salah , saya bilang tidak salah tetapi mereka hanya menyajikan sisi yg ingin mereka tampilkan tanpa menampilkan sisi lain. Saya kasih logika yg paling mudah dan bisa kita cari sekitar kita utk memahami sesuatu. - TV dgn internal antena 1 batang kawat - TV dgn external antena 1 batang kawat - TV dgn external antena 5 element - TV dgn external antena 32 element tanpa pelindung "<" dibelakang - TV dgn external antena 32 element dgn pelinding "<" dibelakang Semua TV tetap menerima siaran TV , tetapi mana yg bagus ? Ada satu kalimat masyarakat kalbar cukup populer " An to Kon mo yun" = Terlalu banyak bicara tidak ada gunanya. jadi saya pilih "Just do it" saja. Dan selalu pesan maksimalkanlah alat anda dgn baik. 2. tipis nya hot mirror tersebut, ada korelasi bahwa D50 kurang dalam menyerap sinar Infrared ? Utk bicarakan ini kita harus memisahkan bagian2 dari sebuah hot mirror yg jelas pada unit ini hanya ada 2 part (Low pass sekaligus berfungsi sebagai IR absorb dan 1 layer anti alias) Jika beli hot mirror 3rd party selalu ada pertanyaan dgn chronic/metalizer coating atau tidak, Fungsi coating ini bisa anda lihat pada contoh diatas , cahaya merah yg dipantulkan. Jika kita memilih tanpa metalizer coating maka kita disarankan menggunakan cooling fan karena suatu saat akan jenuh atau ketemu suatu kondisi tertentu.
@Rendra : 1. Focusing issue (Meleset) > Mungkin perlu dibubut dudukan mount lens nya ? Perlu dilihat jika hanya V3 , cukup menambah plat di mount lens utk dapat flange back yg tepat. Sedangkan filter V3 masih terlalu mahal mungkin saya kan bubut kedudukan sensor utk mendapatkan space yg lebih nyaman utk cari titiknya. 2 - Ada data yang hilang (kalau dibandingkan 350D) memakai filter V3. Apakah ini disebabkan oleh processing yang kurang sempurna ? Utk ini kita harusa analisa dalam raw dgn bermacam raw converter . D50 dgn raw converter yg ada fasilitas lihat intensitas , lampu halogen 50w , f5.6, 1/125 , iso 200
Terpaksa saya banding dgn 300d V3 (Milik KP) sebab 350D V3 (Milik AP) sudah diambil. lampu halogen 50w , f5.6, 1/125 , iso 200
300D Iso 100 1/60
Dgn Raw converter yg bisa netralkan ke WB sehingga suatu interpolasi Raw to tiff/jpeg tidak diunggulkan.
Mengambil sisi terdalam dari suatu raw dgn menurunkan 2.5 stop . Hanya suatu saran jika mempelajari hal ini utk mengetahui suatu batasan dimana data highlight akan washout akan menberikan suatu keuntungan bukan hanya masalah detail tapi noise reduction tanpa perlu plugin atau NR software. Tetapi dgn catatan yg sangat perlu diperhatikan adalah kalkulasi warna yg tepat. D50 - 2.5 stop dari raw diatas
300D (iso100) dgn -2.5 stop dari raw diatas
300D (iso200) -2.5 stop
d50 +2.5
300D +2.5 iso 100
300D +2.5 iso 200
Next pada 20D saya , data ini seharusnya saya buat pada thread lain tetapi tidak salahnya disambung pada thread ini. Catatan yg perlu diperhatikan perlu alat pembanding 20D standart baru hal ini saya katakan betul. Jika tidak saya kompensasi dalam ruang lampu Tl 32 watt jarak dari lampu 1.5 meter , Bg adalah grey card dgn sudut lampu kira2 45 derajat
-2 stop sesuai feature yg ada di 20D
ini yg menurut saya "what i see what i get"
Sharpness saya gunakan lensa kit 18-55 saja Full framenya
Crop
Dg tele 400mm f5.6 kondisi cuaca mendung Dan catatan lain flange back saya unggulkan utk peningkatan sharpness utk lensa2 mid dan long tele sedikit korbankan normal to wide. Ini memang harus saya putuskan ditunda sebab spacer?pengture di mount lens dan sensor sudah mentok jadi harus dibubut , sebab saya akan hunting burung.
Apakah ini sudah solid , menurut saya belum. Sangat diperlukan 20D standart. Utk lihat apple to apple dan kita akan tahu mana apple jepun mana apple indo. Tapi yg jelas saya pemakan segalanya, ada jeruk yah sukur , aga mangga yah sukur juga , ada semuanya itu namanya rejeki dan anugerah .
contoh lain lagi dgn Kit
Full framenya