Oleh: Arief Azrul Amar, Riefa (28515) 18 tahun yang lalu
Pernahkah anda melihat Godzilla? Film yang mengisahkan tentang eksodus besar2an warga NY AS ke kota sebelah, New Jersey... Kepanikan dan eksodus besar2an dilakukan dengan singkat, apapun barang yang bisa dibawa ya dibawa, tanpa memperdulikan waktu yang semakin mepet. Kira2 seperti itulah keadaan kota Jogjakarta, antara pukul 8:00 WIB sampai kira2 pukul 9:00 pagi tadi. Awalnya, semua itu diawali dengan gempa yang bisa dibilang cukup mengagetkan para penduduk Jogjakarta yang sedang terlelap, nyenyak dalam tidur mereka. Gempa yang kira2 berkekuatan 5,8 pada skala richter terjadi kira2 pukul 05:55. Gempa yang benar2 diluar perkiraan itu benar2 mengagetkan saya. Bagaimana tidak, tanpa ada gejala2 sebelumnya, tiba2 itu terjadi. Otomatis semua orang mengira bahwa gempa itu adalah efek dari meletusnya gunung merapi yang memang pagi tadi kembali aktif mengeluarkan wedhus gembel. Spontan sepanjang Jl.Kaliurang, tempat tinggal saya, para penduduk berhamburan keluar rumah dan menuju ke pinggir jalan raya untuk melihat "keadaan" gunung merapi yang memang pagi itu mengeluarkan asap. Setelah beberapa menit, efek dari gempa itu lambat laun mereda, walaupun sesekali diselingin dengan efek gempa susulan yang memang frekuensinya sering namun kekuatan yang dihasilkan lebih kecil dari gempa utama yang terjadi pertama kali. Sayapun kembali kedalam kamar untuk meneruskan tidur saya yang terganggu akibat gempa yang cukup untuk membuat saya sadar dari mimpi bahwa sedang terjadi gempa, disana, di alam sadar saya :). Sayup2 terdengar suara teman kos saya menyalakan radio, dan memang dibahas tentang gempa yang mengguncang jogja sekitar 15 menit yang lalu itu. Mulai dari asal gempa yang sebetulnya bukan gempa vulkanik akibat gunung merapi, melainkan gempa tektonik yang sampai sekarang sumbernya yang saya tahu dari 40 km selatan lepas pantai selatan Jogjakarta. Daerah yang sangat parah diberitakan mengalami kerusakan adalah daerah bantul dan sekitarnya. Dimana korban meninggal, luka2, terus santer diberitakan berapa jumlahnya. Para ahli geologi dan "pergempaan" pun dikonfirmasi via telefon untuk memberikan keterangan seputar hal tersebut. Cukup lama saya menyimak keterangan dan info2 terbaru seputar empa tersebut. Akhirnya lambat laun saya menikmati sejuknya kipas angin yang terus saya hidupkan dari saya tidur tadi malam. Mungkin hanya kurang 1 menit untuk saya terbuai dalam mimpi lagi, ketika tiba2 ada teman kos saya yang teriak2 bak orang panik (mungkin bener2 panik;)) ), "Hoiii..pada keluar, ayo lari ke atas (maksudnya berlari ke utara), Air laut naikk..." Spontan, benar2 spontan saya kaget setengah mati saat itu juga, mendengar kata2 seperti itu, sontak saya teringat video2 tsunami yang diputarkan berkali2 dulu di beberapa stasiun TV swasta mengenai gelombang di aceh. Langsung saja saya menyambar dompet, hape, serta flashdisk. Segera saya nyalakan motor, setelah terlebih dahulu ke kamar mandi dan mengunci kamar. Keluar dari kos saya melihat orang2 semua sudah mengunci rumahnya masing2, dan mengambil barang yang bisa diambil. Mempacking barang yang bisa dibawa dan diselamatkan, pikir saya apakah memang benar Tuhan, Jogja sampai kena Tsunami, namun akal normal saya ketika itu diklahkan rasa takut, cemas, bertanya2, dsb. Langsung saya menuju ke jalan raya, di sana, wah....Jalan itu sudah seperti lautan manusia yang berjubel, mengarah ke utara, menyelamatkan diri dari gelombang tsunami yang kabarnya sudah nyampe malioboro. langsung saya ikut dengan mereka, namun, teringat akan teman saya, saya mampir ke kos mereka yang kebetulan dekat. Ternyata mereka belum mengetahui bahwa orang2 di jalan benar2 panik, langsung saja mereka saya ajak untuk ikut ke jalan dan lari ke utara. Namun, sayang...bensin saya habis ketika sampai depan gang. Terpaksa saya mengurangi panik dan berusaha menenangkan diri, sempat terbesit bahwa jarak pantai selatan dan tempat tinggal saya jauh sekali, bagaimana mungkin air laut bisa sampai sini :-? :-? Saya putuskan, dengan teman2 bahwa kami akan menunggu disini