Oleh: Hanky Tanuwijaya (15390) 17 tahun yang lalu
Barusan saya melakukan testing akan ketajaman lensa di aperutre yang berbeda2....mungkin hasil test saya salah...jd kalau ada yang lebih expert, mungkin bisa sharing disini... biasanya orang nganggep lensanya sendiri nggak tajem..salah satu kemungkinannya pada waktu ngetes lensa, apertur yang digunakan adalah aperture terbesarnya(Bukaan besar). dibawah ini hasil test dgn lensa yang udah terkenal tajem(NIKKOR 50mm 1:1,8) dan juga lensa zoom standard (SIGMA 24-70mm 1:2,8 EX DG) Setiap bukaan yang berbeda saya tes dan menunjukan hasil yang saya tidak ketahui sebelumnya..
Oleh: Anton Anwar Wihardja (6914) 17 tahun yang lalu
tinggal liat MTF chartnya deh pak...tiap lensa beda beda optimum levelnya dan juga tergantung dari focal lengthnya (kalau lensa zoom) misalnya 70-200 f2.8 optimum di bukaan f5.6 hampir si semua level focal length 24-105 f4.0 optimum di 5.6 pada focal length wide dan semakin naik pada focal length tele...misalnya pada 105mm optimum di f11
Oleh: Haryanto R (6495) 17 tahun yang lalu
masing2 lensa ketajaman maksimalnya hampir beda2, tp untuk 35mm rata2 di F 8 dan 11, kalau mau lihat tajam ngga nya di cam digital, cobain foto lenskep yg ada pohonnya yg aga jauh letaknya, gedein, lihat detil di daun dan ranting2 nya :)
Oleh: Seto G. Wibowo (21074) 17 tahun yang lalu
Makasih udah diangkat ke forum. Bisa jadi referensi yang bagus kalo di taro di artikel. ... Cheers
Oleh: Salahudin Damar Jaya, Jaya (45223) 17 tahun yang lalu
Masalah ketajaman lensa fungsi dari bukaan ini dikarenakan adanya cacat-cacat lensa (disebut cacat atau abrration adalah efek dari suatu sistem lensa dan hukum fisika yang menyertainya, bukan cacat produksi) : 1. cacat spheris (lihat Gambar dibawah), adalah perbedaan titik fokus pada lensa cembung berbentuk speris (bulat sempurna), semakin kepinggir titik fokus semakin lebih ke depan, ini yang menyebabkan pada bukaan penuh image bayangan menjadi blur/soft , untuk mereduce (minimalkan bukan menghilangkan) cacat ini, kita dapat menggecilkan bukaan diafragma, sehingga hanya bidang tengah lensa saja yang digunakan, jadi image akan tajam. semakin kecil bukaan semakin kecil efek cacat spheris ini. tapi akan ada masalah dengan gejalah fisika lainnya yaitu yang disebut difraksi. Ada cara untuk mereduce cacat ini yaitu dengan menggunakan lensa Aspherical (adalah lensa yang tidak berbentuk bulat sempurna, semakin ke pinggir radius lensa semakin besar, pada beberapa tipe lensa yang bagus lensa ini dipasang. tapi untuk membuat lensa aspheris dibutuhkan teknologi yang rumit (ada 3 teknologi membuat lensa ini) sehingga harga lensa jadi lebih mahal. 2. Difraksi, adalah gejalah penyebaran gelombang karena melewati bidang sempit (lebih jauh mengenal difraksi dapat buka treadh difraksi, ini yang menyebabkan semakin kecil bukaan diafragma efek difraksi semakin besar, sehingga image bayangan akan terlihat seperti flare/berkabut. Dari dua gejalah optik tersebut maka akan ada optimasi bukaan tertajam yang biasanya sekitar 2-3 stop bukaan terbesarnya
Stefannus Hannie: ada kemungkinan yang anda dengar itu benar.pada tes dengan 50mm f1,8 Nikkor dg memperkecil diafragma menjadi 5,6 yang tidak jauh dari 2 stop dari bukaan 1,8 mendapatkan hasil yang optimal... Iwan Hermawan: walau saya belum tes, tp saya yakin juga berpengaruh bro...semakin jauh jaraknya ketitik fokus, selain dofnya berkurang, blurring/ seperti cacat spheris pada daerah tajam juga mengecil radiasinya.... Salahudin Damar: nah ini ahlinya...saya baru tahu ada istilah kecacatan pada lensa tersebut ada spheris dan difraksi... btw ada yang tahu link melihat MTF chartnya lensa secara lengkap ngga ya?susah juga nyarinya...
nah ketemu juga...ling MTF chart lensa berbagai merk nih...cuman gak tau akurat apa enggaknya...mungkin bisa membantu deh.. disini abis pilih manufacturer, mount, terus focal lenght, trus pilih lensanya apa...abis itu pilih "photodo reviews" di situ ada mtf chartnya... note: gak semua lensa lengkap mtf chartnya...
