Jogjakarta Pasca Gempa...-updated 29 5 2006-

Oleh:  Arief Azrul Amar, Riefa (28515)    18 tahun yang lalu

  0 

Pernahkah anda melihat Godzilla? Film yang mengisahkan tentang eksodus besar2an warga NY AS ke kota sebelah, New Jersey...
Kepanikan dan eksodus besar2an dilakukan dengan singkat, apapun barang yang bisa dibawa ya dibawa, tanpa memperdulikan waktu yang semakin mepet. Kira2 seperti itulah keadaan kota Jogjakarta, antara pukul 8:00 WIB sampai kira2 pukul 9:00 pagi tadi.

Awalnya, semua itu diawali dengan gempa yang bisa dibilang cukup mengagetkan para penduduk Jogjakarta yang sedang terlelap, nyenyak dalam tidur mereka. Gempa yang kira2 berkekuatan 5,8 pada skala richter terjadi kira2 pukul 05:55. Gempa yang benar2 diluar perkiraan itu benar2 mengagetkan saya. Bagaimana tidak, tanpa ada gejala2 sebelumnya, tiba2 itu terjadi. Otomatis semua orang mengira bahwa gempa itu adalah efek dari meletusnya gunung merapi yang memang pagi tadi kembali aktif mengeluarkan wedhus gembel. Spontan sepanjang Jl.Kaliurang, tempat tinggal saya, para penduduk berhamburan keluar rumah dan menuju ke pinggir jalan raya untuk melihat "keadaan" gunung merapi yang memang pagi itu mengeluarkan asap. Setelah beberapa menit, efek dari gempa itu lambat laun mereda, walaupun sesekali diselingin dengan efek gempa susulan yang memang frekuensinya sering namun kekuatan yang dihasilkan lebih kecil dari gempa utama yang terjadi pertama kali.

Sayapun kembali kedalam kamar untuk meneruskan tidur saya yang terganggu akibat gempa yang cukup untuk membuat saya sadar dari mimpi bahwa sedang terjadi gempa, disana, di alam sadar saya :).
Sayup2 terdengar suara teman kos saya menyalakan radio, dan memang dibahas tentang gempa yang mengguncang jogja sekitar 15 menit yang lalu itu. Mulai dari asal gempa yang sebetulnya bukan gempa vulkanik akibat gunung merapi, melainkan gempa tektonik yang sampai sekarang sumbernya yang saya tahu dari 40 km selatan lepas pantai selatan Jogjakarta. Daerah yang sangat parah diberitakan mengalami kerusakan adalah daerah bantul dan sekitarnya. Dimana korban meninggal, luka2, terus santer diberitakan berapa jumlahnya. Para ahli geologi dan "pergempaan" pun dikonfirmasi via telefon untuk memberikan keterangan seputar hal tersebut. Cukup lama saya menyimak keterangan dan info2 terbaru seputar empa tersebut. Akhirnya lambat laun saya menikmati sejuknya kipas angin yang terus saya hidupkan dari saya tidur tadi malam. Mungkin hanya kurang 1 menit untuk saya terbuai dalam mimpi lagi, ketika tiba2 ada teman kos saya yang teriak2 bak orang panik (mungkin bener2 panik;)) ), "Hoiii..pada keluar, ayo lari ke atas (maksudnya berlari ke utara), Air laut naikk..."

Spontan, benar2 spontan saya kaget setengah mati saat itu juga, mendengar kata2 seperti itu, sontak saya teringat video2 tsunami yang diputarkan berkali2 dulu di beberapa stasiun TV swasta mengenai gelombang di aceh. Langsung saja saya menyambar dompet, hape, serta flashdisk. Segera saya nyalakan motor, setelah terlebih dahulu ke kamar mandi dan mengunci kamar. Keluar dari kos saya melihat orang2 semua sudah mengunci rumahnya masing2, dan mengambil barang yang bisa diambil. Mempacking barang yang bisa dibawa dan diselamatkan, pikir saya apakah memang benar Tuhan, Jogja sampai kena Tsunami, namun akal normal saya ketika itu diklahkan rasa takut, cemas, bertanya2, dsb. Langsung saya menuju ke jalan raya, di sana, wah....Jalan itu sudah seperti lautan manusia yang berjubel, mengarah ke utara, menyelamatkan diri dari gelombang tsunami yang kabarnya sudah nyampe malioboro. langsung saya ikut dengan mereka, namun, teringat akan teman saya, saya mampir ke kos mereka yang kebetulan dekat. Ternyata mereka belum mengetahui bahwa orang2 di jalan benar2 panik, langsung saja mereka saya ajak untuk ikut ke jalan dan lari ke utara. Namun, sayang...bensin saya habis ketika sampai depan gang. Terpaksa saya mengurangi panik dan berusaha menenangkan diri, sempat terbesit bahwa jarak pantai selatan dan tempat tinggal saya jauh sekali, bagaimana mungkin air laut bisa sampai sini :-? :-?

