Membaca Igor Firdauzi...sesuatu yang beda

Oleh:  Alva F.P. Sondakh (9358)    18 tahun yang lalu

  0 

Salam...

Hal ini sebenarnya sudah muncul sejak sebuah foto dari bos yang satu ini diupload.
It strucked my mind instantly, karena foto ini beda. Beda dari tipikalnya pak Igor, juga beda dalam pendekatan pemotretan interior.

Katedral 03, adalah foto yang saya maksud.
This photo is particularly different, karena tipikalnya bos Igor itu adalah potret - potret manusia, jadi pemunculan foto ini adalah suatu yang istimewa.

Foto ini juga menjadi istimewa, karena penggunaan lensa Fisheye, yang mendistorsi setiap sudut realitas yang ditangkapnya. Mungkin ini bawaan dari kebiasaan bos Igor memotret manusia dengan menggunakan lensa ini. Dan itu wajar karena saya pun kalau punya lensa ini, pasti akan tergila - gila dengan efeknya.
Dalam arsitektur, foto - foto semacam ini menjadi less favorable, karena distorsi luar biasa yang dihasilkannya. Arsitek atau fotografer arsitektur biasanya memilih lensa super wide non fisheye untuk menangkap realitas arsitekturnya. Walaupun itu juga sangat jarang digunakan.

Saya bisa menyebut pemotretan dengan fisheye ini sebagai sebuah tindakan meng-dekonstruksi arsitektur, di luar tindakan arsitektur itu sendiri (mendistorsi tanpa membangun).

Khusus dalam foto ini, bos Igor kelihatannya ingin mendistorsi (meng-dekonstruksi) tiang - tiang gothik yang menjulang tinggi ke surga, dan menangkap kemegahan itu kembali turun ke bumi.
On the other hand, kesan melengkung dari jendela - jendela gothik justru dikuatkan dengan lengkungan tiang yang terdistorsi tersebut....aaah, heaven on earth.

Satu hal lagi yang menarik dari foto ini, adalah orientasi pemotretan yang tidak biasa.
Biasanya foto interior katedral itu memanjang dari pintu masuk ke arah altar, untuk menangkap sequence yang biasanya. Sequence itu biasanya untuk menggambarkan hubungan vertikal manusia dan Tuhannya.
Tapi disini, bos Igor kelihatannya lebih tertarik dengan hubungan horizontal manusia dengan manusia di sampingnya, dalam pengembaraan mencari Tuhan. Yes, we are equal in God's eye
Sesuatu yang tidak biasa, karena in reality, ketika sudah duduk dalam tempat ibadah, sometimes we don't care much anymore for people around us.

well, there it was, things from my mind....
comments are welcome,
Cheers,
Alva

Re: Membaca Igor Firdauzi...sesuatu yang beda

Oleh:  Astrianto Setiawan,Wawan (36634)    18 tahun yang lalu

 0 

Tonenya Igor selalu greget
fotografer ulung yg selalu rendah hati.... salam kagum ;))

Re: Membaca Igor Firdauzi...sesuatu yang beda

Oleh:  Farid Maruf (4960)    18 tahun yang lalu

 0 

Mira, cari lagunya deh....
Pasti matamu berkaca-kaca ntar.
Syairnya keren melodinya apa lagi....

Dijamin! Tidak fuas uang kembali... ;))

Re: Membaca Igor Firdauzi...sesuatu yang beda

Oleh:  Erik Estrada (89424)    18 tahun yang lalu

 0 

saya membacanya sebagai empty praying chairs...
kekosongan manusia2 modern akan ketuhanan,banyaknya ruang yg tersedia tp kosong.
bidikan yg nggak kbanyakan org kpikir.extremly awesome..=D>=D>=D>

Re: Membaca Igor Firdauzi...sesuatu yang beda

Oleh: Zumar Muzammil ST (926)    18 tahun yang lalu

 0 

Persis kayak foto2 di bukunya Romo Mangun, perfectly done...

Re: Membaca Igor Firdauzi...sesuatu yang beda

Oleh:  Haryanto R (6495)    18 tahun yang lalu

 0 

memang jendral SS yg satu ini tidak salah lagi hrs dibaca dikaji berulang ulang salam salut tidak cuku dg 3Tu