Sebenarnya cacat-cacat lensa itu ada banyak, selain cacat spheris dan difraksi, ada juga cacat kromatik (biasa disebut CA, Cromatic Abrreation) yang menyebabkan adanya Purple fringing (keluarnya warna merah atau ungu didaerah pinggir image). Lalu Vingeting, astigmatisma, distorsi, coma dll, nanti kalo ada waktu saya buat artikelnya
weleh....termasuk jamuran juga neh jgn2?kok serem amat kl mao milih lensa nih....:P
Oleh: Iwan Samuel (91200) 17 tahun yang lalu
Ky, Kebetulan lensa titipan teman masih ada di rumah :D .... Meskipun bukan L series :D tapi lensa ini termasuk dlm jajaran lensa prime Nikon nih .... Nikon AF-D 135mm f2.0 DC, gara - gara baca thread ini jadi ikut-ikutan nge test .... tapi saya cukup kasih lihat dibukaan terlebar / f2 aja deh ya ;) ... Sorry nih contohnya bukan iklan AUTAN .... cuma lagi cari-cari object yg ada detil kecil-kecilnya... tertarik sama keterangan di tube autan kids ini yg dibaca mata telanjang aja susah :D :D :D
Foto yg saya aplot ini (yg diatas dan dibawah ini) tidak di edit sama sekali ... cuma crop aja . Nah pembesaran 100% dari gambar diatas (area kotak merah) .... spt contoh dibawah ini
Nah hasil jepretan lensa spt diatas adalah ... Salah satu kemungkinan yg bikin orang nganggep lensanya ga tajem ..... :P
Nikon ngeluarin lensa L seris?, baru tahu aku.....
Pak Jaya : Kan ada :D nya .....
betulll tuhh..makin kelihatan deh.....lensa prime bagus gt kl di tesnya di f2 juga jgn dikatain gak tajem..memang didunia tidak ada yang sempurna..hohoho...kl niat tes2 lagi di focal lenght ama diafragma yg berbeda deh.... gbr dari om Salahudin yang jatuhnya cahaya pada lensa diatas sangat menjelaskan tuh.....
Oleh: Rino Sadha (7010) 17 tahun yang lalu
wah Hanky skarang buat thread, temannya udah berat2 ya?hahaha...
Oleh: Yadi Yasin (116383) 17 tahun yang lalu
Kemungkinan selain dianggap krg tajam, adalah terjadinya back-focusing. Ikutan om Iwan Samuel ahhhh... test lensa punya tetangga, 85mm f/1.2 mk II. Test dgn 5D, FL:85mm (ya iyalah), di f/1.2
Pembesaran 300%... as "it is". Ternyata ada "hairline" backfocusing, krn saya yakin saya menset titik fokus pada kata "each eye" (paragraf ke-2, baris pertama) tapi yg lebih tajam pada kata "2 drops". Untuk bidang silinder kecil spt obat tetes mata tersebut, backfocusing mungkin hanya krg dr 0.5 mm. Apakah itu menganggu? itu kembali ke kita masing2 dan aplikasinya. Untuk saya dgn f1.2 dan bidang DOF setipis ini, backfocusing spt ini masih acceptable, krn saya bukan termasuk fotographer yg suka "pixel peeping"
Oleh: Arie Lendra Putra, ST (20556) 17 tahun yang lalu
om yadi mah lensanya serem2 :|
Oleh: Sunaryo Tandi (10180) 17 tahun yang lalu
Biasanya kalau untuk mengetes ketajaman lensa mesti pakai tripod dan timer kalau tidak punya remote (beli ama om arie aja..he..he.. :D), biar focusnya gak kabur-kabur......(suka lari-lari.....marathon kali...) Salam
ampunnn...barang2nya mengerikan nih om Yadi.... f1,2 menurut saya dofnya ekstrim bgt, kecuali jaraknya diperjauh, daerah detail bisa didapat lebih luas....kl untuk portrait, saya biasa pasang f maksimal 2,8 karena disitu, muka masih terlihat detailnya...di f1,8 aja kl fokusnya jatuh ke idung, mata dan pipi bisa2 jadi dof... kecuali kl foto makanan, dofnya makin parah, makin nyeni juga tuh foto... seperti kata mas Yadi, tergantung aplikasinya, kl misalkan foto itu dibutuhkan fokus pada kata "each eye" maka miss focus itu mengganggu...tp kalo sekedar mendapatkan detail produk tersebut, f1,2 meleset 0,5mm tersebut, nggak masalah dah itu mah... kl buat klien yang ngerti detail2 beginian, sapa tau bisa jadi masalah nih...hehehe
Oleh: Harlim (146795) 17 tahun yang lalu
Bukan ingin gurui, coba recheck lagi apakah yakin lensa 50 f1.8 tidak terjadi mis focus , hal ini sangat2 sering pada dunia autofocus Karakter lensa wide open pada camera auto focus sering juga menyebabkan sensor af salah lacak , bisa juga terlacak contrast spectrum yg mengalami shifting. Parameter sengaja kontras sengaja dibuat low kontras , no sharpen Contoh 1 dgn lensa 50 nikkor f1.4
crop contoh no1 yg hanya andalkan autofocus
contoh no2 . setelah focus , lock , saya mundurkan slider saya sejauh 5 mm
crop dari contoh no 2 , perkiraan jarak selisih focus lensa ini adalah 3-4 mm didepan pada kondisi wide open dgn lampu tungsten , jarak object 40 cm
apakah lensa ini cacat , body ini cacat ? Jawabannya tidak pasti , sangat tergantung kondisi/karakter cahaya yg dihadapi , jarak yg dihadapi , object yg dihadapi , design body , design system gerak focusnya dll terlalu banyak unsur utk adjust atau ketok palu utk mengatakan lensa tersebut soft, Dof terlalu tipis dll. Sebuah saran sebelum lakukan test ketajeman sebuah lensa alangkah baik lakukan focus shifting dgn slider maju atau mundur , jarak maju atau mundur sangat tergantug dari jarak object. semakin dekat harus maka sliding semakin sedikit , semakin jauh sliding harus semakin jauh