saja, di depan gang, sampai jika nanti air laut kelihatan, kami akan baru lari ke utara. Namun, apa dikata, lebih dari satu jam kami di depan gang tanpa ada satupun tanda2 air dari arah selatan. Diantara panik, bosan, khawatir, dan takut, saya akhirnya iseng mengabadikan moment2 yang terjadi sepanjang kepanikan itu. mungkin, tidak ada rotan akarpun jadi, hanya dengan kamera hp nokia 3230 1,3 megapiksel saya disini mencoba membagi moment2 tersebut dengan anda lewat beberapa jepretan, tidak banyak memang, tapi mungkin bisa sekedar berbagi bagaimana kepanikan jogja pagi tadi. sekitar pukul 8 pagi tadi. Bisa dibayangkan, jalan kaliurang km 0-5 dan berlanjut ke ringroad penuh lautan manusia, berjubel dan berpikiran menyelamatkan diri, diantara rasa panik, tidak percaya, dan takut serta trauma akan tragedi Tsunami di aceh tahun lalu. Jalan berukuran lebar hampir 7 meter itu penuh dengan mobil, sepda motor, yang mengarah ke utara semua, jalan raya itu, yang seharusnya di hari2 biasa biasa dilewati 2 arus, sekarang hanya menjadi sebuah jalan penuh sesak 1 arus yang di dalamnya segala perasaan campur aduk jadi satu. Jogjakarta, pukul 8 pagi itu, dilanda berbagai macam kepanikan, akan issue Tsunami. Kira2 sudah 1 jam sudah, mobil polisi mengumumkan bahwa tidak terjadi tsunami, bahwa di daerah selatan aman2 saja, merka menghimbau bahwa warga kembali ke rumah mereka masing2. Dengan tetap tenang dan jangan panik. Shock, tentu saja. Apalagi dengan para ibu2, anak2 yang menangis disana-sini, para tetangga kos yang cwe sambil menangis sesenggukan menggelar tikar di luar halaman kos./rumah mereka. Selayaknya yang dilakukan warga Jogjakarta sore ini pasca gempa. Mereka menggelar barak pengungsian sementara dengan membangun tenda2 darurat di sekitar lingkungan mereka. Rumah2 sakit juga penuh sesak dengan pasien korban gempa bumi ini, sampai tidak muat dan dibangun tenda darurat di halaman, raung sirine ambulance acapkali 1-2 menit sekali terdengar memecah kehunian jalan2 utama jogja yang sepi, tidak seperti hari biasanya. Para warga di perkampungan padat penduduk juga hanya bisa menggelar tikar diluar rumah mereka, karena takut untuk masuk ke dalam lagi, khawatir akan terjadi gempa susulan. Sampai tulisan ini dibuat, saya tidak tahu pasti berapa jumlah korban tewas dan luka2 yang dirawat di RS-RS di jogjakarta, yang pasti, keterangan dan foto disini akan saya update terus menerus. Monggo jika ada teman dari YK atau daerah lain yang mau menambahkan jepretan mereka... #1 .Foto salah satu mobil yang terkena imbas gempa pagi tadi. Beruntung "hanya" seperti itu hasil akhirnya, saya melihatnya ada yang lebih2 parah dari ini...
#2 Apapun yang ada dan sempet dibawa....
Oleh: Sisca J E (36529) 18 tahun yang lalu
kenapa ga diterusin ke threadnya kak Valens aja siih....? Biar terpusat, gitu looh...
#3 dua lajur pada hari biasa, kini mau tidak mau terpaksa menjadi 1 lajur macet dan panik. terlihat kekacauan yang benar2 lengkap dengan aksi srempet menyerempet dan tabrakan. Sungguh, waktu itu tidak terlukiskan kepanikan yang ada
wah maaf mbak sis, aku ga liat tadi di bincang bebas, tahu gitu tak tambahin disana, :) jadi ini gimana? tak terusin aja yah, mungkin kepanikannya bisa dilihat disini :). Result gempa lebih condong ke thread valens gitu :) #4. antrian panjang nan semrawut, sepanjang jalan....
#5. Buah hati yang harus larut dalam kekacauan ini..
Oleh: I Made Davi S.J. (53611) 18 tahun yang lalu
Sedih.... :( Semoga warga Jogja diberikan ketabahan menghadapi cobaan.. Pengen tahu rekan FN 0274, semoga semua dlm keadaan baik... peace
Bli Davi, ya...kota ketika itu benar2 panik... saya bisa konfirmasi, sampai saat ini hanya pungky yang saya tahu dalam keadaan sehat2 saja, lainnya saya belum tahu. Coba mungkin nanti malam saya cek :) #6. Trotoar pun menjadi sasaran para pengguna sepeda motor yang tidak kebagian jalan. Panik menjadikan segalanya berubah...
Ternyata di BB sudah valens yang buat thread. mungkin update nya bisa saya share disana dan sekaligus disini. Maaf, mod, saya nggak ngelihat tadi ada yang serupa :) silahkan jika mau ditutup.
