Oleh: Huda M Elmatsani (13502) 18 tahun yang lalu
Seorang fotografer mendapat sorotan tajam di Cina karena foto-fotonya yang mengabadikan moment seorang laki-laki terjungkal dari sepedanya. Seorang laki-laki menemui nasib sial di kota Xiamen ketika sepedanya menabrak sebuah tutup lubang di jalan yang gak keliatan karna air hujan. Tetapi sang fotografer Liu Tao dituduh sengaja menunggu moment tersebut untuk mendapatkan gambar daripada memperingatkan orang tersebut akan adanya bahaya. Para pembaca Beijing Youth Daily, yang mempublikasikan foto-foto Liu, menulis komentar mereka dalam surat pembaca. Satu surat pembaca: “Foto-fotonya merekam moment dengan baik, tetapi orang yang memotretnya sangat memuakkan. Dia tau ada sandungan, tetapi dia malah menunggu seseorang jatuh terjungkal”. Lainnya berkata: “Fotografernya harus dihukum karena dia tau dengan jelas akan ada korban.” Liu membela diri: “Saya baru saja dapat info bahwa pemkot telah membetulkan tutup lubang itu, dan tanpa foto-foto saya, hal tersebut tak akan diprhatikan pemkot, dan makin banyak orang yang terjerembab.” Menurut rekan-rekan FN bagaimana?
Oleh: Benny Hamonangan (13171) 18 tahun yang lalu
Journalist Photographer menunggu moment? Kayanya tidak!! Mengapa, karena dalam dunia Jurnalistik "BAD NEWS IS GOOD NEWS" Jadi kayanya menunggu tidak tepat tp "keberuntungan" masih bisa dipahami.
Oleh: Sulton Yohana (2814) 18 tahun yang lalu
Kata Sam Farid Gaban di milis sebelah (yahoojurnalisme), jurnalis tetap seorang manusia. Tak akan berkurang kemanusiaannya ketika kita lebih memilih tidak mengambil foto. Pun tak terkurangi kewartawanan kita.
Oleh: Muhammad Ali (4) 18 tahun yang lalu
antara profesi dan nurani di jurnalis foto kadang sulit disatukan. karena terkadang seseorang hanya dapat ditegur langsung dengan gambar walaupun pada hati fotografernya bertentangan. itu yang aye tau dari beberapa foto yang pernah aye liat. yang pasti..bener kata bang aditya..susah jadi foto jurnalis.
Oleh: Guslan Gumilang (5401) 18 tahun yang lalu
foto jurnalis mungkin sepengetahuan saya salah satunya adalah FOTO YANG MEMILIKI EFEK TERHADAP KHALAYAK UMUM PADA APA YANG DISAMPAIKAN OLEH SANG PEWARTA FOTO JURNALIS MELALUI MEDIA... berita buruk atau baik itu tergantung siapa yang mengkonsumsinya!! untuk siapa dan untuk apa!! FOTOGRAFER HANYA MENUNAIKAN TUGASNYA... kalo kejadian seperti itu ya jangan lupa setelah memotret dapet moment yang pas, kompo oke, ekspresi tertangkap (kata pak hotma samosir he..he..he..) ya kita tolong lahh. pewarta foto juga kan punya perasaan.... hi.hi.hi.
Oleh: Eka An Aqimuddin (202) 18 tahun yang lalu
Walaupun saya bkn jurnalis foto, tp selama ini saya jg memikirkan hal yg sama apakah para jurnalis foto itu seperti Vampire dgn kamera yg seolah mengeksploitasi kesusahan orang. Lantas saya membaca sebuah artikel yg bagus dari Mas Farid Gaban, beliau berkata bahwa sebetulnya tidak ada itu pilihan dilematis, antara mendahulukan foto atau menolong orang. Pertama: Kita diciptakan jadi manusia dulu bukan fotografer jd sudah menjadi kewajiban untuk menolong sesama manusia. Itu sudah menjadi bagian tugas2 kemanusiaan.(Sebatas kemampuan kita menolong tentunya) Kedua: Fotografer itu hanya sebuah profesi, sedangkan menjadi manusia adalah sebuah tugas. Jgn sampai profesi mempengaruhi tugas2 kemanusiaan. Semoga berkenan