Oleh: Mira TJ (4738) 18 tahun yang lalu
Oh, ini pertanyaan bukan untuk yang doyan moto landscape (baca: doyan hunting ke gunung dan pantai) atau moto barang (hang-out nya di forum experiment & special effect, atau abstract & still life). Ini pertanyaan buat rekan-rekan yang suka memfoto manusia. Apa istimewanya, apa kelebihannya dibanding dua jenis obyek foto yang lain? Apa yang menantang? Apa keindahannya? Apa yang dicari? Apa yang ingin disampaikan? Masih dalam rangka meramaikan forum yang sepi ini. Hehehehehe. Ngga ada salahnya dong kita menggali-gali sesuatu dalam diri kita sendiri. Introspeksi. Jangan mikirin lensa apa yang paling bagus untuk motret orang. Ngga mikir soal distorsi kalo berdirinya terlalu deket dengan yang dipoto. Lupa kalo keadaan sekeliling agak terlalu gelap untuk moto. Hihihihi... soal2 begitulah. So, yuk sharing tentang kegemaran kita masing2 dalam fotografi.
Oleh: Friedrich V. Himawan, Victor (34066) 18 tahun yang lalu
Aduh.....duh.., kak Stella sering terhanyut...., belajar berenang donk kak.....:D Motret manusia plus pemandangan..., enaknya dobel....., lapernya juga dobel...., tul gak kak Stella.....???? :d :d :d
Oleh: Rochim Hadisantosa (104553) 18 tahun yang lalu
karena yg bisa diajak fun itu manusia !, terutama motret temen kita dan tingkah anehnya.. pemandangan nggak bisa diajak berkompromi
Oleh: Fr. Edy Santoso, Singomoto (189664) 18 tahun yang lalu
Motret orang .. ehm ..yang puas tidak hanya fotografer saja ..tetapi subyek yang dipotret .. Kalo selain orang .. kayaknya kita hanya memuaskan diri sendiri .. kayak .. mast**basi ... bener nggak sih ? :)) Jangan diseriusin ya .. :D salam dahsyat,
karena yg punya cinta hanya manusia...
karena yang punya gesture hanya manusia...
Oleh: Tri Haryanto (12909) 18 tahun yang lalu
Nggak selalu deh Mbak Mira... Aku pernah dapet orderan moto manusia buntutnya dikomplen istri melulu...abis yang difoto make bajunya dikit banget, jauh lebih dikit dari baju yang dipakai sehari-hari para istri..he-he
Oleh: Huda M Elmatsani (13502) 18 tahun yang lalu
Kebo : Setuju banget deh ama Bapak Doty, Tante Ishaq ama Mbah Haryanto, soal foto lanskap.... Saya setuju dengan kesetujuan Kebo tersebut. Vito : bukannya kalo moto Landscape, yg menentukan angle adalah fotografer-nya ? si gunung mana bisa lari ? hehehhe.. apa nggak tau, sama awan-awan yang nggak bisa diam, yang kerjanya suka menggoda gunung, yang membuat gunung kadang anggun, kadang lucu, kadang manis, kadang imut-imut, kadang suram, ... apa nggak tau, sama sinar mentari, yang membuatnya kadang berkeriput seperti kakek, kadang mulus seperti gadis, kadang biru seperti model, kadang hijau seperti habs mandi, kadang abu-abu seperti malu-malu ... Mira :Mengapa lebih enak moto manusia daripada moto pemandangan/barang? Menurut saya dibilang lebih enak juga nggak, sama enak iya, ... yang jelas kesempatan moto manusia lebih banyak, karena manusia ada di mana-mana, di rumah, di sawah, di lembah, di kawah, di gunung, di halte, di jalan, di kereta api, di bis, di wc, di sawah, di studio, di pasar, ...
Oleh: Kristianto Gunawan T (145148) 18 tahun yang lalu
Saya menyukai keduanya, pemandangan itu nikmat difoto juga demikian dengan manusia,Ada perbedaan kenikmatan yang sangat relatif, foto pemandangan pada kondisi yang fantastis juga bisa memberi rasa nikmat tersendiri dan momen seperti yang didapat mungkin akan menjadi barang antik karena sulit terulangi ...., sedangkan memotret manusia (bukan model) ada segi lain yang menimbulkan rasa tertarik, salah satunya karena adanya emotional, karakter, mood dan juga momennya, dan tidak jarang foto yang melibatkan manusia sebagai unsur utama ini akan menjadikan fotonya sebagai sebuah foto yang bercerita banyak dan menggugah minat dan emosi yang menyaksikan foto tersebut.... sehingga motto biar foto yang berbicara itu benar-benar terjadi ..., dan disinilah letak nikmatnya memotret manusia .... :-?Dan untuk dapat membuat sebuah foto humanis yang berbicara saya pelajari dari teman-teman yang pakarnya foto humanis mereka mendalami unsur humanisme dengan segala aspek sosialnya dll dsb, cukup rumit tetapi memang menarik sekalee ... enjoy aja seperti yang satu ini .......... :D
Oleh: Adi Priono, APO (31955) 18 tahun yang lalu
Apa aja suka : Manusia dan landscape suka. Tapi kalo di tanya kenapa manusia.... mungkin kalo buat aku, manusia aku pilah lagi : aku lebih seneng motret manusia yang berwujud anak-anak ! :D Gak nyadar hampir sebagian besar foto manusia-ku adalah foto anak-anak.... di samping polos dan apa adanya, foto-foto itu akan menjadi 'Diary' buat aku dan mereka....dan moment yang tidak/mungkin sulit di ulang... Begitu kalo buat aku Mbak Mira yang manis :-$ ...uhuyyyy....merderka ! :D
Oleh: Rakhmat Hidayat, aAt (79642) 18 tahun yang lalu
apapun objeknya yg penting foto-foto...:)) bener nggak mira:-/ :d
Alam, sebagai mana Pak Alam, expressi-nya selalu tak sama dari waktu ke waktu ... :)
Oleh: Vito Mario Liu (8498) 18 tahun yang lalu
@Huda: tapi kan yg di bicarakan 'angle' - bukan 'moment', setau saya kalo landscape..angle mah slalu fotografer yg nentuin. Memang awan, sinar, burung, etc.. bisa gerak.. tapi objek utama di landscape biasanya gak byk gerak. Anda bisa slalu ngambil dalam angle yg sama, kecuali misalnya hari ini motret-nya dari atas truk (eye-level-angle), eh taunya bsknya truk-nya dah gak ada.. jadi gak bisa ngambil dari angle yg sama (skg jd musti low angle).