Saya putuskan, dengan teman2 bahwa kami akan menunggu disini saja, di depan gang, sampai jika nanti air laut kelihatan, kami akan baru lari ke utara. Namun, apa dikata, lebih dari satu jam kami di depan gang tanpa ada satupun tanda2 air dari arah selatan. Diantara panik, bosan, khawatir, dan takut, saya akhirnya iseng mengabadikan moment2 yang terjadi sepanjang kepanikan itu. mungkin, tidak ada rotan akarpun jadi, hanya dengan kamera hp nokia 3230 1,3 megapiksel saya disini mencoba membagi moment2 tersebut dengan anda lewat beberapa jepretan, tidak banyak memang, tapi mungkin bisa sekedar berbagi bagaimana kepanikan jogja pagi tadi. sekitar pukul 8 pagi tadi. Bisa dibayangkan, jalan kaliurang km 0-5 dan berlanjut ke ringroad penuh lautan manusia, berjubel dan berpikiran menyelamatkan diri, diantara rasa panik, tidak percaya, dan takut serta trauma akan tragedi Tsunami di aceh tahun lalu. Jalan berukuran lebar hampir 7 meter itu penuh dengan mobil, sepda motor, yang mengarah ke utara semua, jalan raya itu, yang seharusnya di hari2 biasa biasa dilewati 2 arus, sekarang hanya menjadi sebuah jalan penuh sesak 1 arus yang di dalamnya segala perasaan campur aduk jadi satu.

Jogjakarta, pukul 8 pagi itu, dilanda berbagai macam kepanikan, akan issue Tsunami. Kira2 sudah 1 jam sudah, mobil polisi mengumumkan bahwa tidak terjadi tsunami, bahwa di daerah selatan aman2 saja, merka menghimbau bahwa warga kembali ke rumah mereka masing2. Dengan tetap tenang dan jangan panik.

Shock, tentu saja. Apalagi dengan para ibu2, anak2 yang menangis disana-sini, para tetangga kos yang cwe sambil menangis sesenggukan menggelar tikar di luar halaman kos./rumah mereka. Selayaknya yang dilakukan warga Jogjakarta sore ini pasca gempa. Mereka menggelar barak pengungsian sementara dengan membangun tenda2 darurat di sekitar lingkungan mereka.

Rumah2 sakit juga penuh sesak dengan pasien korban gempa bumi ini, sampai tidak muat dan dibangun tenda darurat di halaman, raung sirine ambulance acapkali 1-2 menit sekali terdengar memecah kehunian jalan2 utama jogja yang sepi, tidak seperti hari biasanya. Para warga di perkampungan padat penduduk juga hanya bisa menggelar tikar diluar rumah mereka, karena takut untuk masuk ke dalam lagi, khawatir akan terjadi gempa susulan.

Sampai tulisan ini dibuat, saya tidak tahu pasti berapa jumlah korban tewas dan luka2 yang dirawat di RS-RS di jogjakarta, yang pasti, keterangan dan foto disini akan saya update terus menerus.

Monggo jika ada teman dari YK atau daerah lain yang mau menambahkan jepretan mereka...

#1 .Foto salah satu mobil yang terkena imbas gempa pagi tadi. Beruntung "hanya" seperti itu hasil akhirnya, saya melihatnya ada yang lebih2 parah dari ini...

Re: Jogjakarta Pasca Gempa...-updated 29 5 2006-

Oleh:  Edi Priyanto (6069)    18 tahun yang lalu

 0 

ikut nambahin ahhh

Re: Jogjakarta Pasca Gempa...-updated 29 5 2006-

Oleh:  Heru Lesmana Syafei,togol (3184)    18 tahun yang lalu

 0 

kak riefa memang keren... =D>

Re: Jogjakarta Pasca Gempa...-updated 29 5 2006-

Oleh:  Arief Azrul Amar, Riefa (28515)    18 tahun yang lalu

 0 

keren dari hongkong :| :|