Oleh: Rochim Hadisantosa (104553) 17 tahun yang lalu
Hari Jumat 12 Januari lalu diajak seorang teman sholat Jumat di Mesjid Dian Al Mahri Depok yg terkenal dengan kubah emasnya, jadi deh sekalian motret2 :). Kebetulan teman tsb, Agus Sumarto, salah satu subkontraktor pembangunan mesjid itu (u/ lighting dan dimming system-nya, yaitu produk Helvar, England), jadi dia (katanya) kenal baik dengan pemilik mesjid dan para pengelola termasuk satpam disana, dan berjanji bisa memintakan ijin untuk potret2 seandainya masih ada larangan memotret. Seperti diketahui selama masa proses konstruksi pengunjung hanya bisa melihat dr luar, tidak diijinkan masuk apalagi memotret. Tapi untungnya setelah sampai disana ternyata pengunjung boleh2 saja motret sepuasnya :) , tidak ada larangan lagi. Mesjid ini terletak di Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo (Sawangan) Depok, sudah dibuka untuk umum sejak hari raya Idul Qurban 31 Desember lalu, untuk ibadah sholat sehari2 dan sholat Jumat. Untuk mencapai mesjid ini dari arah Jakarta akan melewati jalan Cinere Raya, lalu Limo Raya, kompleks mesjid terletak disebelah kiri jalan sebelum kompleks marinir Parung Bingung (hehe namanya lutju ya.. :p ). Area kompleks masih ditutupi pagar seng pembatas karena pagar, gerbang dan taman masih dalam proses penyelesaian akhir, namun gerbang utama terbuka untuk umum, tidak ada satpam yg menjaga. Mesjid ini dibangun oleh yayasan Dian AlMahri yang didirikan dan dikelola oleh pasangan pengusaha Ibu Hj. Dian Djuariah dan Bp. Maimun Al-Rasyid. Di area seluas 23Ha selain mesjid telah dibangun juga Gedung Auditorium yg hampir sama besarnya dgn mesjid, juga rumah2 penginapan u pengunjung/peserta pengajian. Yg masih akan dibangun adalah kompleks pesantren. Infonya gak perlu berpanjang2 ya.. krn informasi lain2nya mudah didapat dr internet. Sayangnya saya hanya sempat motret mesjidnya saja, gedung auditorium dan rumah Bp. Maemun / Ibu Dian yg masih berdekatan dgn mesjid gak sempat difoto, karena kudu cepat balik ke kantor..
baiknya bawa lensa super wide, saya pake lensa 18-70 hasilnya kepotong begini... padahal udah maksimal serendah mungkin sambil tiduran
huge Crystal Chandelier ini didatangkan dr Itali. P. Maimun pemilik mesjid dan arsiteknya dari konsultan Garis Prada terbang ke Itali untuk mencari sendiri produsen chandelier yg disukainya.
...
Oleh: Iman (11234) 17 tahun yang lalu
bebas moto2nya ya..?? Ndak dilarang..??? asik juga tuh ada taman2nya bisa IR ...:D
Oleh: Setia Nugraha, Kang Ujang (53656) 17 tahun yang lalu
makasih atas shringnya om.... gile..megah bener... tentram banget kayaknya.... arsiteknya mengingatkan ke eropa.. yg ada tamannya gede2 hehe
Oleh: Ani Sekarningsih (70437) 17 tahun yang lalu
Terimakasih Pak Rochim atas sharing foto-fotonya. Terus saya takjub dan menikmati hasil bidikannya yang apik. Hihihi.... belum sempat-sempat juga pingin motret ke sana. Kayaknya dilarang ya?
Oleh: Anton Dewantoro (1607) 17 tahun yang lalu
kalo sekarang udah nggak dilarang memotret kan? bener2 ajaib nih masjid
Oleh: M. Sulaiman Effendi (939) 17 tahun yang lalu
jadi seperti berkunjung sendiri kesana...thx a lot bro