@Vito : jadi kesimpulannya, moto pemandangan pun nggak selalu bisa ngambil dari angle yang sama, misalnya moto dari truk, dari perahu, dari jendela pesawat terbang, moto sambil nggantole, dari tebing yang besoknya longsor, .... jadi sama ajalah masalah angle, moto manusia juga fotografernya yg ndlosor-ndlosor cari angle bagus, sampe-sampe nggak tau, yg difoto udah pindah posisi :D
Oleh: Ngakan KEBO Maesa (8755) 18 tahun yang lalu
Bwahahahaha....melihat diskusi Om Huda ama Om Pito.. Suah ah, entar jadi kepanjangan. Soalnya nanti ujungnya bisa2 berdebat kusir karena berdebatnya dari kacamata yang berbeda. :D Bang Huda, foto yang terakhir, ancur banget !!!! ;))
Bang Huda : fotonya ..... :)) itu dia kan kalo foto manusia bisa punya cerita kocak seperti ini ....... :D
diskusi/debat sehat kan gak papa :)>-
Oleh: Dwi Prabowo (12096) 18 tahun yang lalu
Karena manusia tenpatnya salah dan lupa. Manusia banyak yang durhaka dengan alam. Ada obyek manusia latarbelakang gunung... Ada manusia denga macro gunung... Dan itulah diantara kelupaan manusia bahwa fotografer juga manusia. Sehingga boleh salah dan lupa... Pusiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing...................
Oleh: Ha..ha..ha.. (3479) 18 tahun yang lalu
maksudnya kenapa lebih enak moto manusia (=orang utan) kayak yang satu ini ya ? ya... lucu aza, bisa terpingkal-pingkal sendiri kayak orang gila (syaratnya belon sampe gila beneran loh yau...., hahaha), hikhikhik................................................
Oleh: Ahmad Syafiq, Syafiq (39799) 18 tahun yang lalu
Saya suka dua-duanya, ada emosi dan cerita pada keduanya...tapi itu saya lho ya..
Oleh: Indraharto (4982) 18 tahun yang lalu
sebenarnya dari dulu samapai sekarang selalu tertarik sama potret kehidupan manusia dengan keaneka ragaman bentuknya... emosi dari jiwa-jiwa manusia yang tertangkap melalui kamera dan dapat divisualisasikan dalam bentuk apapun adalah hal yang sangat luar biasa menarik buat saya... emosi melalui gerak tubuh,raut wajah tanpa subyek yang kita tangkap tersebut mengutarakannya melaui bahasa, namun kita dapat menangkap maksud dan emosi subyek tersebut adalah suatu hal yang dapat membuat saya "orgasme"... luar biasa... banyak teman2 yang karya-karyanya selalu saya kagumi... seperti kang ujang, bang igor, mas sugeng riyanto..dll
Oleh: Yadi Yasin (116383) 18 tahun yang lalu
Moto pemandangan aja ahh ... tiap saat/tiap hari pasti beda2 juga hasilnya :)
Oleh: Adam Rozelly (15321) 18 tahun yang lalu
Menurut kepercayaan beberapa suku "kuno" termasuk bangsa indian, pada saat seorang fotografer memotret manusia, maka sebagian dari "jiwa" manusia tersebut akan ikut terekam dan terperangkap dalam foto tersebut. Saya sendiri menikmati memotret manusia sebagai obyek terutama dlm foto2 candid karena kita bisa merekam ekspresi dan nuansa bathin yang sedang mereka alami atau rasakan. Hal ini yang mungkin tidak bisa kita dapati pada saat kita memotret benda-benda mati. Tapi bukan berarti saya tidak menikmati dalam memotret benda maupun pemandangan. Kebanyakan foto pemandangan yang saya ambil merupakan tempat-tempat yang memang berkesan buat saya, memiliki nilai "historis" secara pribadi yang kadang2 bikin "KLBK" alias Kenangan Lama Bersemi Kembali :)