Rief, kalo ada kabar tentang kawan-kawan yang lain, tolong kasi tau yaaa..... Aku deg2an nih.... Mudah2an mereka dan keluarganya baik-baik saja... Aku dengar dari GAS, Om Soegeng sempat terjebak di jalanan di Kota Gede, karena ada arus massa dari Selatan .... abis itu ga tau lagi... Yang lainnya belum ada kabar :(( ihiks :((
Oleh: Margit Haider (11147) 18 tahun yang lalu
katanya agung, susilo dan corina baik juga.. bagaimana dengan suryo, krisna, marto, yogie, dll?
iya nih Margit, aku sudah coba sms suryo, krisna, marto, tapi no reply.... Kata GAS, kak Gede lagi mau ngungsi ke tempat Krisna, does it mean Krisna baik2 aja? have no idea ..... deuuuh... deg2an lagi neh... :((
Oleh: Erick Adi Prasetia (1540) 18 tahun yang lalu
Tambahan foto nih... Tadi ke Ambarukmo plaza dan Safir Square, juga liat-liat di Jalan Kaliurang. Ini di Jalan Kaliurang pas pagi-pagi pada ngungsi ke utara, karena isu Tsunami. Ketemu mas Yudha dari Kompas, tapi mas Yudhanya lupa kufoto...
Yang ini pas di daerah jalan Solo, toko-toko yang biasanya buka langsung sepi dan tutup semua...
Yang ini foto dari anak-anak asrama yang nunggu di luar, takut kena gempa susulan... Keliatan sekali pada BT dan capek.
Kalau yang ini waktu di IAIN, kalau gak salah. Atap dan gentingnya rusak parah...
Jogjakarta Pasca gempa. Hari kedua Sykur alhamdulilah Keadaan jogjakarta (utara) hari ini berangsur2 normal kembali. Pasokan BBM berupa bensin sudah kembali normal, meskipun banyak antrian disana-sini...sempat tadi malam bensin habis dan digantikan oleh pertamax. Masyarakat yang ngantri, untuk mendapatkan bahan bakar yang lebih mahal dari bensin itu saja sampai 500-750 meter di samping jalan dekat pom bensin Jl.Kusumanegara. Di dekat tempat tinggal saya yaitu pom bensin Kentungan, terjadi antrian yang sangat panjang. Suara sirine ambulan juga masih meraung2 memecah sunyinya kota itu pada malam hari. Kebetulan di jalan saya berpapasan dengan rombongan bapak presiden yang meninjau rumah sakit2 di jogjakarta. Saya rasa sebuah tindakan cepat yang diambil oleh beliau.. Tidak satupun saya temui warung makan yang buka pada malam itu. Yang tampak hanyalah orang2 yang banyak yang berbincang2 di luar rumah mereka, mungkin ada yang sebagian tidur di teras halaman untuk jaga2 jika terjadi gempa susulan. Sempat juga saya berkeliling daerah2 yang mengalami kerusakan yang parah. Daerah stadion mandala krida, GOR amongrogo, glagah sari, dan jln.Wonosari. Beberapa gambar saya ambil dan mungkin saya bagi disini dengan rekan2 sekalian. Jogjakarta masih berduka, dan mungkin dalam beberapa hari ini saya berdoa agar semua kembali normal. #1. Foto akibat gempa. Saya ambil di atas motor. sungguh destruktif sekali..
#2. Tembokpun roboh, bayangkan jika rata2 semua tembok lama dan tua di jogjakarta seperti itu. Sungguh benar2 miris... edited: kenapa uploadnya susah sekali :-?
Oleh: Farid Syamsuri (13) 18 tahun yang lalu
Apa yg harus gw lakukan yah ? melihat Jogja gw hancur ! Pengin bangeet kesana nih , menyatu dalam kesedihan dan tangis masyarakat Jogja. Ya ampun...Jogja gw......
Oleh: Sundoyo Hardi (3777) 18 tahun yang lalu
boleh nambah dong. Suprapto (merah), pemain sepak bola yang memperkuat Persiku Kudus, ikut menjadi korban gempa 27 Mei lalu. dia bersama timnya sedang menginap di Hotel Ros In Jl Lingkar Selatan. rencananya, Minggu (28/5) Persiku bakal bertanding melawan Persiba Bantuul dalam second leg Copa Dji Sam Soe. betis kirinya sobek karena menabrak kaca pintu saat menyelamatkan diri dari dalam hotel. dia mendapat sepuluh jahitan. kasihan suprapto, kasihan Persiku. sebab, dia adalah wing back kiri tak tergantikan yang dimiliki Persiku. foto diambil di RSU Sleman
#10
#11
Oleh: Hafied Rum (6690) 18 tahun yang lalu
nyumbang 1 ah yg lain liat aja di forumnya kang meneer
Hafied, nggak perlu sampe 3 kali :-L